2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Ruang lingkup bidang usaha dari PT Permata Hijau Palm Oleo yaitu produksi dan pengolahan minyak sawit. Tujuan dari pemasaran produk ini yaitu
pasar nasional dan ekspor produk ke berbagai negara di berbagai belahan dunia. Produk yang dihasilkan dalam pabrik ini yaitu produksi minyak goreng dari
kelapa sawit berikut dengan kemasannya Jerry can. Selain itu, perusahaan ini juga memproduksi margarine. Adapun pemasaran yang merupakan tujuan utama
dari pabrik PT Permata Hijau Palm Oleo adalah Singapura, Negara-negara Timur Tengah, dan beberapa negara Amerika Latin. Produk yang dihasilkan PT. Permata
Hijau Palm Oleo dapat dilihat pada Gambar 2.1.dan Gambar 2.2.
Gambar 2.1.Minyak Gambar 2.2.
Margarine
Universitas Sumatera Utara
2.3. Lokasi Perusahaan
PT Permata Hijau Palm Oleo berlokasi di Jalan Pelabuhan Gabion Belawan, Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
2.4. Daerah Pemasaran
Pemasaran dari produk yang dihasilkan dari perusahaan ini, yaitu berupa minyak goreng dan margarine dibagi dalam 2 kelompok daerah. Daerah
pemasaran pertama adalah negara-negara Timur Tengah, Singapura, dan beberapa Negara Amerika Latin. Produk yang dipasarkan pada kelompok ini adalah berupa
produk dengan kualitas tinggi yang biasa dikemas dalam Jerry can. Daerah pemasaran yang kedua berupa pasar lokal baik di daerah sekitar pabrik maupun
nasional atau dalam negeri. Produk yang dipasarkan pada daerah ini adalah
produk berkualitas rendah dalam bentuk minyak curah.
2.5. Proses Produksi
Proses produksi minyak goreng dapat dilakukan dalam beberapa tahap yaitu :
1. Tahap Degumming
Universitas Sumatera Utara
Tahap degumming adalah suatu proses pemisahan getah atau lendir-lendir yang terdiri dari fosfatida, protein, residu, karbohidrat, air dan resin tanpa
mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Tahapan degumming adalah pemanasan CPO crude palm oil menjadi DPO
degummed palm oil. 2. Tahap Bleaching
Tahap bleaching adalah tahapan yang dilakukan untuk menghilangkan zat warna yang tidak disukai dalam minyak.
Tahapan bleaching adalah sebagai berikut : a.
Dipompa menuju dryer dengan kondisi vakum. b.
Dipompa ke reaktor melewati static mixer. c.
Dipanaskan dengan temperatur 120 ºC dan penambahan H
3
PO
4
dan C
a
CO
3
di Slurry Tank menghasilkan Slurry oil. d.
Dialirkan slurry oil menuju bleacher minyak. 3. Tahap Filtrasi
Tahap filtrasi adalah suatu proses pemisahan dari campuran heterogen yang mengandung cairan dan partikel-partikel padat dengan menggunakan media
filter yang hanya meloloskan cairan dan menahan partikel-partikel padat. Tahapan Filtrasi adalah menyaring cairan hasil bleaching menjadi cairan
DBPO degummed bleached palm oil dan dialirkan menuju intermediate tank.
Universitas Sumatera Utara
4. Tahap Deadorization Tahap deadorization adalah untuk menghilangkan komponen-komponen secara
objektif seperti bilangan asam dan bau. Tahapan Deadorization adalah sebagai berikut :
a. Dialirkan cairan DBPO degummed bleached palm oil dari intermediate
tank menuju daerator. b.
Dipompakan DBPO ke SHE spiral heat exchanger c.
Dipanaskan dengan temperatur 190ºC d.
Dialirkan menuju ke flash vessel dan turun ke packed column. e.
Selanjutnya minyak dialirkan menuju deodorize. f.
Penghilangan zat-zat yang menimbulkan bau seperti keton, dan aldehid dengan pemanasan 250ºC.
g. Selanjutnya, DBPO yang sudah hilang baunya dipompakan kembali ke
SHE untuk mengalami pertukaran panas. h.
Dihasilkan minyak dalam bentuk RBDPO refined bleached palm oil. i.
Selanjutnya cairan RBDPO mengalami pertukaran panas kembali pada PHE
j. Dialirkan cairan RBDPO menuju PCW plate cooler water
k. Selanjutnya cairan RBDPO dilakukan proses filtrasi.
Universitas Sumatera Utara
5. Tahap Fraksinasi Tahap fraksinasi adalah proses untuk untuk memisahkan minyak kedalam dua
fraksi yaitu fraksi liquid atau cair yang disebut olein dan fraksi padat yang disebut sterin.
Tahapan fraksinasi dapat dilakukan sebagai berikut : a.
Fraksi cair atau basah Fraksi cair atau basah yaitu dengan melakukan campuran pembasah yang
terdiri dari 30M
g
SO
4
dan 4,4NaNH
4
SO
4
. Hasil proses ini diperoleh sekitar 70 olein minyak gorengminyak makan dan 30 persen stearin.
b. Fraksi Padat atau kering Fraksi padat atau kering yaitu dengan pemanasan untuk menjernihkan dan
menghilangkan bau. Hasil proses ini diperoleh FFA 4-5 dan RBDPO 94, sedangkan 1-2 lainnya tidak dapat diketahui.
Akan tetapi dalam PT Permata Hijau Palm Oleo, hanya olein minyak goreng saja yang dipakai untuk dilakukan proses lanjutan sampai dijual ke
konsumen. 6. Tahap Pengisian minyak ke jerry can dan pemberian label
Tahapannya adalah sebagai berikut : a.
Jerry can yang telah diproduksi sendiri kemudian dibawa ke departemen pengisian minyak untuk diisi.
b. Pemberian label terhadap jerry can yang telah diisi minyak goreng.
Universitas Sumatera Utara
2.5.1. Standar Mutu Produk
Standar mutu dari produk minyak goreng yang dihasilkan oleh PT Permata Hijau Palm Oleo dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Standar Mutu Produk
No Jenis Uji
Satuan Persyaratan
Mutu I Mutu II
1. Keadaan
1.1. Bau
1.2. Rasa
1.3. Warna
- -
- Normal
Normal Putih, kuning
pucat sampai kuning
Normal Normal
Putih, kuning pucat sampai
kuning 2.
Kadar air bb
Maks 2 Maks 0,3
3. Bilangan asam
Mg KOHg Maks 0,6
Maks 2 4.
Asam linolenat C18:3 dalam komposisi asam
lemak minyak Maks 0,1
Maks 2
5. Cemaran Logam :
Universitas Sumatera Utara
5.1. Timbal Pb 5.2. Timah Sn
5.3. Raksa Hg 5.4. Tembaga Cu
Mgkg Mgkg
Mgkg Mgkg
Maks 0,1 Maks 40,0250
Maks 0,05 Maks 0,1
Maks 0,1 Maks 40,0250
Maks 0,05 Maks 0,1
6. Cemaran arsen As
Mgkg Maks 0,1
Maks 0,1 7.
Minyak pelican -
Negatif Negatif
2.5.2. Bahan yang Digunakan 2.5.2.1.Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama bahan mentah yang digunakan dalam pembuatan sebuah produk. Bahan baku yang digunakan untuk dalam pembuatan
minyak goreng adalah CPO crude palm oil.
Gambar 2.3. CPO Crude Palm Oil
Universitas Sumatera Utara
2.5.2.2. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang akan ditambahkan ke produk agar produk tersebut memiliki karakteristik yang lebih bernilai tambah value added.
Bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi minyak goreng adalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Larutan H
3
PO
4
Asam Fosfat Larutan H
3
PO
4
Asam Fosfat adalah Larutan yang digunakan untuk membantu menghilangkan zat warna yang tidak disukai dalam minyak.
Gambar 2.4. Larutan H
3
PO
4
2. Larutan CaCO
3
Kalasium Karbonat Larutan CaCO
3
Kalasium Karbonat adalah Larutan yang digunakan untuk membantu menghilangkan zat warna yang tidak disukai dalam minyak.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Larutan CaCO
3
3. Larutan M
g
SO
4
Magnesium Sulfat Larutan M
g
SO
4
Magnesium Sulfat adalah larutan yang digunakan untuk membantu proses fraksinasi fase cair atau basah dan menghasilkan olein
minyak goreng.
Gambar 2.6. Larutan M
g
SO
4
Universitas Sumatera Utara
4. Larutan NaNH
4
SO
4
Natrium Ammonium Sulfat Larutan NaNH
4
SO
4
adalah larutan yang digunakan untuk membantu proses fraksinasi fase cair atau basah dan menghasilkan olein minyak goreng.
Gambar 2.7. Larutan NaNH
4
SO
4
2.5.2.3.Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang membantu terjadinya produk utama. Adapun bahan penolong yang digunakan untuk proses pembuatan Minyak goreng
yaitu: 1.
Jerry Can Jerry can digunakan sebagai wadah tempat penyimpanan minyak goreng.
Jerry can diproduksi sendiri oleh perusahaan dan diproduksi sesuai dengan spesifikasi ukuran yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.8. Minyak goreng
2.5.3. Uraian Proses Produksi 2.5.3.1.
Flow Process Chart
Flow Process Chart dari proses produksi Minyak Goreng pada PT Permata hijau Palm Oleo dapat dilihat pada Lampiran.
2.6. Mesin Produksi
Mesin yang digunakan untuk melakukan proses pembuatan Minyak goreng adalah sebagai berikut:
1. Mesin Slurry Tank
Mesin Slurry Tank digunakan sebagai wadah untuk proses pemanasan dengan temperatur 90-120ºC dan penambahan larutan H
3
PO
4
dan larutan CaCO
3.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.9. Mesin Slurry Tank
2. Mesin SHE Spiral Heat Exchanger
Mesin SHE Spiral Heat Exchanger digunakan sebagai wadah untuk pemanasan dengan temperatur 185-200ºC.
Gambar 2.10. Mesin SHE Spiral Heat Exchanger
3. Mesin Deadorize
Mesin Deadorize digunakan sebagai wadah untuk menghilangkan bau seperti keton dan aldehid dengan pemanasan 240-265ºC.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11. Mesin Deadorize
4. Mesin PHE Plane Heat Exchanger
Mesin PHE digunakan sebagai wadah untuk pertukaran panas menjadi larutan RBDPO Refined Bleached Palm Oil.
Gambar 2.12. Mesin PHE Plane Heat Exchanger
5. Mesin PCW Plate Cooler Water
Mesin PCW Plate Cooler Water digunakan sebagai wadah untuk proses filtrasi larutan RBDPO Refined Bleached Palm Oil.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.13. Mesin PCW Plate Cooler Water
2.7. Utilitas