Identifikasi Losses Perusahaan Perhitungan

karakteristik kadar air belum sesuai spesifikasi yang diinginkan konsumen. Kapabilitas proses karakteristik kadar air dapat dilihat pada Gambar 5.8. 0.495 0.480 0.465 0.450 0.435 0.420 0.405 LSL USL LS L 0.4 Target U S L 0.5 S ample M ean 0.451 S ample N 75 S tD ev Within 0.018 S tD ev O v erall 0.0183017 P rocess Data C p 0.93 C P L 0.94 C P U 0.91 C pk 0.91 P p 0.91 P P L 0.93 P P U 0.89 P pk 0.89 C pm O v erall C apability P otential Within C apability P P M LS L 0.00 P P M U S L 0.00 P P M Total 0.00 O bserv ed P erformance P P M LS L 2303.27 P P M U S L 3242.23 P P M Total 5545.49 E xp. Within P erformance P P M LS L 2663.01 P P M U S L 3710.42 P P M Total 6373.43 E xp. O v erall P erformance Within Ov erall Process Capability of Karakteristik Kadar Air Gambar 5.8. Kapabilitas Proses Karakteristik Kadar Air

5.2.1.3. Losses Perusahaan

5.2.1.3.1. Identifikasi Losses Perusahaan

Losses perusahaan adalah biaya tambahan yang harus dikeluarkan perusahaan selama melakukan proses rework untuk memperbaiki karakterististik produk yang tidak sesuai seperti yang diharapkan oleh perusahaan. Proses rework minyak goreng ini terbagi ke dalam 3 bagian besar, yaitu: 1. Tahap Bleaching Tahap bleaching adalah tahapan yang dilakukan untuk menghilangkan zat warna yang tidak terdapat dalam kandungan minyak yang sesuai SNI. Proses Universitas Sumatera Utara ini berlangsung selama 60 menit untuk setiap 304 liter dan karakteristik yang berpengaruh adalah warna. Tahapan bleaching adalah sebagai berikut : 1. Dipompa menuju dryer dengan kondisi vakum. 2. Dipompa ke reaktor melewati static mixer. 3. Dipanaskan dengan temperatur 120 ºC dan penambahan H 3 PO 4 dan C a CO 3 di Slurry Tank menghasilkan Slurry oil. 4. Dialirkan slurry oil menuju bleacher minyak. Material Balance Tahap Bleaching Tahap Bleaching Minyak 304 liter Minyak 320 Liter Uap 16 liter Gambar 5.9. Neraca Bahan Tahap Bleaching Input = 320 liter minyak Output = 304 liter minyak dan 16 liter uap Mesin = Mesin Slurry Tank Tabel 5.15. Material Balance Tahap Bleaching Input Jumlah liter Output Jumlah liter Minyak 320 - Minyak - Uap 304 16 Total 320 Total 320 Tahap Bleaching Universitas Sumatera Utara 2. Tahap Deadorization Tahap deadorization adalah untuk menghilangkan komponen-komponen secara objektif seperti bilangan asam, mono dan digliserida, produk oksidasi. Proses ini berlangsung selama 170 menit untuk setiap 283 liter dan karakteristik yang berpengaruh adalah bau dan bilangan asam. Tahapan Deadorization adalah sebagai berikut : l. Dialirkan cairan DBPO degummed bleached palm oil dari intermediate tank menuju daerator. m. Dipompakan DBPO ke SHE spiral heat exchanger n. Dipanaskan dengan temperatur 190ºC o. Dialirkan menuju ke flash vessel dan turun ke packed column. p. Selanjutnya minyak dialirkan menuju deodorize. q. Penghilangan zat-zat yang menimbulkan bau seperti keton, dan aldehid dengan pemanasan 250ºC. r. Selanjutnya, DBPO yang sudah hilang baunya dipompakan kembali ke SHE untuk mengalami pertukaran panas. s. Dihasilkan minyak dalam bentuk RBDPO refined bleached palm oil. t. Selanjutnya cairan RBDPO mengalami pertukaran panas untuk menghilangkan bilangan asam pada PHEplane heat exchanger dengan pemansan 100ºC. u. Dialirkan cairan RBDPO menuju PCW plate cooler water v. Selanjutnya cairan RBDPO dilakukan proses filtrasi. Universitas Sumatera Utara Material Balance Tahap Deadorization Tahap Deadorization Minyak 283 liter Minyak 298 Liter Uap 15 liter Gambar 5.10. Neraca Bahan Tahap Deadorization Input = 298 liter minyak Output = 283 liter minyak dan 15 liter uap Mesin = Mesin SHE Spiral Heat Exchanger, Mesin Deadorize, Mesin PHE Plane Heat Exchanger Tabel 5.16. Material Balance Tahap Deadorization Input Jumlah liter Output Jumlah liter Minyak 298 - Minyak - Uap 283 15 Total 298 Total 298 3. Tahap Fraksinasi Tahap fraksinasi adalah proses untuk untuk memisahkan minyak kedalam dua fraksi yaitu fraksi liquid atau cair yang disebut olein dan fraksi padat yang disebut sterin. Proses ini berlangsung selama 30 menit untuk setiap 275 liter dan karakteristik yang berpengaruh adalah kadar air. Tahap Deadorization Universitas Sumatera Utara Tahapan fraksinasi dapat dilakukan sebagai berikut : b. Fraksi cair atau basah Fraksi cair atau basah yaitu dengan melakukan campuran pembasah yang terdiri dari 30 M g SO 4 dan 4,4 NaNH 4 SO 4 . Hasil proses ini diperoleh sekitar 65-70 olein minyak gorengminyak makan dan 30 persen stearin. b. Fraksi Padat atau kering Fraksi padat atau kering yaitu dengan pemanasan dengan suhu 120- 140ºCuntuk menjernihkan. Hasil proses ini diperoleh FFA 4-5 dan RBDPO 94, sedangkan 1-2 lainnya tidak dapat diketahui. Material Balance Tahap Fraksinasi Tahap Fraksinasi Minyak 275 liter Minyak 283 Liter Uap 8 liter Gambar 5.11. Neraca Bahan Tahap Fraksinasi Input = 283 liter minyak Output = 275 liter minyak dan 8 liter uap Mesin = Mesin SHE Spiral Heat Exchanger, Mesin Deadorize, Mesin PHE Plane Heat Exchanger Tahap Fraksinasi Universitas Sumatera Utara Tabel 5.17. Material Balance Tahap Fraksinasi Input Jumlah liter Output Jumlah liter Minyak 298 - Minyak - Uap 283 15 Total 298 Total 298 Pembagian losses perusahaan untuk biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu: 1. Biaya Bahan Baku 2. Biaya tenaga kerja langsung 3. Biaya overhead perusahaan Perhitungan loss untuk unit cacat yang sesuai pada setiap karakteristik adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik Warna a. Biaya Bahan Baku - Jumlah sebelum produksi 320 liter 1 liter = Rp 4.000 = Rp 4.000 x 320 = Rp 1.280.000 - Jumlah yang Diproduksi 304 liter = Rp 4.000 x 304 = Rp 1.216.000 Loss biaya bahan baku = Rp 1.280.000 – Rp 1.216.000 = Rp 64.000 Universitas Sumatera Utara Total loss bahan baku = Rp 64.000 304 liter = Rp 210 b. Penggunaan tenaga kerja langsung - Mengontrol panel = 30 menit Penggunaan tenaga kerja langsung = 30 menit Upah tenaga kerja langsung menit = Rp 70.0008 jam kerja30 menit = Rp 291,666menit Biaya tenaga kerja langsung = 30 menit × Rp 291,666menit = Rp 8.749,980 Loss biaya tenaga kerja langsung = Rp 8.749,980 304 liter = Rp 28 c. Overhead pabrik - Biaya Listrik 1. Biaya Listrik Pabrik dan Kantor Pabrik dan Kantor = 24 Kwh 1 Kwh = Rp 1.352 Biaya Listrik Pabrik dan Kantor = 24 kWh x Rp 1.352 = Rp 32.448 hari 2. Biaya Listrik Mesin Slurry Tank Mesin Slurry Tank = 3,5 Kwh Biaya Listrik Mesin Slurry Tank = 3,5 kWh x Rp 1.352 = Rp 4732 hari Universitas Sumatera Utara Total Biaya Listrik = Rp 32.448 + Rp 4.732 = Rp 37.180 Total Loss Biaya Listrik = Rp 37.180 27,5 Kwh = Rp 1.352 Rekapitulasi loss perusahaan yang terjadi setiap adanya kecacatan karakteristik warna ditunjukkan pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Rekapitulasi Loss Perusahaan yang Terjadi untuk Setiap Kecacatan Karakteristik Warna No. Sumber Loss Loss per unit 1. Penggunaan Bahan baku Rp 210 2. Penggunaan Tenaga Kerja Langsung Rp 28 3. Overhead pabrik Rp 1.352 Total Rp 1.590 2. Karakteristik Bau atau Bilangan asam a. Biaya Bahan Baku - Jumlah minyak sebelum produksi 298 liter 1 liter = Rp 4.000 = Rp 4.000 x 298 = Rp 1.192.000 - Jumlah yang Diproduksi 283 liter = Rp 4.000 x 283 = Rp 1.132.000 Loss biaya bahan baku = Rp 1.192.000 – Rp 1.132.000 = Rp 60.000 Universitas Sumatera Utara Total loss bahan baku = Rp 60.000 283 liter = Rp 212 b. Penggunaan tenaga kerja langsung - Mengontrol panel = 70 menit Penggunaan tenaga kerja langsung = 70 menit Upah tenaga kerja langsung menit = Rp 70.0008 jam kerja70 menit = Rp 125menit Biaya tenaga kerja langsung = 70 menit × Rp 125menit = Rp 8.750 Loss biaya tenaga kerja langsung = Rp 8.750 283 liter = Rp 31 d. Overhead pabrik - Biaya Listrik 1. Biaya Listrik Pabrik dan Kantor Pabrik dan Kantor = 24 Kwh 1 Kwh =Rp 1.352 Biaya Listrik Pabrik dan Kantor = 24 kWh x Rp 1.352 = Rp 32.448 hari 2. Biaya Listrik Mesin SHE Spiral Heat Exchanger Mesin SHE Spiral Heat Exchanger = 2,2 Kwh Biaya Listrik Mesin SHE Spiral Heat Exchanger = 2,2 kWh x Rp 1.352 = Rp 2.974 hari Universitas Sumatera Utara 3. Biaya Listrik Mesin Deadorize Mesin Deadorize = 2,2 Kwh Biaya Listrik Mesin Deadorize = 2,2 kWh x Rp 1.352 = Rp 2.974 hari 4. Biaya Listrik Mesin PHE Plane Heat Exchanger Mesin PHE Plane Heat Exchanger = 2,2 Kwh Biaya Listrik Mesin SHE Spiral Heat Exchanger = 2,2 kWh x Rp 1.352 = Rp 2.974 hari Total Biaya Listrik = Rp 32.448 + Rp 2.974 + Rp 2.974 + Rp 2.974 = Rp 41.370 Total Loss Biaya Listrik = Rp 41.370 30,6 Kwh = Rp 1.352 Rekapitulasi loss perusahaan yang terjadi setiap adanya kecacatan karakteristik bau atau karakteristik bilangan asam ditunjukkan pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Rekapitulasi Loss Perusahaan yang Terjadi untuk Setiap Kecacatan Karakteristik Bau atau Karakteristik Bilangan Asam No. Sumber Loss Loss per unit 1. Penggunaan Bahan baku Rp 212 2. Penggunaan Tenaga Kerja Langsung Rp 31 3. Overhead pabrik Rp 1.352 Total Rp 1.595 Universitas Sumatera Utara 3. Karakteristik Kadar Air a. Biaya Bahan Baku - Jumlah minyak sebelum produksi 283 liter 1 liter = Rp 4.000 = Rp 4.000 x 283 = Rp 1.132.000 - Jumlah yang Diproduksi 275 liter = Rp 4.000 x 275 = Rp 1.100.000 Loss biaya bahan baku = Rp 1.132.000 – Rp 1.100.000 = Rp 32.000 Total loss bahan baku = Rp 32.000 275 liter = Rp 116 b. Penggunaan tenaga kerja langsung - Mengontrol panel campuran fraksi cair = 15 menit - Mengontrol panel campuran fraksi padat = 20 menit Penggunaan tenaga kerja langsung = 35 menit Upah tenaga kerja langsung menit = Rp 70.0008 jam kerja35 menit = Rp 250menit Biaya tenaga kerja langsung = 35 menit × Rp 250menit = Rp 8.750 Loss biaya tenaga kerja langsung = Rp 8.750 275 liter = Rp 32 Universitas Sumatera Utara e. Overhead pabrik - Biaya Listrik 1. Biaya Listrik Pabrik dan Kantor Pabrik dan Kantor = 24 Kwh 1 Kwh =Rp 1.352 Biaya Listrik Pabrik dan Kantor = 24 kWh x Rp 1.352 = Rp 32.448 hari 2. Biaya Listrik Mesin Pemanas Mesin SHE Pemanas = 3,5 Kwh Biaya Listrik Mesin Pemanas = 3,5 kWh x Rp 1.352 = Rp 4.732 hari Total Biaya Listrik = Rp 32.448 + Rp 4.732 = Rp 37.180 Total Loss Biaya Listrik = Rp 37.180 30,6 Kwh = Rp 1.352 Rekapitulasi loss perusahaan yang terjadi setiap adanya kecacatan karakteristik kadar air ditunjukkan pada Tabel 5.20. Tabel 5.20. Rekapitulasi Loss Perusahaan yang Terjadi untuk Setiap Kecacatan Karakteristik Kadar Air No. Sumber Loss Loss per unit 1. Penggunaan Bahan baku Rp 116 2. Penggunaan Tenaga Kerja Langsung Rp 32 3. Overhead pabrik Rp 1.352 Total Rp 1.470 Universitas Sumatera Utara

5.2.1.3.2. Pemetaan Taguchi’s Quality Loss Function

Dokumen yang terkait

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

5 63 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

3 12 76

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 18

Perancangan Perbaikan Kualitas Produk dengan Menggunakan Taguchi’s Quality Loss Function dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada PT. XYZ

0 0 2

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 22

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 1

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 7

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 0 17

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 1

Analisis Kualitas Minyak Goreng Dengan Menggunakan Metode Taguchi Quality Loss Function dan FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) PT. Permata Hijau Palm Oleo

0 1 12