31 berada di berbagai kantorinstansi pemerintah untuk memudahkan
pengumpulan zakat terutama pada pegawai pemerintahan dalam menunaikan zakat.
2. Lembaga Amil Zakat LAZ
Lembaga Amil Zakat atau LAZ Garry, 2011 adalah institusi pengelolaan zakat yang sepenuhnya dibentuk oleh masyarakat yang bergerak dibidang
dawah, pendidikan, sosial atau kemaslahatan umat Islam, dan dikukuhkan, dibina dan dilindungi oleh pemerintah. Kegiatan LAZ adalah mengumpulkan,
mendistribusikan dan mendayagunakan dana zakat dari masyarakat. Lembaga Amil Zakat yang dibentuk oleh Ormas Islam, Yayasan dan atau
Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang bertaraf nasional dan beroperasi secara nasional, dikukuhkan dengan Keputusan Menteri Agama. Selain
Lembaga Amil Zakat tingkat pusat atau yang beroperasi di tingkat nasional, terdapat pula LAZ yang didirikan swadaya oleh masyarakat dan tidak terdaftar
di Kementrian Agama.
2.1.8 Zakat dalam Perspektif Sosial Ekonomi
Keadilan sosial ekonomi menekankan adanya keseimbangan dalam ekonomi dan terbebasnya dari berbagai bentuk kepincangan sosial yang
berpangkal dari kepincangan ekonomi. Zakat merupakan sub sistem keadilan sosial ekonomi yang ditegakkan oleh ajaran al-Qur’an, baik dilihat dari perspektif
keadilan Tuhan maupun keadilan sosial ekonomi. Zakat sebagai instrumen dari sistem keadilan diartikan memberikan kepada seseorang apa yang menjadi
Universitas Sumatera Utara
32 haknya, maka keadilan sosial dapat diartikan memberikan kepada masyarakat apa
yang menjadi haknya atas dasar kepatutan dan keseimbangan Qadir, 2001: 151- 152.
Pelaksanaan zakat dilakukan dengan mentransfer kekayaan golongan kaya ke golongan yang membutuhkan sehingga hartakekayaan yang ditransferkan
tersebut dapat digunakan oleh golongan yang membutuhkan untuk dikonsumsi dan atau diproduksi. Hal tersebut menunjukkan bahwa zakat selain merupakan
pelaksanaan ibadah kepada Allah tapi juga mempunyai arti ekonomi. Dalam perspektif sosial ekonomi, pelaksanaan zakat yang tepat dapat
memperkecil gap antara golongan kaya dengan golongan miskin, memakmurkan dan memberdayakan golongan miskin, mengurangi kemiskinan yang kemudian
berdampak kepada keseimbangan ekonomi sehingga dapat mencegah terjadinya kecemburuan dan kerawanan sosial dalam masyarakat.
2.1.9 Pengaruh Zakat Terhadap Perekonomian
Sebagaimana diketahui bahwa pengaruh zakat sangat signifikan dalam mengentaskan kemiskinan. Akan tetapi, sesungguhnya maksud dan tujuan zakat
tidak terbatas pada pengentasan kemiskinan dengan memberikan bantuan yang mendesak dan juga berkesinambungan, melainkan memperluas kepemilikan
dengan memperbanyak volume kepemilikan dan juga megubah orang-orang miskin menjadi orang yang berkecukupan seumur hidup. Selain itu, zakat dapat
merubah dan meningkatkan perekonomian masyarakat kecil sebgaimana
Universitas Sumatera Utara
33 seseorang pedagang yang mampu memiliki toko dan segala hal yang berkaitan
dengan pekerjaannya Qardawi, 2005: 77. Zakat dapat dijadikan sebagai salah satu bentuk modal bagi usaha kecil.
Dengan demikian, zakat memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai hal kehidupan umat, di antaranya adalah pengaruh dalam bidang ekonomi. Pengaruh
zakat yang lainnya adalah terjadinya pembagian pendapatan secara adil kepada masyarakat Islam. Dengan kata lain, pengelolaan zakat secara profesional dan
produktif dapat ikut membantu perekonomian masyarakat lemah dan membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian negara, yaitu terberdayanya
ekonomi umat Fajri, 2010: 14.
2.1.10 Pendayagunaan Zakat