Tingkat Pendapatan Cara Mendapatkan Bantuan Zakat Produktif

78

4.2.9 Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan responden sebagai mustahiq zakat produktif setelah menerima dana produktif dalam bentuk pinjaman tanpa bunga, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.7 Karateristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan Pekerjaan Keterangan Tingkat Pendapatan Total Rp 500 Ribu – 1 Juta Rp 1,1 Juta – 2 Juta Rp 2,1 Juta – 3 Juta Rp 3 Juta Pegawai Negeri Jumlah 1 1 dari total 0,0 0,0 0,0 2,7 2,7 Pegawai Swasta Jumlah 2 2 dari total 0,0 5,4 0,0 0,0 5,4 Wiraswasta Jumlah 7 16 6 29 dari total 18,9 43,2 16,2 0,0 78,4 Ibu Rumah Tangga Jumlah 1 1 1 3 dari total 2,7 2,7 0,0 2,7 8,1 Lain-Lain Jumlah 1 1 2 dari total 2,7 2,7 0,0 0,0 5,4 Total Jumlah 9 20 6 2 37 dari total 24,3 54,1 16,2 5,4 100,0 Sumber : Data Primer 2014. Tabel 4.7 di atas menunjukkan sebanyak 20 responden 54,1 memiliki pendapatan Rp 1,1 juta – 2 juta per bulan setelah menerima zakat produktif, dengan jenis pekerjaan yang bervariasi. Pada tingkat pendapatan Rp 3 juta hanya terdapat 2 responden 5,4 dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri dan ibu rumah tangga. Namun dapat dilihat pada tingkat pendapatan per bulan ibu rumah tangga yang lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat pendapatan per bulan wiraswasta, sehingga dapat dikatakan responden selain bekerja sebagai ibu rumah tangga juga memiliki pekerjaan tambahan seperti memiliki usaha dengan Universitas Sumatera Utara 79 manajemen yang baik. Hal ini menjadi tantangan bagi BAZNAS SU untuk dapat meningkatkan kinerja dan kemampuan tidak hanya dalam pengelolaan dan pendistribusian zakat produktif, tetapi juga melakukan pembinaan terhadap mustahiq dalam menjalankan kegiatan produktifnya dan mengelola zakat produktif yang diterima. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendapatan rata-rata per bulan sebagian besar responden setelah mendapatkan zakat produktif adalah sebesar Rp 1,1 juta – 2 juta.

4.2.10 Cara Mendapatkan Bantuan Zakat Produktif

Penjelasan sebelumnya pada sub bab 4.2.1 dikatakan bahwa BAZNAS SU memberikan syarat kepada setiap yang ingin menjadi penerimamustahiq zakat produktif, salah satunya adalah harus mengajukan bantuan dengan sendirinya. Namun dalam penelitian ini, ada cara lain mustahiq dalam mendapatkan bantuan zakat produktif, dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.8 Cara Mendapatkan Bantuan Zakat Produktif Cara Mendapatkan Bantuan Zakat Produktif Jumlah Responden Presentase Ditawarkan oleh pihak BAZNAS SU 0,0 Mengajukan sendiri 18 48,6 Direkomendasikan oleh keluarga, kerabat. 1 2,7 Diajukan oleh lembaga pemerintah lainnya. 0,0 Lainnya 18 48,6 Jumlah 37 100,0 Sumber : Data Primer 2014. Tabel 4.8 di atas menunjukkan terdapat cara lain mustahiq dalam mendapatkan bantuan zakat produktif. Terdapat 1 responden 2,7 yang menyatakan cara mendapatkan bantuan zakat produktif melalui rekomendasi oleh Universitas Sumatera Utara 80 keluarganya. Sebanyak 18 responden 48,6 menyatakan cara mendapatkan bantuan zakat produktif adalah dengan mengajukan sendiri sehingga dapat dikatakan responden memiliki keinginan untuk berkembang. Namun terdapat 18 responden 48,6 yang memiliki cara lain mendapatkan bantuan zakat produktif pada pilihan lainnya, yaitu melalui Organisai Pertuni Persatuan Tuna Netra Indonesia Cabang Sumatera Utara, dimana dalam penelitian ini terdapat beberapa responden yang merupakan anggota Pertuni. Pertuni Cabang Sumatera Utara telah menjalin kerjasama dengan BAZNAS SU sehingga bagi anggota Pertuni yang ingin mendapatkan bantuan zakat produktif dapat menyerahkan berkas ke Organisasi Pertuni, yang nantinya pengurus Pertuni yang akan menyampaikan ke BAZNAS SU. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada Gambar 4.3 di bawah ini: Gambar 4.3 Cara Responden Mendapatkan Zakat Produktif Universitas Sumatera Utara 81

4.2.11 Tanggapan Responden Terhadap Administrasi dan Pelayanan BAZNAS SU