41 cukup, yaitu sejumlah pemberian yang dapat dijadikan dasar untuk mencapai
suatu tingkat hidup tetentu” Asnaini, 2008. Hukum zakat produktif adalah boleh bahkan sangat dianjurkan bila
dikaitkan dengan situasi dan kondisi negara Indonesia saat ini. Upaya melaksanakan pengelolaan zakat secara produktif akan mewujudkan fungsi zakat
yang sebenarnya. Masyarakat Indonesia akan dapat membantu mengatasi kemiskinan yang saat ini sedang dihadapi, karena masyarakat akan mandiri
khususnya dalam mengatasi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.
2.2 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penilitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini :
1.
Mila Sartika 2008 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif terhadap Pemberdayaan Mustahik pada LAZ
Yayasan Solo Peduli Surakarta.” Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendapatan mustahiq sebagai variabel dependen dan jumlah dana
zakat untuk kegiatan produktif sebagai variabel independen. Hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa jumlah dana zakat berpengaruh terhadap
pendapatan mustahiq. Semakin tinggi jumlah bantuan yang diberikan maka
semakin tinggi pula tingkat pendapatan mustahiq.
2. Garry Nugraha Winoto 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Dana Zakat Produktif Terhadap Keuntungan Usaha Mustahik Penerima Zakat
Universitas Sumatera Utara
42 Studi Kasus BAZ Kota Semarang. Hasil penelitian melalui metode
deskriptif menunjukkan bahwa dalam menghimpun dana zakat selain dari individu, BAZ Kota Semarang juga mendirikan UPZ di beberapa instansi
pemerintah dan pendistribusian dilakukan melalui beberapa program terutama zakat produktif disalurkan dalam bentuk qardhul hasan untuk modal usaha
dan sumbangan hewan ternak untuk dibudidayakan. Selain itu, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa tedapat perbedaan antara pendapatan
usaha, keuntungan usaha, dan pengeluaran rumah tangga mustahik, sebelum dan sesudah menerima bantuan modal. Zakat produktif juga memberikan
pengaruh terhadap pendapatan dan keuntungan usaha mustahiq sehingga berpengaruh kepada pengeluaran rumah tangganya.
3. Ria Norita 2011 melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Pendayagunaan Zakat Dan Infak Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Kaum Dhuafa Pada Lembaga Kemanusiaan Nasional Pos Keadilan Peduli Umat
Cabang Medan.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dana zakat dan infak yang disalurkan untuk kegiatan produktif secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap jumlah pendapatan yang diperoleh kaum dhuafa. 4.
Ahmad Fajri Panca Puta 2010 melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pendayagunaan Zakat Produktif Terhadap Pemberdayaan Mustahiq
Pada Badan Pelaksana Urusan Zakat Amwal Muhammadiyah BAPELURZAM Pimpinan Cabang Muhammadiyah Weleri Kabupaten
Kendal.” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendayagunaan zakat produktif memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pemberdayaan
Universitas Sumatera Utara
43 mustahiq. Selain itu, hasil skor kuisioner membuktikan bahwa pihak
BAPELURZAM cabang Weleri sudah baik dalam medayagunakan zakat, namun perlu peningkatan dalam pemberdayaan mustahiq melalui pelatihan.
5. Wina Meylani 2009 melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh
Pendayagunaan Zakat, Infaq, dan Shadaqah Sebagai Modal Kerja Terhadap Indikator Kemiskinan dan Pendapatan Mustahiq.” Hasil penelitian
menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa pada taraf nyata 1 persen, variabel- variabel yang berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap pendapatan
per kapita mustahiq adalah pendapatan mustahiq yang diperoleh dari usaha yang menggunakan dana dari Program Ikhtiar dan variabel dummy keaktifan
bekerja mustahiq. Namun, besarnya modalpembiayaan yang diterima dan banyaknya mustahiq melakukan pembiayaan melalui Program Ikhtiar tidak
memiliki dampak yang signifikan terhadap pendapatan per kapita mustahiq. Selain itu, variabel jumlah tanggungan berpengaruh signifikan, namun
berhubungan negatif dengan pendapatan per kapita mustahiq.
2.3 Kerangka Konseptual