109
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Balita yang mengalami kejadian diare dalam satu bulan terakhir di
Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga tahun 2016 sebanyak 71,4.
2. Terdapat hubungan yang signifikan antara sarana air bersih p = 0,016,
jamban keluarga p = 0,004, sarana pembuangan sampah p = 0,018, sarana pembuangan air limbah p = 0,009 dan kebersihan tangan p =
0,017 dengan kejadian diare karena pada balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga
Tahun 2016. 3.
Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebersihan kuku p = 0,357, kebersihan botol susu p = 0,068, kebersihan peralatan makanan
p =0,915, kebersihan bahan makanan p = 0,668 dengan kejadian diare karena pada balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir
Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016. 4.
Responden yang rumahnya memiliki kepadatan lalat kategori rendah sebanyak 91,44, kategori sedang sebanyak 5,7, dan kategori tinggi
sebanyak 2,9.
6.2 Saran
1. Responden
Universitas Sumatera Utara
a. Disarankan agar masyarakat memiliki kesadaran dan kepedulian akan pentingnya membersihkan lantai dan dinding kamar mandi minimal 1x
seminggu agar tidak timbul bercak-bercak kotoran atau lumut yang dapat
menjadi sarang
mikroorganisme patogen
yang dapat
menyebabkan diare pada balita. b. Disarankan agar masyarakat menutup jamban jika menggunakan jamban
cemplung agar tidak berbau dan tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus yang dapat membawa mikroorganisme patogen penyebab
diare. c. Disarankan agar lebih meningkatkan sanitasi lingkungan terutama
dalam hal pembuangan sampah dimana sebaiknya masyarakat memiliki tempat sampah yang tertutup dan kuat untuk mencegah penularan diare
pada balita melalui vektor penyakit. b. Disarankan agar lebih memperhatikan dan meningkatkan personal
hygiene khususnya dalam hal mencuci tangan dengan sabun serta menggosok tangan, sela-sela jari dan kuku ketika sedang mencuci
tangan untuk mengurangi jumlah bakteri di tangan yang dapat menularkan bakteri penyebab diare pada balita.
2. Instansi Kesehatan Instansi kesehatan diharapkan dapat melakukan peningkatan
terhadap program penyehatan lingkungan pemukiman dan melakukan sosialisasi tentang cara mencegah penyakit diare pada balita melalui
penyuluhan dalam kegiatan posyandu ataupun kegiatan kemasyarakatan
Universitas Sumatera Utara
yang berbasis kesehatan lainnya, seperti mengadakan penyuluhan akan pentingnya mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dan langkah-
langkah yang benar dalam mencuci tangan. 3. Pemerintah
Kepada pemerintah diharapkan untuk untuk mengupayakan program penyehatan lingkungan dan membuat kebijakan untuk peningkatan kondisi
sanitasi lingkungan. Diharapkan juga agar pemerintah, khususnya Dinas Kebersihan untuk dapat memberikan sosialisasi kepada masyarakat
tentang pembuangan sampah agar masyarakat tidak membuang sampah mereka lagi ke laut, tetapi membuangnya langsung ke TPA sampah atau
dapat mengikuti program pengutipan sampah yang diselenggarakan oleh Dinas Kebersihan.
Universitas Sumatera Utara
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA