Hubungan antara Sarana Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare

mengkontaminasi air permukaan maupun air tanah dan digunakan sebagai tempat perindukan vektor penyakit sehingga menjadi sumber penularan penyakit. Sarana pembuangan air limbah dimaksudkan agar tidak ada air yang tergenang di sekitar rumah, sehingga tidak menjadi tempat perindukan serangga atau dapat mencemari lingkungan maupun sumber air Slamet, 2009.

5.2.4 Hubungan antara Sarana Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare

Berdasarkan hasil analisis penelitian dengan exact fisher karena terdapat lebih dari 25 expected count yang nilai nya kurang dari 5 maka diperoleh nilai p = 0,018 lebih kecil dari nilai ∝ = 0,05, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sarana pembuangan sampah dengan kejadian penyakit diare dengan PR=0,000, yaitu CI 95 [0,000,0,000] yang menunjukkan bahwa responden dengan sarana pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat tidak memiliki peluang kejadian diare pada balitanya. Berdasarkan hasil observasi, keseluruhan responden memiliki tempat sampah pada masing-masing rumah. Namun, sebagian besar responden 97,1 belum memiliki tempat sampah memenuhi syarat, yaitu tempat sampah yang memiliki tutup. Tempat sampah yang tidak memiliki tutup dapat mengundang datangnya lalat yang merupakan vektor penyakit diare. Apabila lalat hinggap di sampah kemudian hinggap di makananminuman balita maka balita tersebut berpotensi terkena penyakit diare terlebih lagi apabila balita tersebut berada dalam sistem imun yang rendah. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi faktor penyebab penyakit diare. Universitas Sumatera Utara Penelitian ini sejalan dengan Geo 2012 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene ibu dan sarana sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada anak balita di Desa Raja Kecamatan Boawae Kabupaten Nagekeo. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Nurfadhila 2014 yang menyatakan bahwa ada hubungan signifikan antara sanitasi lingkungan dan personal hygiene ibu dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas 23 Ilir Kota Palembang Tahun 2014. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Siti Rahma 2006 bahwa tidak ada hubungan antara perilaku ibu terhadap pembuangan sampah dengan kejadian diare pada balita usia 2-5 tahun di Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Menurut Chandra 2007, pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit, seperti lalat atau tikus, insidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkat karena vektor penyakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng yang berisi air hujan, dan terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah secara sembarangan misalnya luka akibat benda tajam seperti besi, kaca, dan sebagainya. Dalam ilmu kesehatan lingkungan, suatu pengelolaan sampah dianggap baik jika sampah tersebut tidak menjadi tempat berkembangbiaknya mikroorganisme pembawa penyakit dan tidak menjadi media penyebaran penyakit. Syarat lain yang harus dipenuhi dalam pengelolaan sampah adalah tidak mencemari udara, air dan tanah, tidak menimbulkan bau, dan tidak menimbulkan kebakaran Azwar, 2002. Universitas Sumatera Utara

5.3 Hubungan antara Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2013

5 74 107

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

1 3 8

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 55

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

3 14 6

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 53

4. Nelayan 5. Pedagang 6. Ibu Rumah Tangga 7. Lain-lain - Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahu

0 0 33

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH NELAYAN DENGAN KELUHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI LINGKUNGAN PINTU ANGIN KELURAHAN SIBOLGA HILIR KECAMATAN SIBOLGA UTARA KOTA SIBOLGA TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 16