Pemberian Antibiotika Hanya Atas Indikasi Pemberian Nasehat

Cara pemberian tablet zinc : Larutkan tablet dalam 1 sendok makan air matang atau ASI, sesudah larut berikan pada anak diare.

3. Pemberian ASI Makanan

Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan. Anak yang masih minum ASI harus lebih sering diberi ASI. Anak yang minum susu formula juga diberikan lebih sering dari biasanya. Anak usia 6 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus diberikan makanan yang mudah dicerna dan diberikan sedikit lebih sedikit dan lebih sering. Setelah diare berhenti, pemberian makanan ekstra diteruskan selama 2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan.

4. Pemberian Antibiotika Hanya Atas Indikasi

Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya kejadian diare pada balita yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika hanya bermanfaat pada penderita diare dengan darah sebagian besar karena shigellosis, suspek kolera. Obat-obatan anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare karena terbukti tidak bermanfaat. Obat anti muntah tidak di anjurkan kecuali muntah berat. Obat-obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan status gizi anak, bahkan sebagian besar menimbulkan efek samping yang bebahaya dan bisa berakibat fatal. Obat anti protozoa digunakan bila terbukti diare disebabkan oleh parasit amoeba, giardia. Universitas Sumatera Utara

5. Pemberian Nasehat

Ibu atau pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasehat tentang : 1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah 2. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila : - Diare lebih sering - Muntah berulang - Sangat haus - Makanminum sedikit - Timbul demam - Tinja berdarah - Tidak membaik dalam 3 hari Tujuan pengobatan tersebut dapat dicapai dengan cara mengikuti rencana terapi terapi cairan yang sesuai, yaitu :

a. Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah

Terapi dilaksanakan di rumah untuk mencegah dehidrasi dan malnutrisi. Seorang anak dengan diare tanpa dehidrasi memerlukan cairan dan garam tambahan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Beberapa hal yang harus diajarkan kepada ibu untuk mencegah dehidrasi, malnutrisi dan saat merujuk, adalah: 1. Beri Cairan Tambahan - Berikan ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian Universitas Sumatera Utara - Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau larutan gula garam - Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini : Oralit atau larutan gula garam, cairan makanan kuah sayur, air tajin atau air matang 2. Beri tablet zinc selama 10 hari. Zinc berperan sebagai anti oksidan, mempengaruhi absorpsi air dan natrium, meningkatkan metabolisme vitamin A, mencegah defisiensi enzim disakarida, meningkatkan sistem imun, dan sebagai ko-faktor enzim. Bhutta,dkk 2000 dari Zinc Investigator Collaborative Group menyimpulkan bahwa pemberian suplemen seng pada diare akut dapat mengurangi lama dan beratnya kejadian diare. 3. Bila tidak membaik segera ke puskesmas atau rumah sakit

b. Rencana Terapi B : Penanganan Dehidrasi RinganSedang dengan Oralit

Pada dehidrasi ringan-sedang, perlu diberikan Cairan Rehidrasi Oral CRO. Komposisi CRO sangat penting untuk memperoleh penyerapan yang optimal. Terapi Cairan Rehidrasi Oral CRO yang dianjurkan WHO selama 3 dekade ini dengan menggunakan cairan elektrolit dan glukosa telah berhasil menurunkan angka kematian akibat dehidrasi pada diare, karena kombinasi gula dan garam ini dapat meningkatkan penyerapan cairan yang sangat efektif dan efisien digunakan pada pusat pelayanan kesehatan dengan jumlah tenaga kesehatan yang terbatas, serta tidak mempunyai tenaga terlatih. Sesuai anjuran WHO, saat ini dianjurkan penggunaan Cairan Rehidrasi Oral CRO dengan komposisi Na 75 mmolL, K 29 mmolL, Glukosa 75 mmolL, Sitrat 10 mmolL. Universitas Sumatera Utara Cairan Rehidrasi Oral CRO diberikan dengan pemantauan yang dilakukan diruang rawat sehari atau Pojok Upaya Rehidrasi Oral selama 3 jam. Penilaian kembali derajat dehidrasi, bila masukan minum atau makan baik, penderita dapat dipulangkan. Berikut cara memberikan larutan oralit: 1. Memberikan larutan oralit - Minumkan sedikit - sedikit tapi sering dari cangkirmangkukgelas - Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat - Lanjutkan ASI selama anak mau Setelah 3 jam : - Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya - Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan - Mulailah memberi makan anak - Bila tidak ada perbaikan segera dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit.

c. Rencana Terapi C :Pemberian Tablet Zinc Untuk Semua Penderita Diare

1. Pastikan semua anak yang menderita diare mendapat tablet zinc sesuai dosis dan waktu yang telah ditentukan kecuali bayi muda. 2. Dosis Tablet Zinc 1 tablet = 20 mg Berikan dosis tunggal selama 10 hari : - Umur 2 - 6 bulan : ½ tablet - Umur 6 bulan : 1 tablet 3. Cara Pemberian tablet Zinc Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh tablet akan larut kurang lebih 30 detik, segera berikan kepada anak. Universitas Sumatera Utara 4. Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian tablet zinc, ulangi pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu dosis penuh. 5. Ibu tetap memberikan tablet zinc setiap hari selama 10 hari penuh, meskipun diare sudah berhenti. 6. Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet zinc segera setelah anak bisa minum atau makan

2.1.7.2 Pencegahan Diare

Menurut Kemenkes RI 2011, kegiatan pencegahan penyakit diare yang benar dan efektif yang dapat dilakukan adalah : Perilaku Sehat 1. Pemberian ASI ASI adalah makanan paling baik untuk bayi. Komponen zat makanan tersedia dalam bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap secara optimal oleh bayi. ASI saja sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan sampai umur 6 bulan. Tidak ada makanan lain yang dibutuhkan selama masa ini. ASI bersifat steril, berbeda dengan sumber susu lain seperti susu formula atau cairan lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan dapat terkontaminasi dalam botol yang kotor. Pemberian ASI saja, tanpa cairan atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan anak dari bahaya bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare. Keadaan seperti ini di sebut disusui secara penuh memberikan ASI Eksklusif. Universitas Sumatera Utara Bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan dari kehidupannya, pemberian ASI harus diteruskan sambil ditambahkan dengan makanan lain proses menyapih. ASI mempunyai khasiat preventif secara imunologik dengan adanya antibodi dan zat-zat lain yang dikandungnya. ASI turut memberikan perlindungan terhadap diare. Pada bayi yang baru lahir, pemberian ASI secara penuh mempunyai daya lindung 4 kali lebih besar terhadap diare daripada pemberian ASI yang disertai dengan susu botol.

2. Makanan Pendamping ASI

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahun 2013

5 74 107

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DAN PERSONAL HYGIENE IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG.

0 5 13

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 15

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 2

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

1 3 8

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 55

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

3 14 6

Hubungan Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Lingkungan Pintu Angin Kelurahan Sibolga Hilir Kecamatan Sibolga Utara Kota Sibolga Tahun 2016

0 0 53

4. Nelayan 5. Pedagang 6. Ibu Rumah Tangga 7. Lain-lain - Hubungan Kondisi Fisik Rumah Nelayan dengan Keluhan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Lingkungan Pintu Angin, Kelurahan Sibolga Hilir, Kecamatan Sibolga Utara, Kota Sibolga Tahu

0 0 33

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH NELAYAN DENGAN KELUHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA DI LINGKUNGAN PINTU ANGIN KELURAHAN SIBOLGA HILIR KECAMATAN SIBOLGA UTARA KOTA SIBOLGA TAHUN 2013 SKRIPSI

0 0 16