5.2 Urutan Atribut Kredit yang Paling Penting menurut Preferensi Lembaga Kredit Formal
Berdasarkan hasil analisis conjoint diketahui bahwa urutan atribut kredit yang paling penting menurut lembaga kredit formal dimulai dari agunan 54.547 ,
prosedur pinjaman 6.896 , tingkat suku bunga 6.314 , jangka waktu pengembalian 5.897 , lokasi lembaga kredit 5.692 , prosedur cicilan
4.850 , biaya administrasi 4.749 , plafon kredit 4.370 , persyaratan pinjaman 3.953 , serta tenggang waktu 2.731 .
Tabel 15. Nilai Kepentingan importance values Atribut Kredit
Importance Values Agunan
54.547 Prosedur pinjaman
6.896 Persyaratan pinjaman
3.953 Plafon kredit
4.370 Tenggang waktu
2.731 Lokasi lembaga kredit
5.692 Tingkat suku bunga
6.314 Biaya administrasi
4.749 Jangka waktu pengembalian
5.897 Prosedur cicilan
4.850
Averaged Importance Score
Sumber : Analisis Data Primer, 2016 Terlihat bahwa atribut agunan memiliki nilai kepentingan tertinggi kemudian
dibawahnya berturut – turut atribut prosedur pinjaman, tingkat suku bunga, jangka waktu pengembalian, lokasi lembaga kredit, prosedur cicilan, biaya
administrasi, plafon kredit serta persyaratan pinjaman dan yang terakhir tenggang waktu. Hal ini menandakan bahwa lembaga kredit formal menganggap atribut
agunan sebagai faktor yang terpenting dalam mengambil keputusan untuk
Universitas Sumatera Utara
memberikan kredit sedangkan atribut yang tidak begitu penting dalam memberikan kredit ialah tenggang waktu. Berikut adalah grafik nilai kepentingan
atribut lembaga kredit formal hasil analisis conjoint :
Gambar 12. Grafik Nilai Kepentingan Atribut Kredit
Sumber : Analisis Data Primer, 2016
5.3. Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Analisis Conjoint
Untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis conjoint dapat dilihat melalui nilai korelasi Pearson’s R dan Kendall’s Tau.
Tabel 16. Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint CorrelationsA
Value Sig.
Pearsons R Kendalls Tau
.999 .000
.894 .000
A Correlations Between Observed And Estimated Preferences Sumber : Analisis Data Primer, 2014
Universitas Sumatera Utara
Uji Keakuratan predictive accuracy: H
: tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.
H
1
: adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.
Keterangan: Jika Signifikasi 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima
Jika Signifikasi 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Pada Tabel 16. terlihat angka korelasi yang dihasilkan tinggi di atas 0,5 baik
pada nilai korelasi Pearson’s 0.999 maupun Kendall’s Tau 0,894 dan kedua korelasi tersebut adalah signifikan karena angka signifikansi keduanya di bawah
0,05. Berdasarkan nilai signifikansi Pearson’s dan Kendall’s Tau yang sama – sama
bernilai 0.000 dimana 0,000 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima sehingga interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan
preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint.maka dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang menggunakan sampel
tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi lembaga kredit formal. Ini berarti bahwa kredit yang menjadi preferensi lembaga kredit formal sampel dapat
menggambarkan preferensi lembaga kredit formal secara keseluruhan populasi.
Universitas Sumatera Utara
5.4. Perbandingan Preferensi Pemberian Kredit Antara Lembaga Kredit Formal Dan Lembaga Kredit NonFormal di Kecamatan Berastagi
Kabupaten Karo
Perbandingan Preferensi Pemberian Kredit Antara Lembaga Kredit Formal Dan Lembaga Kredit NonFormal di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo dapat
dilihat dengan membandingkan Preferensi Lembaga Kredit Formal yang diperoleh melalui analisis conjoint kemudian dibandingkan dengan Preferensi Lembaga
Kredit Nonformal. Berikut ini hasil perbandingan Antara Lembaga Kredit Formal Dan Lembaga Kredit NonFormal di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo.
Tabel 17. Perbandingan Preferensi Lembaga Kredit Formal dan Lembaga Kredit Non Formal
No Atribut
Lembaga Kredit Formal Lembaga Kredit Non
Formal
1 Agunan
Surat tanah Tanpa agunan
2 Prosedur
Pinjaman sedang
mudah 3
Persyaratan Pinjaman
susah mudah
4 Plafon Kredit
sedang kecil
5 Tenggang Waktu
cepat cepat
6 Lokasi
Dekat dekat
7 Tingkat Suku
Bunga Sedang
tinggi 8
Biaya Administrasi
Mahal murah
9 Jangka Waktu
Pengembalian Cepat
cepat 10
Prosedur Cicilan Kredit
Kaku kaku
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil penelitian maka perbandingan preferensi lembaga kredit formal dan lembaga kredit non formal ditinjau dari :
1. Agunan Agunan yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit dengan surat
tanah. Sedangkan agunan yang menjadi pilihan lembaga kredit non formal ialah kredit dengan tanpa agunan. Artinya kredit yang diberikan tanpa agunan baik
surat tanah maupun barang bergerak. Lembaga kredit nonformal memberikan kredit tanpa agunan karena lembaga kredit tersebut sudah melakukan survey
terlebih dahulu kepada calon peminjam kredit sehingga sudah mengenal pendapatan, kemampuan membayar dari calon peminjam kredit dan sudah
memperkirakan apabila gagal membayar kredit barangharta apa yang dimiliki calon peminjam kredit untuk menggantikan kredit tersebut. Selain itu kredit tanpa
agunan untuk mendapatkan calon peminjam kredit sebanyak mungkin. 2. Prosedur Pinjaman
Prosedur Peminjaman merupakan syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh kredit pertanian. Setiap lembaga kredit memiliki prosedur
peminjaman yang berbeda-beda antara satu lembaga dengan lembaga lainnya. Prosedur peminjaman tersebut harus dipenuhi oleh petani agar dapat memperoleh
kredit dari lembaga tersebut. Prosedur Peminjaman yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit dengan prosedur peminjaman sedang. Sedangkan
prosedur peminjaman yang menjadi pilihan lembaga kredit nonformal ialah kredit dengan prosedur peminjaman mudah. Adapun yang dimaksud dengan prosedur
peminjaman kredit mudah karena syarat meminjam kredit atau prosedur kredit
Universitas Sumatera Utara
yang harus dipenuhi mempunyai syarat 5 syarat. Artinya syarat yang dipenuhi kurang dari 5 syarat wajib yaitu fotokopi KTP, Fotokopi kartu keluarga, fotokopi
akta nikah, buku tabungan dan jaminan. Artinya ada syarat wajib yang tidak dipenuhi.
Prosedur peminjaman kredit mudah bagi lembaga kredit karena sedikit prosedur kredit yang harus dipenuhi dapat dikatakan prosedur kredit yang harus dipenuhi
terdiri atas 0 syarat-4 syarat. Prosedur peminjaman kredit di lembaga kredit nonformal mudah bagi petani karena meminjam kredit berdasarkan asas
kepercayaan yang dibangun berdasarkan intensitas hubungan dan citra yang muncul dalam masyarakat terhadap seseorang. Selain itu prosedur peminjaman
mudah agar lebih banyak petani yang meminjam di lembaga tersebut karena petani tidak menyukai prosedur peminjaman yang rumit. Selain itu, meminjam di
lembaga kredit non formal tidak memerlukan syarat dan uang langsung cair pada waktu itu juga.
3. Persyaratan Peminjaman Persyaratan Peminjaman yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit
dengan persyaratan peminjaman susah. Sedangkan persyaratan peminjaman yang menjadi pilihan lembaga kredit nonformal ialah kredit dengan persyaratan
peminjaman mudah. Mudah, yaitu Lembaga kredit tidak mewajibkan petani untuk menjadi anggota lembaga kredit tersebut.
Meminjam di lembaga kredit non formal tidak harus menjadi anggota karena lembaga kredit nonformal memberikan kredit sesuai kekayaan yang dimiliki oleh
petani dan tidak akan memberikan melebihi kekayaan yang dimiliki oleh petani.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu persyaratan peminjaman mudah agar lebih banyak petani yang meminjam di lembaga tersebut karena petani tidak menyukai persyaratan
peminjaman yang susah. 4. Plafon Kredit
Plafon Kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit dengan platform kredit sedang. Plafon Kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit
nonformal ialah kredit dengan plafon kredit kecil. Kecil, yaitu plafon kredit kecil apabila dana yang dikeluarkan oleh lembaga kredit kepada petani dalam
meminjam kredit memiliki tingkat resiko yang sedang atau jika dinyatakan dengan angka sebesar Rp.100 juta. Karena resiko yang dihadapi lembaga kredit
nonformal sangat besar sehingga lembaga kredit nonformal hanya berani dengan plafon kredit kecil.
5. Tenggang Waktu Tenggang Waktu yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit dengan
tenggang waktu cepat. Tenggang Waktu yang menjadi pilihan lembaga kredit nonformal adalah sama dengan lembaga kredit formal yaitu kredit dengan
tenggang waktu cepat. Tenggang Waktu Cepat, yaitu waktu yang dibutuhkan lembaga kredit untuk menyetujui kredit yang diajukan oleh petani yang dimulai
dari proses pengajuan berkas-berkas, penyelidikan berkas pinjaman, wawancara 1, on the spot, wawancara 2, keputusan kredit, penandatanganan akad kredit,
realisasi kredit dan penyaluran dana membutuhkan waktu yang cepat yaitu membutuhkan waktu 1-2 hari.
Universitas Sumatera Utara
Dalam Tenggang Waktu Antara Pemohon dan Realisasi Kredit Lembaga kredit nonformal lebih memilih tenggang waktu cepat karena dengan uang yang
cepatnya uang cair maka lebih banyak petani yang akan meminjam di lembaga kredit tersebut.
6. Lokasi Lembaga Kredit Lokasi Lembaga Kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit
dengan lokasi lembaga kredit dekat. Lokasi Lembaga Kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit nonformal adalah sama dengan lembaga kredit formal yaitu kredit
dengan lokasi lembaga kredit dekat. Lokasi lembaga kredit dekat merupakan jarak lembaga kredit tersebut dekat dari petani sehingga tidak membutuhkan biaya
transportasi dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan pengawasan kepada petani atau sekitar 0-2 km dari petani.
Lembaga kredit formal lebih memilih lokasi lembaga kredit dekat karena dengan lokasi lembaga kredit yang dekat akan memudahkan bagi petani untuk mengakses
lembaga kredit tersebut sehingga lebih menghemat biaya dan waktu petani sehinnga petani lebih memilih lembaga kredit tersebut. Selain itu lokasi lembaga
kredit yang dekat akan lebih memudahkan lembaga kredit nonformal untuk melakukan pengawasan terhadap kredit yang dipinjam oleh petani.
7. Tingkat Suku Bunga Tingkat Suku Bunga yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit
dengan tingkat suku bunga sedang. Tingkat Suku Bunga yang menjadi pilihan lembaga kredit nonformal ialah kredit dengan tingkat suku bunga tinggi. Tingkat
Universitas Sumatera Utara
suku bunga tinggi yaitu tingkat suku bunga dalam kredit mampu memberikan pendapatan dan keuntungan yang tinggi kepada lembaga kredit atau suku bunga
tersebut terdapat di antara 7. Tingkat suku bunga tinggi lebih dipilih lembaga kredit non formal daripada
tingkat suku bunga rendah dan tingkat suku bunga tinggi karena resiko yang besar oleh lembaga kredit non formal sehingga tingkat suku bunga yang tinggi baru
sebanding dengan resiko besar yang diterima. 8. Biaya Administrasi
Biaya administrasi yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit dengan biaya administrasi mahal. Sedangkan biaya administrasi yang menjadi
pilihan lembaga kredit nonformal ialah kredit dengan tidak ada biaya administrasi. Tidak ada biaya administrasi karena lembaga kredit non formal tidak mempunyai
administrasi sehingga tidak ada biaya untuk administrasi. Selain itu agar lebih banyak petani yang meminjam di lembaga kredit nonformal tersebut.
9. Jangka Waktu Pengembalian Kredit Jangka waktu pengembalian kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit formal
ialah kredit dengan jangka waktu pengembalian kredit cepat. Jangka waktu pengembalian kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit non formal adalah
sama dengan lembaga kredit formal yaitu kredit dengan jangka waktu pengembalian kredit cepat. Jangka waktu pengembalian kredit cepat yaitu waktu
yang disepakati oleh lembaga kredit dan petani untuk mengembalikan kredit di mana waktu tersebut dimulai dari ketika lembaga kredit mengeluarkan kredit
Universitas Sumatera Utara
sampai uang tersebut kembali kepada lembaga kredit membutuhkan waktu cepat
atau sekitar 2 tahun.
Jangka waktu pengembalian kredit cepat lebih dipilih daripada jangka waktu karena semakin cepat uang tersebut dikembalikan oleh petani maka uang tersebut
dapat diputarkan lagi untuk dipinjam oleh petani lainnya dan juga untuk mengurangi resiko uang tersebut tidak kembali.
10. Prosedur Cicilan Kredit Prosedur cicilan kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit formal ialah kredit
dengan Prosedur cicilan kredit kaku. Prosedur cicilan kredit yang menjadi pilihan lembaga kredit nonformal adalah sama dengan lembaga kredit formal yaitu kredit
dengan prosedur cicilan kredit kaku. Prosedur cicilan kaku yaitu kebijakan yang dikeluarkan lembaga kredit dimana petani membayar cicilan kredit kepada
lembaga kredit harus mengikuti pola cicilan yang diinginkan lembaga kredit misalnya dibayar secara mingguan,bulanan dan harian.
Alasannya adalah untuk mengurangi resiko karena dengan sistem pembayaran bulanan atau harian maka resiko pertanian yang besar tersebut dapat ditekan.
Selain itu sistem pembayaran cicilan harian atau bulanan lebih memudahkan perputaran uang dari kredit tersebut.
Pada dasarnya filosofi yang dijadikan pertimbangan pemberian kredit komersial dan informal adalah sama, yaitu dibangun atas dasar kepercayaan trust. Hal yang
membedakan adalah pada lembaga kredit komersial, kepercayaan dibangun atas dasar bukti-bukti empiris yang ditunjukkan oleh dokumen-dokumen yang sah
menurut hukum. Sementara pada lembaga kredit informal, kepercayaan dibangun
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan intensitas hubungan dan citra yang muncul dalam masyarakat terhadap seseorang Syukur et al. 2003.
Dengan perbedaan pola pendekatan ini, masyarakat petanipedesaan cenderung memilih lembaga informal karena lebih sesuai dengan karakteristik masyarakat
pedesaan yang tidak menyukai hal-hal yang bersifat formal Ashari dan Friyatno 2006.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa atribut kredit agunan, prosedur peminjaman, persyaratan peminjaman lebih mudah pada lembaga kredit
nonformal dibandingkan dengan lembaga kredit formal. Sedangkan tenggang waktu realisasi kredit, jangka waktu pengembalian kredit, lokasi, prosedur cicilan
kredit pada kedua lembaga kredit adalah sama. Perbedaan mencolok adalah pada tingkat suku bunga,biaya administrasi dan plafon kredit yaitu suku bunga tinggi,
biaya administrasi tidak ada dan plafon kredit kecil bagi lembaga kredit non formal dan sebaliknya bagi lembaga kredit formal yaitu suku bunga sedang, biaya
administrasi mahal dan plafon kredit sedang.
Universitas Sumatera Utara
69
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan