Hasil Analisis Metode Analisis Data

4. Melakukan Proses Konjoin dengan Memasukan Data yang Ada

Hasil penilaianpemberian rating oleh para responden diolah dengan analisis conjoint dengan bantuan perangkat lunak SPSS.Hasil analisis conjoint secara keseluruhan dilihat dari overall statistics pada SPSS subfile summary.Hasil analisis ini diperoleh untuk memperkirakan atribut kredit yang diinginkan oleh responden berdasarkan penilaian terhadap stimuli tersebut yang disertakan dalam kuesioner sebelumnya.

5. Hasil Analisis

Output yang dihasilkan dari proses analisis analisis conjoint berupa nilai utility yaitu perbandingan antara nilai kegunaan dengan tiap-tiap taraf atributnya.Importance values yaitu suatu nilai perbandingan antara nilai kepentingan dengan tiap-tiap atribut kredit serta nilai korelasi Pearson dan Kendall’s Tau untuk mengetahui seberapa tinggi predictive accuracy – nya. Hasil Analisis Conjoint Pada Kredit Tabel 6. Hasil Analisis Conjoint Atribut dan Level Lembaga Kredit Formal Atribut Level Nilai Kegunaan utility values Nilai Kepentingan Relatif Importance values

1. Agunan

1. 2. 3. Surat Tanah Barang Bergerak Tanpa Agunan -a1 a2 a3 b1 2. Prosedur Pinjaman 1. 2. 3. Susah Sedang Mudah a1 -a2 a3 b2 3. Tenggang Waktu Antara Pemohon dan Realisasi Kredit 1. 2. 3. Lama Sedang Cepat a1 a2 -a3 b3 Universitas Sumatera Utara Intrepetasi hasilnya yaitu nilai utlity yang terbesar menunjukkan level dari atribut yang menjadi preferensi lembaga pemberi kredit formal sehingga apabila level- level atribut yang memiliki nilai utility paling besar digabungkan maka akan membentuk kombinasistimuli dari karakteristik kredit yang menjadi preferensi lembaga pemberi kredit formal. Nilai kepentingan untuk melihat atribut manakah yang paling penting dari kredit menurut preferensi lembaga pemberi kredit formal. Interpretasi hasilnya yaitu nilai kepentingan yang paling besar menunjukkan atribut kredit yang paling 4. Lokasi Lembaga Kredit 1. 2. 3. Jauh Sedang Dekat -a1 -a2 a3 b4 5. Tingkat Suku Bunga 1. 2. 3. Tinggi Sedang Rendah -a1 a2 a3 b5 6. Biaya Administrasi 1. 2. 3. Mahal Sedang Murah -a1 a2 a3 b6 7. Jangka Waktu Pengembalian 1. 2. 3. Lama Sedang Cepat a1 -a2 a3 b7 8. Plafon Kredit 1. 2. 3. Rendah Sedang Besar -a1 a2 a3 b8 9. Persyaratan Pinjaman 1. 2. 3. Susah Sedang Mudah a1 a2 -a3 b9 10. Prosedur Cicilan 1. 2. 3. Kaku Sedang Fleksibel a1 -a2 a3 b10 Universitas Sumatera Utara penting sehingga mendasari lembaga pemberi kredit formal untuk memilih kredit serta untuk uji keakuratan dilihat darikorelasi Pearson’s dan Kendall’s Tau. Uji Keakuratannya predictive accuracy : H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi danpreferensi aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi padaproses conjoint. H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensiaktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Jika Sign. 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima Jika Sign. 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika sign 0,05 maka predictive accuracy tinggi pada proses conjoint. Sementara untuk mengetahui apakah proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi maka hasil conjoint diuji dengan sejumlah holdout stimuli. Holdout stimuli yang dibuat SPSS sebagai penguji hasil yang didapat nanti, jika nilai signifikansi 0,00 kurang dari 0,05 dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi Santoso, 2012. Untuk menyelesaikan masalah 4 dianalisis dengan membandingkan hasil analisis conjoint preferensi lembaga kredit formal terhadap kredit dengan preferensi lembaga kredit nonformal terhadap kredit untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kedua lembaga kredit tersebut. Universitas Sumatera Utara

3.5 Defenisi dan Batasan Operasional