22
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Penelitian dilakukan di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja purposive, purposive maksudnya dalam hal
ini pengambilan daerah penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu. Daerah penelitian dipilih secara sengaja dengan pertimbangan bahwa Kecamatan
Berastagi merupakan kecamatan yang memiliki jumlah anggota Kopdit terbesar di Kabupaten Karo yaitu sebanyak 19.777 orang. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas petani di kecamatan Berastagi lebih memilih Koperasi Kredit sebagai sumber permodalannya.
Tabel 2. Jumlah Anggota Kopdit Orang Tiap Kecamatan di Kabupaten Karo
No. KecamatanSub District
Jumlah Anggota Kopdit Orang
1 Mardingding
2 Laubaleng
3 Tigabinanga
4 Juhar
5 Munte
48 6
Kutabuluh 7
Payung 549
8 Tiganderket
25 9
Simpang Empat 10
Naman Teran 11
Merdeka 18 257
12 Kabanjahe
15 364
13 Berastagi
19 777
14 Tigapanah
5 146 15
Dolat Rayat 16
Merek 3 366
17 Barusjahe
1 775 Sumber: Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo,2015
Universitas Sumatera Utara
3.2 Metode Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah lembaga-lembaga kredit yang memberikan kredit di Kecamatan Berastagi. Jumlah populasi lembaga-lembaga kredit yang
memberikan kredit di Kecamatan Berastagi tidak dapat diketahui secara pasti sehingga penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara nonprobability
sampling yakni dengan teknik judgement sampling. Judgement sampling dilakukan untuk memilih responden yang tepat
sebagaisumber informasi berdasarkan kriteria tertentu yaitu responden yang memahami kredit dan menguasai secara jelas lembaga kredit yang diwakilinya.
Selain itu responden dari lembaga kredit yang satu dengan lembaga kredit yang lainnya harus memiliki jabatan yang setara. Oleh karena itu responden yang
dipilih harus memiliki jabatan yang kurang lebih sama antara lembaga kredit yang satu dengan lembaga kredit lainnya.
Sampel di dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu sampel lembaga kredit formal dianalisis dengan analisis conjoint dan sampel lembaga kredit non formal
dianalisis dengan analisis deskriptif. Menurut Hair, et al. 2006 dalam analisis conjoint ukuran sampel yangdipertimbangkan berkisar antara lima puluh sampai
dua ratus yang dianggapsudah cukup memadai. Jumlah sampel Lembaga Kredit Formal yang digunakan di dalam penelitian iniditetapkan sebanyak 52 responden
yang dianggap telah mewakili populasi lembaga-lembaga kredit formal yang memberikan kredit di Kecamatan Berastagi.
Menurut Gay dalam Mahmud 2011, hlm.159 berpendapat bahwa ukuran minimum sampel yang dapat diterima berdasarkan metode penelitian yang
digunakan, yaitu metode deskriptif korelasional, minimal 30 subjek. Jumlah
Universitas Sumatera Utara
sampel Lembaga Kredit Nonformal yang digunakan di dalam penelitian iniditetapkan sebanyak 30 responden yang dianggap telah mewakili populasi
lembaga-lembaga kreditnonformal yang memberikan kredit di Kecamatan Berastagi.
3.3 Metode Pengumpulan Data