Latar Belakang Pelaksanaan Program Jaminan Pensiun pada PT. Perkebunan Sumatera Utara Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem jaminan sosial nasional merupakan sistem perlindungan sosial bagi seluruh rakyat. Perlindungan sosial memiliki peran strategis untuk menghadapi kerentanan vulnerability yang disebabkan oleh risiko alam ataupun risiko ekonomi. Sebagaimana diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu wilayah rawan bencana dan dampak bencana yang terjadi mengakibatkan diharuskannya merelokasi anggaran untuk membangun kembali infrasturktur yang rusak. Bencana juga telah mengakibatkan banyak keluarga kehilangan harta benda dan jiwa, sehingga hal ini cukup menyulitkan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat. Sistem jaminan sosial nasional pada dasarnya merupakan program negara yang mempunyai tujuan memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak dan memperoleh jaminan apabila mengalami kecelakaan dan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial selanjutnya disebut dengan UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN merupakan upaya nyata, kesungguhan dan komitmen pemerintah untuk memberikan jaminan kepada seluruh rakyatnya. 2 2 Zaelani, ”Komitmen Pemerintah dalam Penyelenggaraan Jaminan Sosial Nasional”,Journal Legislasi Indonesia Vol.9 No.2-Juli 2012, hlm. 192-193. Universitas Sumatera Utara Undang-undang sistem jaminan sosial nasional menetapkan 5 lima program jaminan sosial, yaitu jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun. Jaminan pensiun merupakan salah satu program jaminan sosial yang diselenggarakan secara nasional dengan tujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta mengalami kehilangan atau berkurang penghasilannya karena memasuki usia pensiun atau mengalami cacat tetap total. 3 Perintah transformasi kelembagaan badan penyelenggara jaminan sosial diatur dalam UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Selanjutnya, pembentukan badan penyelenggara jaminan sosial selanjutnya disebut dengan BPJS dan transformasi badan penyelenggara diatur rinci dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial selanjutnya disebut dengan UU No. 24 Tahun 2011. BPJS adalah badan hukum yang dibentuk dengan undang-undang untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. 4 Penjelasan umum undang-undang BPJS alinea keempat mengemukakan bahwa undang-undang badan penyelenggara jaminan sosial merupakan pelaksanaan Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 52 UU No. 40 Tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional pasca putusan Mahkamah Konstitusi. Kedua pasal ini mengamanatkan pembentukan BPJS dan transformasi kelembagaan PT Askes Persero, PT ASABRI Persero, PT Jamsostek Persero dan PT TASPEN 3 Pasal 39 ayat 1 dan ayat 2 UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 4 Pasal 1 angka 6 UU No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Universitas Sumatera Utara Persero menjadi BPJS untuk mempercepat terselenggaranya sistem jaminan sosial nasional bagi seluruh rakyat. Transformasi kelembagaan keempat persero tersebut diikuti adanya pengalihan peserta, program, aset dan liabilitas, serta hak, kewajiban, dan pegawai. 5 Dengan undang-undang BPJS dibentuk dua badan penyelenggara jaminan sosial, yaitu BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS kesehatan menyelenggarakan program jaminan kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan menyelenggarakan program jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Dengan terbentuknya kedua badan Penyelenggara jaminan sosial tersebut jangkauan kepesertaan program jaminan sosial akan diperluas secara bertahap. Undang-undang BPJS hanya mengatur pengalihan program jaminan hari tua dan jaminan pensiun yang dikelola oleh PT Taspen dan PT Asabri kepada BPJS ketenagakerjaan paling lambat tahun 2029. Pemerintah harus mengaturnya lebih lanjut dalam peraturan pemerintah. 6 Program pensiun merupakan kompensasi yang diberikan karyawan dengan harapan perusahaan akan memiliki daya saing dan nilai tambah dalam usaha mendapatkan karyawan yang berkualitas dan professional. Perusahaan menyelenggarakan program pensiun bagi pekerja menurut ketentuan atau kesepakatan bersama dengan serikat pekerja. Sebagian pelaku usaha sudah memiliki program pensiun atau pesangon melalui dana pensiun yang bersifat sukarela, baik itu dana pensiun pemberi kerja 5 Penjelasan Umum alinea keempat UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. 6 Pasal 65 dan Pasal 66 UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Universitas Sumatera Utara maupun dana pensiun lembaga keuangan. Yang terjadi di Indonesia sekarang ini, hasil pada data Biro Pusat Statistik selanjutnya disebut dengan BPS hingga Agustus 2014, jumlah angkatan kerja sudah mencapai 121.9 juta. Penduduk yang bekerja mencapai 114,63 juta orang terdiri dari pekerja formal mencapai 42,38 juta orang dan pekerja informal mencapai 72.25 juta orang 7 . Artinya, dari jumlah itu hanya sekitar 37 persen dari mereka yang bekerja di sektor formal sementara sisanya sekitar 63 persen pekerja informal berkuras dengan tenaga sendiri baik sebagai buruh kasar, pekerja tidak tetap, pekerja keluarga dan pekerja serabutan yang menggantungkan hidup demi masa depan mereka. Ironisnya, dari pekerja formal itupun yang tercover jaminan sosial dari BPJS ketenagakerjaan, diperkirakan tidak lebih dari 40 juta pekerja. Saat terjadi ledakan pensiunan di tahun 2040 nanti, dimungkinkan para pensiunan akan hidup dibawah standar kebutuhan hidup layak KHL. Inilah masalah ketenagakerjaan di Indonesia, masa pensiun yang belum pasti menghantui jutaan pekerja. 8 Seiring dengan usaha pemerintah untuk ikut serta menjamin dan meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, bentuk peningkatan ini diselenggarakan dalam program jaminan pensiun yang merupakan tabungan bagi pekerja yang akan diberikan secara perbulan ketika sudah memasuki usia pensiun. Pemberian secara berkala setiap bulannya untuk dapat menyambung hidup di kala memasuki usia pensiun. 7 http:possore.com20141127akankah-program-dana-pensiun-untuk-kesejahterakan- pekerja-bisa-terealisasi diakses tanggal 13 Oktober 2015 8 Ibid. Universitas Sumatera Utara Pemerintah telah memberlakukan program jaminan pensiun melalui Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun selanjutnya disebut dengan PP No. 45 Tahun 2015 yang mulai efektif pada tanggal 1 Juli 2015. Besaran iuran program jaminan pensiun ditetapkan 3 yang berasal dari pemberi kerja 2 dan dari pekerja 1 . 9 Upah maksimum yang digunakan sebagai dasar perhitungan iuran ditetapkan Rp7.000.000,-. 10 Program jaminan pensiun akan dikelola oleh BPJS ketenagakerjaan sebagai lembaga bentukan Pemerintah, yang dulu bernama Jamsostek. Program jaminan pensiun ini bersifat wajib. Jaminan pensiun diberikan dalam bentuk manfaat pasti apabila memenuhi persyaratan minimal masa iuran 15 tahun dibayarkan secara berkala. 11 Dan apabila masa iuran kurang dari 15 tahun maka dibayarkan sekaligus. 12 Jenis manfaat pensiun ini terdiri dari: manfaat pensiun hari tua, manfaat pensiun cacat, manfaat pensiun jandaduda, manfaat pensiun anak, dan manfaat pensiun orang tua. 13 Tidak ada yang tumpang tindih antara BPJS ketenagakerjaan dengan program dana pensiun. Setiap pelaku usaha atau pemberi kerja dapat 9 Pasal 28 ayat 3 PP No.45 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. 10 Pasal 29 ayat 2 PP No.45 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. 11 Pasal 24 ayat 1 PP No.45 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. 12 Pasal 24 ayat 2 PP No.45 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun. 13 Manfaat Pensiun Hari Tua MPHT adalah hak peserta berakhir bila meninggal dunia, Manfaat Pensiun Cacat MPC adalah hak pensiun berakhir bila meninggal atau bekerja kembali, Manfaat Pensiun Janda atau Duda MPJD adalah hak pensiun berakhir bila jandaduda meninggal atau menikah kembali, Manfaat Pensiun Anak MPA adalah hak pensiun berakhir saat mencapai usia 23 tahun, bekerja atau menikah, Manfaat Pensiun Orang Tua MPOT adalah manfaat pensiun berakhir pada saat ayah atau ibu penerima manfaat meninggal dunia. Universitas Sumatera Utara mengikutsertakan pekerjanya ke dalam program employee benefits, baik bersifat wajib atau sukarela. Keduanya memiliki orientasi untuk menyiapkan kesejahteraan pekerja agar tetap hidup layak disaat tidak bekerja lagi. Keduanya bersifat saling melengkapi untuk kemaslahatan pekerja. Karena pekerja adalah asset penting pelaku usaha. Dimana program ini bersifat jangka panjang yang baru dapat dinikmati setelah bertahun-tahun menjadi peserta. Jaminan ini dapat bedampat rasa aman ketika usia masih muda. Rasa aman itu bisa terwujud kalau manusia dapat terjamin dari berbagai ancaman, baik yang datang secara tiba-tiba atau alamiah, yang bisa berdampak pada menurunnya kemampuan ekonomi dan sosialnya. Ancaman itu pada dasarnya merupakan risiko ekonomi yang disebabkan oleh kejadian atau risiko menurunnya pendapatan seseorang. 14 PT. Perkebunan Sumatera Utara Persero merupakan badan usaha milik daerah BUMD provinsi sumatera utara. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang perkebunan yang memiliki banyak pekerja ataupun karyawan. PT. Perkebunan Sumatera Utara telah menyediakan porsi anggaran untuk dana pensiun dari perolehan laba yang diperoleh setiap tahunnya. Sistem pensiun di PT. Perkebunan Sumatera Utara, yakni sistem pensiun tebas dan sistem pensiun bulanan. Sistem pensiun tebas merupakan pembayaran upah uang pensiun secara langsung sebesar 60 enam puluh bulan dari besarnya pensiun, dan sistem pensiun bulanan merupakan pembayaran upah uang pensiun di tanggung perusahaan setiap bulannya sampai pensiunan tersebut meninggal dunia dan tunjangan janda berakhir sampai janda tersebut meninggal 14 Sulastomo, Sistem Jaminan Sosial Nasional Sebuah Introduksi Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada,2008, hlm. 4. Universitas Sumatera Utara atau menikah lagi. Dalam praktek yang dijalankan perusahaan selama ini, karyawan merupakan pihak yang berhak menentukan sistem pensiun yang mereka inginkan sehingga perusahaan tidak dapat memperkirakan dana yang harus dikeluarkan setiap tahunnya. Berdasarkan data di atas, perlu di bahas masalah jaminan pensiun di perusahaan PT.Perkebunan Sumatera Utara. Untuk lebih diketahui secara rinci mengenai program baru dari pemerintah yang di wajibkan kepada semua perusahaan untuk mendaftarkan pekerjanya ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS dan bagaimana perusahaan tersebut melaksakan program tersebut. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk menguraikan dan meneliti sehingga dipilih judul skrip si tersebut “Pelaksanaan Program Jaminan Pensiun Pada PT. Perkebunan Sumatera Utara Berdasarkan UU No. 24 Tahun 2011 Tentang BPJS”.

B. Rumusan Masalah