dan BPJS ketenagakerjaan. BPJS ketenagakerjaan menyelenggarakan program yang tercantum dalam Pasal 6 ayat 2 UU No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS.
Berdasarkan penelusuran kepustakaan dapat dikemukakan bahwa penelitian yang membahas serta menganalisis tentang BPJS terkhusus masalah
jaminan pensiun masih belum ada baik skripsi maupun tesis. Penulis sebelumnya hanya membahas perubahan pelaksanaan sistem jaminan sosial setelah berlakunya
BPJS. Oleh karena itu, secara umum berdasarkan penelusuran kepustakaan dapat
dikatakan bahwa penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu. Walaupun demikian, studi terdahulu jelas sangat bermanfaat bagi penelitian ini dan besar
kemungkinan pada bagian tertentu penelitian ini juga merupakan kelanjutan dari penelitian terdahulu.
E. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian jaminan sosial
Jaminan sosial adalah kebutuhan dasar bagi mereka yang berpendapatan rendah dan pemberian jaminan sosial bagi masyarakat tersebut merupakan tujuan
negara dan tanggung jawab pemerintah karena terkait dengan masalah hak-hak asasi manusia HAM.
15
Jaminan sosial social security adalah istilah yang digunakan untuk program pemerintah guna menjamin rakyatnya memenuhi
kebutuhan dasar minimum.
16
Jaminan sosial adalah salah satu bentuk
15
Bambang Purwoko,Jaminan Sosial dan Sistem Penyelenggaraannya: Pandangan Gagasan Jakarta: Meganet Dutatama Unggul,1999, hlm. 11.
16
Hadi Setia Tunggal, Tanya-Jawab SJSN BPJS Jakarta:Harvarindo,2015, hlm. 59.
Universitas Sumatera Utara
perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
17
Ditinjau dari sudut perseorangan, Jaminan sosial dapat diartikan secara luas dan dapat pula diartikan secara sempit. Dalam pengertiannya yang luas
jaminan sosial ini meliputi berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat danatau pemerintah.
18
2. Dasar hukum jaminan sosial
Beberapa Filosofi yang melandasi sistem jaminan sosial
19
: a.
UUD Negara RI Tahun 1945 pada Pasal 28 H ayat 3 menetapkan,”Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermanfaat.” Yang berlandaskan kepada hak asasi manusia dan hak konstitusional setiap orang.
b. UUD Negara RI Tahun 1945 pada Pasal 34 ayat 2 menetapkan,” Negara
mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.” Sebagai wujud tanggung jawab Negara dalam pembangunan perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.
c. UU No.40 Tahun 2004 pada Pasal 2 menetapkan, “Sistem Jaminan Sosial
Nasional diselenggarakan berdasarkan asas kemanusiaan,asas manfaat, asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesi
a.” Berdasarkan asas
17
Pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
18
H.Zaeni Asyhadie, Aspek-Aspek Hukum Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia HJJakarta: PT.RajaGrafindo Persada,2013, hlm. 26.
19
Asih Eka Putri, Paham SJSN Sistem jaminan Sosial Nasional Jakarta: Friedrich Ebert Stiftung, 2014, hlm.9-10.
Universitas Sumatera Utara
kemanusiaan dan berkaitan dengan penghargaan terhadap martabat manusia.
d. UU No.40 Tahun 2004 pada Pasal 3 menetapkan, “Sistem Jaminan Sosial
Nasional bertujuan untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi
setiap peserta danatau anggota keluarganya.” Menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kebutuhan dasar hidup adalah
kebutuhan esensial setiap orang agar dapat hidup layak, demi terwujudnya kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dapat disimpulkan bahwa sistem jaminan sosial adalah upaya mewujudkan kesejahteraan, memberikan rasa aman sepanjang hidup manusia,
melalui pendekatan sistem.
20
3. Pengertian jaminan sosial tenaga kerja
Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai pengganti sebagian dari penghasilan
yang hilang atau berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari
tua, dan meninggal dunia.
21
4. Dasar hukum jaminan sosial tenaga kerja
Undang-Undang No.3 Tahun 1992 tentang JAMSOSTEK ini dikeluarkan berlandaskan dasar-dasar hukum:
a. Pasal 5 ayat 1, Pasal 20 ayat 1, Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang
Dasar 1945;
20
Sulastomo,Op.cit., hlm. 5.
21
Pasal 1 angka 1 UU No.3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Universitas Sumatera Utara
b. undang-undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyataan Berlakunya
Undang-Undang Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia Lembaran Negara
Tahun 1951 Nomor 41; c.
undang-undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja Lembaran Negara Tahun 1969
Nomor 55 : Tambahan Lembaran Negara Nomor 2912; d.
undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Lembaran Negara Nomor 2918;
e. undang-undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor
Ketenagakerjaan di Perusahaan Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3201.
5. Pengertian jaminan pensiun
Jaminan Pensiun diselenggarakan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak pada saat peserta kehilangan atau berkurang
penghasilannya kareana memasuki usia pensiun atau mengalami cacat total tetap.
22
Program Jaminan Pensiun disingkat Program JP adalah pembayaran berkala jangka panjang sebagai substitusi dari penurunanhilangnya penghasilan
karena peserta mencapai usia tua pensiun, mengalami cacat total permanen, atau meninggal dunia Naskah Akademik SJSN.
23
22
Pasal 39 ayat 2 UU No.40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
23
http:www.djsn.go.iddjsn2sjsnprogram-sjsnjaminan-pensiun diakses tanggal 12 November 2015
Universitas Sumatera Utara
6. Dasar hukum jaminan pensiun
a. PP No.45 Tahun 2015 pada Pasal 1 angka 1 menyatakan “Jaminan Pensiun
adalah jaminan sosial yang bertujuan untuk mempertahankan derajat kehidupan yang layak bagi peserta dan atau ahli warisnya dengan
memberikan penghasilan
setelah peserta
memasuki usia
pensiun,mengalami cacat total tetap,atau meninggal dunia”. 7.
Pengertian asuransi Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan
pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:
a. Memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena
kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau
b. Memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya
tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan danatau didasarkan pada
hasil pengelolaan dana.
24
Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian,dengan mana penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi,untuk memberikan
penggantian kepadanya karena suatu kerugian,kerusakan atau kehilangan
24
Pasal 1 angka 1 UU RI No. 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.
Universitas Sumatera Utara
keuntungan yang diharapkan yang mungkin akan dideritanya karena peristiwa yang tak tertentu.
25
Asuransi sosial adalah suatu mekanisme pengumpulan dana yang bersifat wajib yang berasal dari iuran guna memberikan perlindungan atas risiko sosial
ekonomi yang menimpa peserta dan atau anggota keluarganya.
26
Menurut Vaughan, Zweifel 2000 dan Beam 1995 sert Beam 2000 bahwa asuransi
sosial merupakan program pemerintah dan dilaksanakan oleh pemerintah,bukan swasta.
27
8. Pengertian pekerja
Beberapa pengertian pekerja: a.
Pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah.
28
. b.
Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.
29
c. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji, upah,
atau imbalan dalam bentuk lain.
30
F. Metode Penelitian