Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia

sistem yang memberi peran lebih besar kepada negara pemerintah dalam pembangunan kesejahteraan sosial yang terencana, melembaga dan berkesinambungan. welfare state meyakini bahwa negara memiliki kewajiban untuk menyediakan warga negara nya akan standar hidup yg layak. Karena setiap negara memiliki standar yg berbeda-beda, yang berhubungan langsung dengan batas kemampuan negara. 52

C. Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan di Indonesia

Sudah merupakan kodrat, bahwa manusia itu berkeluarga dan berkewajiban menanggung kebutuhan keluarganya. Oleh karena itu, kesejahteraan yang perlu dikembangkan bukan hanya bagi pekerjaburuh itu sendiri, tetapi juga bagi keluarganya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti luas, yang harus tetap terpelihara termasuk pada saat pekerjaburuh kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadi risiko- risiko sosial antara lain kecelakaan kerja, sakit, meninggal dunia dan hari tua. Pada hakikatnya program jaminan sosial tenaga kerja ini memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang kemungkinan bisa hilang. Oleh karena itu, jaminan sosial tenaga kerja ini dikatakan mempunyai beberapa aspek, antara lain: 1. Memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan hidup minimal bagi tenaga kerja beserta keluarganya; 52 http:umemsindonesia.blogspot.co.id201310pengertian-welfare-state.html diakses tanggal 12 Maret 2016 Universitas Sumatera Utara 2. Merupakan penghargaan kepada tenaga kerja yang telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya kepada perusahaan tempatnya bekerja. Penyelenggaraan program jaminan sosial tenaga kerja yang dimaksudkan dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 selanjutnya disebut dengan UU No. 3 Tahun 1992 ini pada mulanya sebagai pelaksanaan Pasal 15 Undang- Undang Nomor 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja selanjutnya disebut dengan UU No. 14 Tahun 1969. UU No. 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja. Jaminan sosial tenaga kerja tersebut meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Akan tetapi, mengingat objek yang mendapat jaminan sosial tenaga kerja yang diatur dalam undang- undang ini diprioritaskan bagi tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan dengan menerima upah pekerjaburuh, maka kepada tenaga kerja di luar hubungan kerja atau dengan kata lain tidak bekerja pada perusahaan, pengaturan tentang jaminan social tenaga kerjanya akan diatur tersendiri. Pelaksanaan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang tidak dalam hubungan kerja untuk sementara diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER-24MENVI2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang Melakukan Pekerjaan di Luar Hubungan Kerja. Adapun ruang lingkup yang diatur dalam UU No. 3 Tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja, meliputi jaminan-jaminan sebagaimana tercantum dalam penjelasan umum undang-undang tersebut, yaitu sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan kecelakaan kerja selanjutnya disebut JKK adalah santunan berupa uang sebagai pengganti biaya pengangkutan, biaya rehabilitasi serta santunan sementara tidak mampu bekerja, santunan cacat sebagian untuk selama- lamanya atau cacat total selama-lamanya baik,fisik maupun mental, santunan kematian sebagai akibat peristiwa berupa kecelakaan kerja. Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima JKK. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubung dengan hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja, dan pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui. 2. Jaminan kematian Jaminan kematian selanjutnya disebut JKM adalah santunan kematian berupa uang tunai dan santunan berupa uang untuk pengganti biaya pemakaman, seperti pembelian tanah sewaretribusi, peti jenazah, kain kafan, transportasi dan lain-lain yang berkaitan dengan tata cara pemakaman sesuai dengan adat istiadat,agama dan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa serta kondisi daerah masing-masing dari tenaga kerja yang bersangkutan. Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, keluarganya berhak atas JKM. 3. Jaminan hari tua Jaminan hari tua selanjutnya disebut JHT adalah santunan berupa uang yang dibayarkan secara sekaligus atau berkala atau sebagian dan berkala kepada tenaga kerja karena: Universitas Sumatera Utara a. Telah mencapai usia 55 lima puluh lima tahun; atau b. cacat total tetap setelah ditetapkan oleh dokter. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, jaminan hari tua JHT dibayarkan kepada janda atau duda atau anak yatim piatu. Yang dimaksud dengan yatim piatu adalah anak yatim atau anak piatu, yang ada pada saat janda atau duda meninggal dunia masih menjadi tanggungan janda atau duda tersebut. Jaminan hari tua dapat dibayarkan kepada tenaga kerja yang belum mencapai usia 55 lima puluh lima tahun, yaitu dalam hal tenaga kerja telah mempunyai masa kepesertaan sekurang-kurangnya 5 lima tahun dan mengalami pemutusan hubungan kerja. Program jaminan hari tua program pensiun dapat dibedakan antara program manfaat pasti dan program iuran pasti: 1 Program manfaat pasti defined benefit, yaitu program yang manfaatnya ditetapkan dalam ketentuan yang mengaturnya, sedang iuran disesuaikan dengan manfaat tersebut. 2 Program iuran pasti defined contribution, yaitu program pensiun yang iurannya ditentukan dalam ketentuan yang mengaturnya, sedang manfaat bergantung pada akumulasi iuran dan hasil pengembangan. Jaminan hari tua JHT pada pokoknya termasuk dalam jenis program pensiun iuran pasti, dimana besar iuran telah ditentukan secara pasti dalam ketentuan yang mengaturnya dalam hal ini PP No. 14 Tahun 1993, sedangkan manfaatnya bergantung dari akumulasi iuran yang terpupuk beserta hasil pengembangannya. Universitas Sumatera Utara 4. Jaminan pemeliharaan kesehatan Jaminan pemeliharaan kesehatan selanjutnya disebut JPK adalah jaminan berupa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada tenaga kerja atau suami atau istri yang sah dan anak yang bersifat menyeluruh dan meliputi pelayanan peningkatan kesehatan, pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Secara rinci kepada tenaga kerja atau suami atau istri yang sah dan anak diberikan paket JPK dasar yang meliputi: a. Rawat jalan tingkat pertama; b. rawat jalan tingkat lanjutan; c. rawat inap; d. pemeriksaan kehamilan dan pertolongan persalinan; e. penunjang diagnostic; f. pelayanan khusus; g. pelayanan gawat darurat; 53 Program jamsostek diselenggarakan oleh negara, tetapi pelaksanaannya dilakukan oleh badan penyelenggara yang ditunjuk. Dalam hal ini menteri yang bertanggung jawab dalam bidang ketenagakerjaan melimpahkan tugas dan wewenang penyelenggaraan program tersebut kepada badan penyelenggara yang ditunjuk itu. Badan Penyelenggara yang ditunjuk tersebut adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang dibentuk dengan peraturan perundang-undangan yang 53 Zulaini Wahab, Dana pensiun dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001, hlm. 143-145. Universitas Sumatera Utara berlaku, Badan Usaha Milik Negara BUMN tersebut melaksanakan fungsi dan tugasnya dengan mengutamakan pelayanan kepada peserta dalam peningkatan perlindungan dan kesejahteraan tenaga kerja beserta keluarganya. PT Askes, PT Asabri, PT Jamsostek, PT Taspen adalah empat Badan Usaha Milik Negara BUMN berbentuk perseroan terbatas persero yang terdiri dari persekutuan modal dan bertanggung jawab kepada pemegang saham. Keempat persero adalah subsistem Badan Usaha Milik Negara BUMN dan bertindak sesuai dengan kewenangan yang diberikan oleh dan sesuai dengan keputusan pemilik saham yang tergabung dalam Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. 54 Hal ini tidak diberikan kepada perusahaan asuransi komersial dikarenakan asuransi tersebut diadakan oleh perusahaan asuransi sebagai bisnis yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, besaran premi dan ganti kerugian ditentukan berdasarkan perhitungan-perhitungan ekonomis. Semua asuransi yang diatur dalam KUH Dagang merupakan asuransi komersial yang pada dasarnya merupakan asuransi sukarela. 55 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995 tentang Penetapan Badan Penyelenggara Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja disingkat PT. Jamsostek sebelumnya PT Asuransi Sosial Tenaga Kerja disingkat PT Astek, sebagai Badan Penyelenggara tunggal Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja. PT Jamsostek merupakan Badan Usaha Milik Negara BUMN yang mempunyai 2 dua tugas khusus, yaitu: 54 Pasal 13 UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN. 55 A.Junaedy Ganie, Hukum Asuransi Indonesia Jakarta: Sinar Grafika,2013, hlm.89. Universitas Sumatera Utara a. Mengadministrasikan kepesertaan JHT dan menginvestasikan dana iuran JHT; b. bertindak sebagai perusahaan asuransi jiwa yang mengelola program JKK, JKM, dan JPK. Walaupun PT Jamsostek bertindak sebagai perusahaan asuransi jiwa sebagaimana dikemukakan di atas, namun PT Jamsostek tidak tunduk pada Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian. Pada dasarnya program Jamsostek sebagaimana diatur dalam UU No. 3 Tahun 1992, telah mengandung program-program jaminan sosial yang secara umum dipersyaratkan dalam Konvensi International Labour Organization ILO Nomor 102 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial minimum standar. Program jaminan sosial yang ditetapkan Konvensi ILO yang tidak diliput oleh UU No. 3 Tahun 1992 adalah tunjangan pengangguran dan tunjangan keluarga. 56 Berdasarkan Pasal 3 UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek dan Pasal 117 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan, setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja. Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 sepuluh orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit Rp1.000.000,00 satu juta rupiah sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja. Bagi pengusaha yang telah menyelenggarakan sendiri program pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat yang lebih baik dari paket JPK dasar, tidak wajib ikut dalam jaminan pemeliharaan kesehatan yang 56 Zulaini Wahab, Op.Cit., hlm.146-148. Universitas Sumatera Utara diselenggarakan oleh PT Jamsostek. Disamping itu, dalam hal perusahaan belum ikut serta dalam program Jamsostek, pengusaha wajib memberikan jaminan kecelakaan kerja kepada tenaga kerjanya. Pengusaha harus secara aktif wajib mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerja sebagai peserta program Jamsostek pada PT Jamsostek. Sehubungan dengan kepesertaan jamsostek, badan penyelenggara dalam hal ini PT Jamsostek berkewajiban untuk menyampaikan kepada pengusaha: 1 Sertifikat kepesertaan untuk masing-masing perusahaan sebagai tanda kepesertaan; 2 kartu peserta untuk masing-masing tenaga kerja sebagai tanda kepesertaan dalam program Jamsostek; 3 kartu Pemeliharaan Kesehatan untuk masing-masing tenaga kerja bagi yang mengikuti program jaminan pemeliharaan kesehatan JPK. Kepesertaan perusahaan dan tenaga kerja dalam program Jamsostek berlaku sejak pendaftaran dan pembayaran iuran pertama dilakukan oleh Pengusaha. 57 Iuran JKK, iuran JKM, dan iuran JPK ditanggung oleh pengusaha, sedang iuran JHT ditanggung oleh Pengusaha dan tenaga kerja. Pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan upah tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyelenggara dalam hal ini PT Jamsostek, pada setiap bulan dan disetor secara lunas paling lambat tanggal 15 lima belas bulan berikutnya dari bulan iuran yang bersangkutan. Keterlambatan pembayaran iuran oleh Pengusaha 57 Zulaini Wahab.,Op.Cit., hlm.148-149. Universitas Sumatera Utara kepada PT Jamsostek akan dikenakan denda sebesar 2 dua persen untuk setiap bulan keterlambatan yang dihitung dari iuran yang seharusnya dibayar. Besarnya iuran program Jamsostek adalah sebagai berikut: 1. Jaminan kecelakaan kerja JKK yang rincian besarnya iuran berdasarkan kelompok jenis usahanya seperti : a. Kelompok I, jenis usaha penjahitankonveksi, pabrik keperluan rumah Tangga, perdagangan ekspor impor, bank dan kantor-kantor dagang, jasa pemerintahan, dll. Besaran iurannya 0,24 dari upah sebulan; b. kelompok II, jenis usaha perkebunan gula, perkebunan tembakau, pabrik teh, pabrik tinta dan lem, pabrik alat-alat pengangkutan lainnya,dll. Besaran iurannya 0,54 dari upah sebulan; c. kelompok III, jenis usaha perusahaan kehutanan, pelayanan pengairan, pengelolaan susu dan mentega, penggilingan padi, pabrik roti dan kue, dll. Besaran iurannya 0,89 dari upah sebulan; d. kelompok IV, jenis usaha pabrik dan hasil minyak tanah, Perusahaan kereta api, pabrik bata merah dan genteng, Pembuatan dan reparasi kapal dari baja, Perusahaan trem dan bus, dll. Besaran iurannya 1,27 dari upah sebulan; e. kelompok V, jenis usaha pabrik pupuk, pabrik kaleng, tambang emas dan perak, tambang intan dan batu perhiasan, penggalian belerang, dll. Besaran iurannya 1,74 dari upah sebulan; f. JHT sebesar 5,70 dari upah sebulan, sebesar 3,70 ditanggung oleh pengusaha dan 2 di tanggung oleh tenaga kerja; Universitas Sumatera Utara g. JKM sebesar 0,30 dari upah sebulan; h. JPK sebesar 6 dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga dan 3 dari upah sebulan bagi tenaga kerja yang belum berkeluarga. Dasar perhitungan iuran JPK dari upah sebulan, dan setinggi-tingginya Rp1.000.000,00 satu juta rupiah. Perbedaan besar iuran JPK bagi tenaga kerja yang sudah berkeluarga dan yang belum berkeluarga dimaksud agar ada keseimbangan antara kewajiban pengusaha dan pelayanan yang diberikan kepada tenaga kerja itu sendiri. 58 Tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak atas JKK berupa penggantian biaya yang meliputi: a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke rumah sakit dan atau ke rumahnya, termasuk biaya pertolonganpertama pada kecelakaan; b. biaya pemeriksaan, pengobatan, dan atau perawatan selama di rumah sakit, termasuk rawat jalan; c. biaya rehabilitasi berupa alat bantu arthese dan atau alat ganti prothese bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak berfungsi akibat kecelakaan kerja. Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan akibat kecelakaan kerja, keluarganya berhak atas Jaminan Kematian JKM. 58 Zulaini Wahab, Op.Cit., hlm.150-151. Universitas Sumatera Utara a. Jaminan kematian JKM dibayar sekaligus kepada janda atau duda, atau anak dan meliputi: 1 Santunan kematian sebesar Rp1.000.000,00; dan 2 biaya pemakaman sebesar Rp200.000,00. b. Pihak yang berhak janda atau duda atau anak mengajukan pembayaran JKM kepada badan penyelenggara PT Jamsostek dengan disertai bukti- bukti: 1 Kartu peserta; 2 surat keterangan kematian. Besarnya JHT adalah keseluruhan iuran yang telah disetor, besrta hasil pengembangannya. JHT dibayar kepada tenaga kerja yang telah mencapai usai 55 lima puluh lima tahun atau cacat total untuk selama-lamanya, dan dapat dilakukan: a. Secara sekaligus apabila jumlah seluruh JHT yang harus dibayar kurang dari Rp3.000.000,00; atau b. secara berkala apabila jumlah seluruh JHT mencapai Rp3.000.000.,00 atau lebih, dan dilakukan paling lama 5 lima tahun. Pembayaran JHT secara sekaligus atau berkala sepenuhnya merupakan pilihan tenaga kerja yang bersangkutan dan bukan ditetapkan oleh PT. Jamsostek. Bagi tenaga kerja atau suami atau istri yang sah dan anak sebanyak-banyaknya 3 tiga orang diberikan JPK dasar yang diselenggarakan oleh Badan PT. Jamsostek. Di samping paket JPK dasar, Badan Penyelenggara PT. Jamsostek dapat menyelenggarakan paket pemeliharaan kesehatan tambahan. Jenis Universitas Sumatera Utara pelayanan kesehatan dalam paket pemeliharaan tambahan diberikan sesuai dengan kesepakatan antara badan penyelenggara dengan peserta. Badan Penyelenggara PT. Jamsostek wajib: a. Memberikan kartu pemeriksaan kesehatan kepada setiap peserta; b. Memberikan keterangan yang perlu diketahui peserta mengenai paket pemeliharaan kesehatan yang diselenggarakan. Dalam hal tertentu yang ditetapkan oleh menteri yang bertanggung jawab dalam bidang ketenagakerjaan,tenaga kerja atau suami atau istri atau anak dapat memperoleh pelayanan pemeliharaan kesehatan di luar pelaksana pelayanan kesehatan yang ditunjuk Badan Penyelenggara PT. Jamsostek. 59

D. Aspek kelembagaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan