commit to user kombinasi antara bahan rotan dengan bahan baku lainnya wawancara dengan
bapak Sarjito,pengusaha rotan, 2 Desember 2010.
2. Pemasaran hasil rotan di Desa Trangsan
Pemasaran adalah tindakan yang diperlukan untuk menyampaikan benda- benda produksi ke tangan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kegiatan pemasaran hasil produksi yang dilakukan oleh perusahaan rotan di Desa Trangsan , sebagian di lakukan dengan cara pembeli datang langsung ke Desa
Trangsan untuk membeli hasil kerajinan rotan. Selain dengan cara pembeli datang langsung ke Desa Trangsan ada pembeli yang memesan lewat internet. Sebagian
dilakukan dengan cara memasarkan sendiri hasil produksinya dalam arti pengusaha itu menjual kepada masyarakat lain. Para pengusaha juga menyetorkan
produksinya kepada pedagang meubel atau pedagang meubel itu datang ke Desa Trangsan untuk memesan dan membeli barang kerajinan. Untuk masalah
pembayaran dilakukan dengan membayar tunai bagi pembeli yang datang langsung ke tempat pengrajin. Untuk pihak pemesan baik dari dalam negeri
maupun luar negeri dengan uang muka yaitu antara 20 sampai 30 persen. Setelah barang itu selesai semua baru dibayar tunai.
Dalam hal pemasaran industri rotan di Desa Trangsan barang kerajinan di pasarkan ke pasar luar negeri dan dalam negeri. Pemasaran keluar negeri dapat
mencapai 100 kontainer perbulan. Para pengrajin bekerja sama dengan para eksportir untuk memasarkan barang kerajinannya keluar negeri sehingga
pengrajin bisa dikatakan sebagai suplaiyer. Sedangkan eksportir adalah perusahaan yang mencari konsumen luar negeri. Dahulu sebelum teknologi
modern masuk khususnya internet eksportir mencari konsumen dengan cara melakukan pameran barang kerajinan. Eksportir mengadakan pameran di berbagai
tempat dan kota misalnya di Solo dengan mengadakan pameran di pagelaran kraton Kasunanan Surakarta. Setelah adanya teknologi internet, eksportir
memasarkan produknya melalui internet. Konsumen dari luar negeri bisa memesan lewat internet yang nanti setelah
ada kesepakatan konsumen luar negeri datang ke Trangsan untuk melakukan
commit to user pemesan dan transaksi secara langsung. Setelah pihak eksportir mendapat pesanan
barang kemudian menyalurkan pesanan kepada pihak suplayer atau para pengrajin rumah tangga. Eksportir menentukan kesepakatan harga dengan tawar menawar
untuk mendapat harga yang cocok. Jika harga yang tidak bisa ditawar, maka pemesan atau konsumen mengikuti harga dari pengrajin.
Pihak pengrajin akan mengerjakan produk pesanan setelah pengrajin mendapat uang muka yang digunakan untuk membeli bahan. Besar kecilnya uang
muka tersebut tergantung dari kesepakatan, sehingga setiap konsumen berbeda. Sisa uang produksi akan dibayar setelah semua barang sudah selesai dikerjakan.
Dalam proses pemesanan barang jika ada kesalahan atau tidak sesuai dengan kesepakatan pemesan maka pihak pengrajin yang akan menanggung kesalahan
tersebut. Produk yang tidak sesuai pesanan tidak akan diambil oleh pihak pemesan. Agar pihak pengrajin tidak menanggung rugi terlalu banyak maka
pengrajin menjualnya kembali kepada konsumen lain. Produk rotan mengalami perkembangan yang baik dengan terbukti dari
beberapa aspek yaitu : 1. Aspek bahan baku
Tersedianya bahan baku dari daerah luar Jawa yang diantaranya Kalimantan dan Sulawesi dengan kualitas yang cukup baik dan dengan
harga terjangkau sehingga dapat meningkatkan produksi, baik kualitas maupun kuantitas.
2. Aspek produksi Produksi rotan saat ini selangkah lebih maju karena adanya peralatan yang
memadai dan didukung tenaga terampil yang mampu melayani permintaan pasar.
3. Aspek pasar Ditinjau dari beberapa aspek terlihat adanya perkembangan yang
meningkat dari hasil produksi yang sesuai dengan perkembangan pasar.
Disamping ketiga aspek tersebut diatas rotan lebih banyak orientasinya pada pesanan dari luar daerah bahkan sampai pasaran internasional. Industri rotan
commit to user di Desa Trangsan sudah banyak dikenal di mancanegara. Selain konsumen dari
luar negeri konsumen dari lokalpun juga banyak. Penurunan industri pengolahan rotan merupakan hal yang harus diatasi oleh pemerintah karena industri
pengolahan rotan mempunyai peluang pasar yang besar di Amerika Serikat. Dalam hal ini, Amerika menganggap furniture mebel rotan berasal bahan baku
yang ramah lingkungan dan Indonesia termasuk 10 besar negara pemasok furniture bagi AS dengan nilai yang cukup signifikan. Hal Ini merupakan celah
bagi Indonesia untuk diupayakan mengisi pasar Amerika Serikat Pada tahun 2006 Indonesia berada diperingkat ke-8 sebagai pemasok
furniture ke Amerika Serikat. Negara dengan peringkat di atasnya ialah Cina, Kanada, Mexico, Italy, Vietnam, Malaysia dan Taiwan. Suatu kondisi yang
ironis adalah keberadaan Cina dan Vietnam sebagai pesaing utama Indonesia dalam menghasikan mebel dan kerajinan rotan karena,Cina dan Vietnam tidak
memiliki bahan baku rotan dan merupakan pembeli utama bahan baku rotan dari Indonesia Wawancara dengan Suparji, pengusaha rotan,10 Desember 2010.
Dalam pemasaran dapat dibagi menjadi dua yaitu pemasaran dalam negeri dan pemasaran luar negeri. Barang kerajinan yang banyak diminati dalam negeri
adalah kerajinan produk kecil misalnya tempat tisu, bola sepak takraw, tas yang terbuat dari rotan, hiasan dinding. Barang-barang kerajinan seperti itulah yang
banyak diminati di pasar lokal. Untuk pemasaran keluar negeri barang kerajinan yang banyak diminati adalah produk kerajinan besar seperti almari rotan, satu set
meja dan kursi,rak pakaian, kursi malas. Untuk saat ini pemasaran keluar negeri lebih banyak dibandingkan pasaran lokal. Negara Amerika Serikat merupakan
peminat kerajinan rotan yang terbanyak dari negara lain. Untuk pemasaran lokal produk kerajinan hanya dipasarkan di Solo, Ngawi, Madiun, Tuban, Ponorogo,
Klaten, Yogyakarta. Untuk tehnik penjualan lokal pembeli datang langsung ke tempat pengrajin atau memesan terlebih dahulu. Selain itu untuk penjualan lokal
pengrajin menyalurkan ke toko-toko meubel, dengan pembayaran tunai dan model titip. Untuk penjualan ke luar negeri dilakukan dengan cara konsumen luar negeri
memesan dahulu baik lewat internet maupun secara langsung.
commit to user Konsumen dalam memesan produk kerajinan mempunyai kriteria yang
bermacam-macam. Antara konsumen luar negeri dengan dalam negeri mempunyai kriteria yang berbeda. Contoh untuk konsumen luar negeri dalam
setiap pemesanan produk satu set meja kursi, mereka memberikan kriteria mengenai ukuran dan model kepada pengrajin. Setiap konsumen dari luar negeri
kriterianya berbeda-beda. Jadi disini pengrajin membuat produk kerajinan berdasarkan pesanan dari konsumen. Tidak kalah pentingnya konsumen lokal juga
mempunyai kriteria yang bermacam-macam, tergantung dari konsumennya. Ada yang memesan berdasarkan besar kecilnya barang, berdasarkan mahal dan
murahnya barang dan ada juga yang berdasarkan tingkat keunikan barang. Dapat diambil kesimpulan bahwa pengrajin mengerjakan produk kerajinan berdasarkan
pesanan konsumen yang mempunyai kriteria berbeda-beda antara satu konsumen dengan konsumen yang lain Wawancara dengan Suparji, pengusaha rotan,10
Desember 2010.
D. Pengaruh Industri Rotan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat
1. Pengaruh industri rotan terhadap kehidupan ekonomi
Pekerjaan sebagai pengusaha rotan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Trangsan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta
peningkatan taraf hidup perekonomiannya. Seiring berkembangnya industri rotan yang cukup baik, maka mulai adanya peningkatan ekonomi yang terjadi dalam
kehidupan masyarakat pengusaha rotan tersebut. Telah terjadi peningkatan taraf hidup dapat kita lihat dengan semakin
majunya usaha industri rotan. Sebagian besar perusahaan berkembang menjadi besar, dan memiliki tenaga kerja yang cukup banyak serta daerah pemasaran yang
telah luas, sehingga pengrajin atau pengusaha memperoleh pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk pengembangan usaha agar
menjadi lebih besar. Selain dapat kita lihat dari kondisi perusahaan yang dimiliki oleh para
pengusaha, terjadinya peningkatan ekonomi dapat juga kita lihat dari telah