Pengaruh industri rotan terhadap kehidupan ekonomi

commit to user Konsumen dalam memesan produk kerajinan mempunyai kriteria yang bermacam-macam. Antara konsumen luar negeri dengan dalam negeri mempunyai kriteria yang berbeda. Contoh untuk konsumen luar negeri dalam setiap pemesanan produk satu set meja kursi, mereka memberikan kriteria mengenai ukuran dan model kepada pengrajin. Setiap konsumen dari luar negeri kriterianya berbeda-beda. Jadi disini pengrajin membuat produk kerajinan berdasarkan pesanan dari konsumen. Tidak kalah pentingnya konsumen lokal juga mempunyai kriteria yang bermacam-macam, tergantung dari konsumennya. Ada yang memesan berdasarkan besar kecilnya barang, berdasarkan mahal dan murahnya barang dan ada juga yang berdasarkan tingkat keunikan barang. Dapat diambil kesimpulan bahwa pengrajin mengerjakan produk kerajinan berdasarkan pesanan konsumen yang mempunyai kriteria berbeda-beda antara satu konsumen dengan konsumen yang lain Wawancara dengan Suparji, pengusaha rotan,10 Desember 2010.

D. Pengaruh Industri Rotan Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat

1. Pengaruh industri rotan terhadap kehidupan ekonomi

Pekerjaan sebagai pengusaha rotan yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Trangsan bertujuan untuk mencukupi kebutuhan hidup serta peningkatan taraf hidup perekonomiannya. Seiring berkembangnya industri rotan yang cukup baik, maka mulai adanya peningkatan ekonomi yang terjadi dalam kehidupan masyarakat pengusaha rotan tersebut. Telah terjadi peningkatan taraf hidup dapat kita lihat dengan semakin majunya usaha industri rotan. Sebagian besar perusahaan berkembang menjadi besar, dan memiliki tenaga kerja yang cukup banyak serta daerah pemasaran yang telah luas, sehingga pengrajin atau pengusaha memperoleh pendapatan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup ataupun untuk pengembangan usaha agar menjadi lebih besar. Selain dapat kita lihat dari kondisi perusahaan yang dimiliki oleh para pengusaha, terjadinya peningkatan ekonomi dapat juga kita lihat dari telah commit to user terpenuhinya kebutuhan hidup yang baik. Kebutuhan tersebut baik yang sifatnya primer atau sekunder, seperti kebutuhan pangan, sandang, perumahanm pendidikan serta kesehatan yang cukup baik. Banyak para pengrajin atau pengusaha rotan di desa Trangsan yang telah mempunyai penghidupan ekonomi lebih dari cukup. Hal ini dapat dilihat dari rumah-rumah di Desa Trangsan adalah rumah tembok dan lantainya tidak tanah lagi, tetapi lantai ubin, selain itu tingkat informasi yang didapat juga sudah cukup tinggi misalnya dalam hal teknologi. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari kekayaan yang dimiliki, seperti sepeda motor, mobil serta alat-alat perlengkapan rumah tangga dan barang lainnya. Selain itu tingkat ekonomi yang cukup dapat pula dilihat dari keberhasilan keluarga mereka dalam menyekolahkan anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya . Keberadaan industri kecil yang ada di daerah pedesaan, seperti yang ada di desa Trangsan selain dapat mengatasi permasalahan ketenagakerjaan khususnya yang terjadi di daerah pedesaan. Seperti kita ketahui bahwa dari waktu ke waktu lapangan pekerjaan semakin menyempit karena tidak seimbang dengan pertambahan penduduk. Dengan adanya industri industri kecil di daerah pedesaan yang bersifat padat karya, seperti desa Trangsan maka semakin membantu mengatasi permasalahan pengangguran yang ada di desa. Dengan telah tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di desa Trangsan jarang sekali penduduk Trangsan yang menganggur. Bahkan dengan berkembangnya industri rotan tersebut selain dapat mengatasi permasalahan mengenai pengangguran di desanya juga dapat membantu desa-desa di sekitarnya, yaitu dengan semakin banyaknya masyarakat sekitar Desa Trangsan yang turut bekerja di sektor industri kecil rotan. Telah tersedianya lapangan pekerjaan yang ada di desa, yaitu dengan menjadi pengusaha rotan, maka dapat pula menekan arus urbanisasi atau perpindahan penduduk ke kota. Kondisi ini dapat deketahui dari rendahnya arus urbanisasi yang terjadi di Trangsan.

2. Pengaruh industri rotan terhadap kehidupan sosial