Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

commit to user Industri kecil dan menengah termasuk industri pedesaan yang telah berperan penting dalam perekonomiaan nasional. Kemampuan industri kecil dan menengah pada umumnya masih terbatas., namun pada dasarnya industri kecil dan menengah mempunyai potensi sangaat besar dalam memperkokoh struktur industri, disamping perananya sebagai sumber pemerataan dan pertumbuhan ekonomi, peningkatan efesiensi industri secara keseluruhan, penyerapan tenaga kerja, pengentasan masyarakat dari kemiskinan. Alasan pemerintah mendorong industri kecil dan menengah sesuai dengan UU RI No. 5 Tahun 1995 tentang industri kecil. Pemberdayaan Usaha Kecil bertujuan: 1. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan Usaha Kecil menjadi usaha yang tangguh dan mandiri serta dapat berkembang menjadi Usaha Menengah. 2. Meningkatkan peranan usaha kecil dalam pembentukan produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan berusaha, meningkatkan ekspor, serta peningkatan dan pemerataan pendapatan untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta memperkukuh struktur perekonomian nasional. Setelah melihat beberapa teori mengenai pengklasifikasian industri kecil, yang diantaranya industri kecil berdasarkan tenaga kerja dan industri kecil berdasarkan pengorganisasian, dan industri kecil berdasarkan modal maka industri rotan di Desa Trangsan termasuk industri kecil, yang mempunyai ciri jumlah pekerjanya 5-9 orang dan masih mempunyai modal yang relatif kecil dan teknologinya masih sederhana.

2. Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa

Industri rotan di Desa Trangsan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi suatu masyarkat pengusaha rotan. Pengaruh yang dimaksud meliputi tingkat kehidupan ekonomi penduduk dan para pengusaha atau para pengrajin pendidikan, pekerjaan, pendapatan struktur masyarakat, pola interaksi, commit to user masalah urbanisasi dan pengangguran sehubungan dengan keberadaan industri kecil rotan di Desa Trangsan. Desa Trangsan merupakan daerah industri rotan yang mempunyai ciri-ciri sosial ekonomi yang tidak jauh berbeda dengan desa-desa pada umumnya dipulau Jawa yang kehidupanya tidak pernah lepas dari pertanian. Sebelum menjadi desa kerajinan atau pengusaha rotan yang perkembangannya hingga sekarang, keberadaan industri rotan telah banyak berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di desa Trangsan pada umumnya dan para pengusaha pada khususnya, Keberadaan industri kecil rotan di Desa Trangsan membuat daerah ini menjadi lebih terbuka terhadap masuknya pengaruh dari luar. Keadaan ini mudah dipahami, karena para pengusaha banyak berhubungan dengan luar daerah dalam rangka perjalanan pemasaran barang produksinya. Maka dengan dibekali pendidikan, pekerjaan, pendapatan dan adanya pelatihan serta ketrampilan- ketrampilan manusia dapat menciptakan lapangan kerja melaui industri kecil. Industri kecil yang sebagian besar didaerah pedesaan mempunyai keuntungan antara lain dapat menciptakan peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan yang relatife murah, menghentikan laju mengurangi, teknologinya mudah dipelajari dan dilaksanakan, dan menghasilkan produk yang murah. Perkembangan industri dapat dilihat dari kehidupan sosial ekonomi. Dibawah ini akan di uraikan satu persatu mengenai pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. a. Pendidikan Melalui pendidikan manusia berfikir sistematis, lebih luas cakrawala dalam menghadapi segala persoalan. Pendidikan adalah sarana bagi pencapaian cita-cita. Pendidikan juga merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga tersebut dalam mencapai tujuan. Pendidikan dalam arti ini merupakan tingkat kemajuan masyarakat dan kebudayaan sebagai suatu kesatuan. Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawab menetapkan cita-cita pendidikan, isi, sistem dan organisasi. Lembaga-lembaga pendidikan ini meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. UU RI No. 2 Tahun 1989, tentang sistem pendidikan nasional, bab I pasal I ayat I telah menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar untuk commit to user menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan adalah proses dimana pengalaman atau informasi diperoleh sebagai bagian dari proses belajar, lebih lanjut dikatan bahwa pendidikan itu : 1 Proses dimana seorang mengembangkan kemampuan dan sikap serta bentuk-bentuk tingkah laku lainnya didalam masyarakat dimana dia hidup. 2 Proses sosial dimana orang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol sehingga mereka dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuaan dan kemampuan individu yang optimum. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulakan pendidikan adalah proses belajar yang dilakukan secara sadar, baik formal maupun informal dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang, dalam usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan peningkatan pengetahuan, pembentukan kepribadian. Pendidikan tidak dibatasi oleh waktu, sehingga dapat dikatakn pendidikan berlangsung seumur hidup. Seiring dengan perkembangan industri rotan di Desa Trangsan maka masyarakat setempat juga turut memperhatikan pendidikan anaknya untuk memperoleh pendidikan yang layak, baik dalam pendidikan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dengan demikian adanya pendidikan dapat digunakan untuk mencapai pekerjaan. Dimana pekerjaan dapat diperoleh dari pendidikan, tanpa pendidikan mustahil manusia dapat hidup dengan baik. Maka pendidikan diperlukan untuk kehidupan kita sehari-hari. b. Pekerjaan Masyarakat mengalami perubahan sosial yang cepat, progresif dan kerap kali memperlihatkan gejala disintegratif. Perubahan yang cepat itu meliputi berbagai bidang kehidupan dan merupakan masalah dan institusi sosial, krisis yang dialami kini antara lain krisis dalam hubungan antara manusia dan tata sosial. Akhirnya terjadi persaingan diantara anggota masyarakat dalam upaya mempertahankan hidup. Salah satu dari bentuk persaingan tersebut munculnya berbagai jenis pekerjaan di lingkungan masyarakat. commit to user Menurut W.J.S Purwodaminto yang dikutip oleh Nur Wiyati 2000 : 23 pekerjaan adalah suatu yang dilakukan oleh satuan ekonomi untuk menghasilkan barang dan jasa, sedangkan pengertian pekerjaan menurut pusat pembinaan dan pengembangan bahasa yaitu pekerjaan adalah sesuatu yang dilakukan untuk mendapatkan nafkah. Secara garis besar jenis pekerjaan tersebut dikelompokan menjadi dua yaitu pekerjaan yang bersifat profesi dan pekerjaan yang bukan profesi, atau dengan kata lain profesi merupakan bagian dari pekerjaan yang mempunyai cirri-ciri tertentu. Dimana pekerjaan atau profesi adalah suatu predikat yang tidak dapat dipisahkan, namun diantara keduanya terdapat perbedaan. Untuk menggolongkan pekerjaan tersebut adalah profesi atau pekerjaan bukan profesi harus dilihat dari cirri-ciri yang terkandung dalam pekerjaan tersebut. Berdasrkan pendapat tersebut dapat digunakan untuk memasukan apakah pekerjaan tersebut bersifat profesi atau termasuk bukan profesi maka banyak tuntutannya yaitu pelayanan kepada masyarakat, berdasarkan ilmu pengetahuan, organisasi yang mengaturnya, serta kode etik yang mengaturnya. Pekerjaan yang besifat profesi yaitu suatu pekerjaan yang didasarkan atas ilmu pengetahuan yang diperoleh dan diterapkan berdasarkan pengetahuan tersebut. Jenis pekerjaan yang bersifat profesi diantaranya adalah hakim,guru, dokter, jaksa, dan sebagainya. c. Pendapatan Seorang individu dapat memperoleh pendapatan dengan bekerja. Ia pun dapat mencapai pendapatan dari harta benda yang dimilikinya, misalnya: tanah, mesin-mesin, rumah atau uang. Dengan demikian pendapatan adalah identik dengan menjual jasa-jasa atau benda-benda yang tercakup dengan jasa-jasa Winardi, 1975 : 209. Penghasilan juga disebut pendapatan, menurut R.M. Sadilin 1975 : 156 penghasilan dibedakan menjadi dua macam, yakni penghasilan tetap yang merupakan penghasilan yang diperoleh sebagai imbalan jasa pekerjaan tetap seseorang, dan penghasilan tidak tetap yang merupakan sesuatu yang diperoleh seseorang sebagai hasil tambahan yang dilakukan, dengan demikian penghasilan tambahan merupakan tambahan penghasilan tetap. Menurut commit to user pusat pembinaan dann pengembangan bahasa. Penghasilan adalah balas jasa untuk tenaga kerja dalam bentuk upah hasil suatu usaha. Biro pusat statistik oleh Mulyanto S. dan Hans Dieter. E. 1982:105 mengkategorikan pendapatan sebagai berikut : 1 Pendapatan berupa uang adalah segala penghasilan yang berupa uang yang doterima sebagai balas jasa. Adapun sumber-sumbernya adalah dari : a Gaji upah, kerja pokok, kerja sampingan, kerja lembur. b Usaha sendiri yang meliputi : hasil bersih dari usaha sendiri, komisi, penjualan dari kerajinan rumah. c Dari investasi, yakni pendapatan yang diperoleh dari hak milik tanah. d Keuntungan sosial : pendapatan yang diperoleh dari kerja . 2 Pendapatan berupa barang yaitu segala penghasilan yang berbentuk barang atau jasa. Biasanya berupa : a Bagian membayar uapah dan gaji yang ditentukan dalam beras, pengobatan, transportasi, perumahan. b Barang yang bukan produksi dan konsumsi di rumah, antara lain pemakaian barang yang diproduksi di rumah, sewa yang seharusnya dikeluarkan terhadap rumah sendiri yang ditempati. Faktor-faktor yang menentukan pendapatan diantaranya : a. Perubahan-perubahan dalam permintaan dari dalam dan luar daerah yang belum berkembang yang akan memperbesar permintaan tenaga kerja yang berlebihan. b. Perbaikan dan perubahan teknologi dan pendapatan baru, kecuali itu juga dipengaruhi faktor sosial dan politik Negara c. Dengan demikian melalui pendidikan manusia dapat berfikir sistimatis, dan juga lebih luas cakrawalanya dan lebih dalam menghadapi persoalan yang dihadapi. Dimana dengan pendidikan, manusia dapat bekerja, dengan bekerja dapat memperoleh pendapatan berupa uang untuk balas jasa. Yang mana ini dapat menaikan status ekonomi masyarakat di desa Jamur, pekerjaan sebagai penguisaha rotan itu bias dirasakan hasinya untuk pemenuhan kebutuhan hidup. commit to user Manusia mempunyai kodrat sebagai mahkluk sosial ini berarti manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk melangsungkan hidupnya manusia yang satu dengan yang lainnya saling membantu atau saling membutuhkan, sehingga terjalin kerjasama antara individu-individu atau kelompok dengan kelompok. Kelompok-kelompok manusia yang saling berhubungan membentuk kelompok-kelompok yang lebih besar yang disebut masyarakat. Untuk dapat mengartikan masyarakat desa maka harus terlebih dahulu mengerti pengertian antara masyarakat dan desa. Banyak ahli sosiologi yang mendefinisikan tentang pengertian masyarakat. Hasan Shadily 1984 : 47 berpendapat bahwa masyarakat adalah golongan besar atau kecil yang terdiri dari beberapa manusia, yang mempunyai perantara satu dengan lainnya dan terjadi hubungan saling mempengaruhi. Sedangkan Koentjaraningrat 1985 : 144 berpendapat bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang selalu berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang sifatnya kontinyu dan yang terikat oleh rasa identitas bersama. Selo Sumardjan dalam Soerjono Soekanto 1990 : 26 berpendapat bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama. Untuk dapat disebut sebagai masyarakat harus ada dua orang atau lebih yang hidup bersama.sebagai akibat dari hidup bersama tersebut timbullah system komonikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dengan kelompok tersebut. Selanjutnya secara lebih lengkap Ralph Linton dalam Soerjono Soekanto 1990:27 menyatakan bahwa masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri dan mengagap diri mereka sebagai satu kesatuan dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas. Dari pengertian tersebut tersirat bahwa yang disebut sebagai masyarakat bukan hanya orang-orang yang hidup bersama, tetapi harus ada kerja sama diantara para anggotanya dan tercipta suatu rasa kesatuan untuik hidup bersama. Menurut Selo Soemarjan 1980 : 140 masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. Masyarakat di definisikan menjadi tiga, yaitu : commit to user 1. Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling berkaitan dalam kesatuan yang lebih besar, bedasarkan kebudayaan yang sama. 2. Masyarakat adalah suatu jalinan kelompok-kelompok sosial yang saling berkaitan dalam kesatuan yang lebih besar 3. Masyarakat adalah kesatuan yang tetap dari orang-orang yang hidup didaerah tertentu dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok berdasarkan kebudayaan yang sama untuk mencapai kepentingan yang sama Berdasarkan beberapa pendapat mengenai masyarakat di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa yang dimaksud masyarakat adalah sekelompok manusia atau indivu yang mempunyai pertalian antara yang satu dengan yang lainnya berdasarkan adat istiadat dan rasa identitas bersama. Sedangkan Pengertian desa menurut UU No. 5 tahun 1979 dapat diartikan sebagai : Suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai satu kesatuan masyarakat, termasuk kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Desa adalah satu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat yang berkuasa mengadakan pemerintahan sendiri. Desa atau pedesaan dapat diartikan berdasarkan sudut pandang ilmu kemasyarakatan sosiologi: 1. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara beberapa ribu jiwa. 2. Ada pertalian perasaan yagn sama tentang kesukuan-istiadat dan lain-lain 3. Faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan ditentukan oleh macamnya pekerjaan.cara berusaha agraris, yang paling umum di desa itu sangat dipengaruhi oleh alam seperti kekayaan alam, iklim, bencana alam dan lain-lain. Jumlah penduduk ditentukan oleh kemungkinan-kemungkinan commit to user penggalian kekayaan alam juga dipengaruhi cara hidup dan watak-watak orang-orangnya. Pengertian pedesaan dapat kita padukan dengan kata rural dalam bahasa Inggris yang merujuk pada suatu daerah desa dan sekitarnya yaitu daerah-daerah dimana pergaulan yang ditandai oleh derajat intimitas yang tinggi. Pengertian desa adalah suatu kesatuan hidup yang mempunyai pergaulan hidup saling mengenal dan mengikat satu dengan yang lainnya dalam ikatan kekeluargaan yang penuh dengan keakraban yang terjalin dalam lokalitas tempat tinggal tertentu. Pergaukan hidup dalam suatu desa ditandai dengan adanya perasaan yang sama tentang kerukunan dan adat istiadat yang tercermin dalam kegiatan gotong royong dan sikap kesetiakawanan. Dari beberapa pengertian diatas, cukup memberikan pemahaman kepada kita bahwa pedesaan merupakan suatu daerah yang didalamnya terdapat kehidupan dalam sistem tolong menolong, gotong royong dan kerjasama serta adanya solidaritas diantara para warganya dengan jalan musyawarah mufakat. Kesan kehidupan yang masih tradisional dan bersahaja turut mewarnai kehidupan dipedesaan, walaupun sudah terlihat adanya kesatuan masyarakat hukum yang terintegrasi dalam ikatan suku dan adat istiadat. Dari pengertian diatas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa masyarakat dan desa merupakan satu kesatuan hidup manusia yang sama dalam batas waktu tertentu dan bersifat kontinyu dengan menempati suatu wilayah tertentu sebagai tempat tinggal yaitu pedesaan. Masyarakat pedesaan terjadi dari sekumpulan pedukuhan yang telah mengikat diri dalam suatu pemerintahan desa. Masyarakat desa memiliki norma-norma, peraturan maupun hukum dari pemerintahan yang digunakan untuk mengatur hubungan sosial antara warga masyarakat desa. Kehidupan desa memiliki ciri-ciri sebagai berikut : 1. Mereka memiliki sifat yang homogen dalam hal mata pencaharian nilai- nilai dalam kebudayaan serta dalam sikap dan tingkah laku 2. Kehidupan di desa lebih menekankan anggota keluarga sebagai unit ekonomi. Artinya semua anggota turut bersama-sama terlibat dalam kegiatan pertaniaan atau mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan commit to user ekonomi rumah tangga. Dan juga sangat ditentukan oleh kelompok primer, yakni dalam memecahkan suatu masalah, keluarga cukup memainkan peranan dalam pengambilan keputusan final 3. Faktor geografis sangat berpengaruh atas kehidupan yang ada, misalnya berkaitan antara anggota keluarga dengan tanah atau desa kelahirannya 4. Hubungan dengan sesama anggota masyarakat lebih intim dan awet dari pada di kota, serta jumlah anak yang ada dalam keluarga inti lebih besar atau lebih banyak. Walaupun beberapa tokoh mengemukakan definisi masyarakat secara berbeda-beda, namun masing-masing pendapat itu saling melengkapi. Terbentuknya suatu masyarakat atau lebih lazimnya disebut sebagai ciri-ciri masyarakat yaitu : 1. Memiliki batas dan Wilayah yang jelas suatu masyarakat umumnya memiliki wilayah yang sama dengan batas- batas geografis yang jelas, batas-batas tertentu itu dapat digunakan untuk mengetahui jenis suku bangsa wilayah tertentu. 2. Merupakan satu kesatuan penduduk semua orang yang ada dalam masyarkat merupakan satu kesatuan yang disebut kesatuan demokrasi 3. Terdiri dari kelompok-kelompok fungsional yang heterogen suatu masyarkat terdiri atas kelompok-kelompok fungsional yang heterogen yang saling bekerja sama guna mencapai kepentingan bersama 4. Mengemban fungsi umum suatu masyarakat merupakan kesatuan organisasi yang mengemban fungsi yang paling umum atas tugas yang tertinggi dalam lingkungannya sendiri guna mengusahakan kepentingan bersama 5. Memiliki kebudayaan yang sama unsur penting yang memungkinkan suatu masyarakat menjadi suatu organisme yang terpadu adalah kebudayaan yang sama Pada hakikatnya manusia itu selain sebagai mahkluk individu juga sebagai mahkluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain untuk melangsungkan commit to user hidupnya. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Aristoteles seperti yang dikutip oleh Supriyadi 1984 : 76, bahwa manusia itu pada hakikatnya adalah mahkluk Zoon Politicon, artinya mempunyai sifat selalu mencari kumpulan dan pergaulan hidup sesamanya. Hasan Shadily 1984 : 60, juga mengemukakan mengenai keterkaitan manusia untuk selalu hidup bermasyarakat karena beberapa hal yaitu : 1. Adanya hasrat berdasarkan naluri manusia mempunyai kehendak biologis diluar penguasaan akal untuk mencari teman hidup, terutama untuk memenuhi kebutuhan biologisnya 2. Kelemahan manusia selalu mendesak untuk mencari kekerabatan bersama yang terdapat dalam hidup berserikat dengan orang lain, sehingga dapat berlindung bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari 3. Manusia adalah mahkluk Zoon Politicon yaitu mahkluk sosial yang hanya menyukai hidup secara berkelompok atau paling sdikit mencari teman untuk hidup bersama 4. Manusia hidup bersama bukan karna persamaan tetapi karena mempunyai perbedaan sifat, kedudukan dan lainnya Setiap tindakan manusia dalam hidup bersama selalu menyebabkan terjalinnya kebutuhan baru yang bersifat kekal maupu sementara, sedangkan masyarakat tersusun dari golongan-golongan yang mempunyai keinginan untuk mencapai kehidupan yang bahagia dan sempurna. Oleh karena itu manusia harus berusaha untuk memenuhi segala kewajiban didalam kelompoknya sebagai tugas pokok Di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo adalah sebuah wilayah yang masih mempunyai lahan kosong atau pesawahan yang digunakan untuk pertanian. Kegotong royongan di desa itu masih kuat dan mempunyai banyak tradisi. Selain itu mereka juga mempunyai kehidupan yang mengelompok dan masih saling bekerja sama untuk mengerjakan sesuatu hal demi kepentingan bersama. Walaupun mereka orang desa tapi masih mempunyai harapan untuk sebuah penghidupan yang layak dan sejaterah. Mereka mempunyai sifat yang homogen dilihat dari diversivikasi pekerjaan, yang sebagian besar bekerja sebagai petani tetapi mempunyai pekerjaan sampingan sebagai pengrajin. commit to user Dengan adanya beberapa ciri tersebut diatas, maka mayarakat yang menjadi obyek penelitian ini yaitu masyarakat Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo termasuk msyarakat pedesaan, sehingga hal tersebut memungkinkan bagi perkembangan industri rotan di daerah tersebut.

B. Kerangka Berfikir

Gambar I : Kerangka Berfikir Kecil Industri Menengah Besar Industri Rotan Desa Trangsan Proses Produksi Modernisasi Pembinaan Pemasaran Pengelolaan Pengaruh industri rotan terhadap masyarakat Trangsan Kehidupan Sosial Ekonomi