Klasifikasi Komoditi Tanaman Bahan Makanan

commit to user 30 Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman. Data sekunder yang digunakan berupa data Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Sleman tahun 2005-2009, PDRB Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta DIY tahun 2005-2009 ADHK 2000, jumlah produksi komoditi tanaman bahan makanan, harga komoditi tanaman bahan makanan di tingkat produsen tahun 2005-2009 di Kabupaten Sleman, Indeks Harga Konsumen 2005-2009 Kabupaten Sleman, data Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Menengah RPJP RPJM Kabupaten Sleman serta data yang terdapat pada Sleman Dalam Angka 2005-2009. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan narasumber. Stake holder yang diwawancarai adalah staf Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura TPH Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman dan petani tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman. Wawancara terkait dengan on farm dan off farm yang berhubungan dengan komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman sebagai referensi dalam perumusan strategi.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Tipologi Klassen. Pendekatan Tipologi Klassen adalah alat analisis untuk mengetahui gambaran tentang pola dan struktur pertumbuhan ekonomi masing-masing komoditi tanaman bahan makanan. Tipologi Klassen pada dasarnya membagi komoditi tanaman bahan makanan berdasarkan dua indikator utama, yaitu kontribusi komoditi komoditi tanaman bahan makanan dan laju pertumbuhan tanaman bahan makanan terhadap PDRB Kabupaten Sleman.

1. Klasifikasi Komoditi Tanaman Bahan Makanan

Penentuan klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman dilakukan dengan menggunakan pendekatan Tipologi Klassen. Tipologi Klassen merupakan alat analisis yang dapat digunakan untuk mengklasifikasi sektor, subsektor, usaha atau komoditi unggulan commit to user 31 berdasarkan dua indikator utama, yaitu laju pertumbuhan dan kontribusi komoditi terhadap PDRB. Pendekatan Tipologi Klassen dilakukan dengan cara: a. Membandingkan laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sleman. b. Membandingkan besarnya kontribusi, yaitu nilai produksi komoditi tanaman bahan makanan terhadap total nilai produksi komoditi pertanian dibandingkan dengan kontribusi PDRB Kabupaten Sleman terhadap PDRB Provinsi DIY. Berdasarkan identifikasi dengan menggunakan pendekatan Tipologi Klassen tersebut maka akan diperoleh klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan yaitu komoditi prima, komoditi potensial, komoditi berkembang dan komoditi terbelakang. Penjelasan pengklasifikasian tersebut didasarkan pada besar kecilnya kontribusi antara komoditi tanaman bahan makanan i dengan PDRB dan cepat lambatnya laju pertumbuhan antara komoditi tanaman bahan makanan i dan PDRB. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Matriks Tipologi Klassen Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sleman Kontribusi komoditi Laju pertumbuhan komoditi Kontribusi Besar Kontribusi komoditi i Kontribusi PDRB Kontribusi Kecil Kontribusi komoditi i Kontribusi PDRB Tumbuh Cepat r komoditi i r PDRB Komoditi Prima Komoditi Berkembang Tumbuh Lambat r komoditi i r PDRB Komoditi Potensial Komoditi Terbelakang Keterangan : r komoditi i : laju pertumbuhan komoditi tanaman bahan makanan r PDRB : laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sleman commit to user 32 Hasil dari Pendekatan Tipologi Klassen ini akan menunjukkan posisi pertumbuhan dan kontribusi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman. Berdasarkan Matriks Tipologi Klassen, komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman dapat diklasifikasikan menjadi empat kategori, yaitu: a. Komoditi prima adalah komoditi yang memiliki laju pertumbuhan cepat dan kontribusi yang besar terhadap PDRB Kabupaten Sleman b. Komoditi potensial adalah komoditi yang memiliki laju pertumbuhan lambat dan kontribusi yang besar terhadap PDRB Kabupaten Sleman c. Komoditi berkembang adalah komoditi yang memiliki laju pertumbuhan cepat dan kontribusi yang kecil terhadap PDRB Kabupaten Sleman d. Komoditi terbelakang adalah komoditi yang memiliki laju pertumbuhan lambat dan kontribusi yang kecil terhadap PDRB Kabupaten Sleman. 2. Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan Berdasarkan hasil klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan dengan pendekatan Tipologi Klassen, maka dalam merumuskan perencanaan pembangunan ekonomi daerah Kabupaten Sleman dapat dilakukan dengan menentukan beberapa strategi pengembangan. Strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan ini didasarkan pada Renstra kemudian dalam perumusannya menggunakan matriks strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan berdasarkan periode waktu, meliputi strategi pengembangan dalam jangka pendek 1-5 tahun, jangka menengah 5-10 tahun dan jangka panjang 10-25 tahun. Matriks strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman dapat dilihat pada Tabel 7. commit to user 33 Tabel 7. Matriks Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sleman Jangka Pendek 1-5 th Jangka Menengah 5-10 th Jangka Panjang 10-25 th Komoditi prima Komoditi potensial menjadi komoditi prima Komoditi potensial menjadi komoditi prima Komoditi berkembang menjadi komoditi potensial Komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang Komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang Komoditi prima menjadi komoditi prima Berdasarkan matriks diatas dapat diketahui strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan sebagai dasar bagi pemerintah dalam perencanaan pengembangan ekonomi daerah, yaitu dapat dilakukan melalui: a. Strategi Pengembangan Jangka Pendek Strategi pengembangan jangka pendek dilakukan dalam jangka waktu 1-5 tahun. Strategi jangka pendek ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan komoditi prima dan mengupayakan komoditi potensial agar menjadi komoditi prima. b. Strategi Pengembangan Jangka Menengah Strategi jangka menengah dilakukan dengan mengusahakan agar komoditi potensial dapat menjadi komoditi prima dan mengupayakan komoditi berkembang menjadi komoditi potensial dengan meningkatkan kontribusi komoditi berkembang serta mengupayakan komoditi terbelakang dapat menjadi komoditi yang berkembang dengan meningkatkan laju pertumbuhan komoditi terbelakang. c. Strategi Pengembangan Jangka Panjang Strategi jangka panjang dapat dilakukan dengan mengusahakan agar komoditi terbelakang menjadi komoditi berkembang dengan meningkatkan laju pertumbuhan komoditi terbelakang serta mepertahankan komoditi prima menjadi komoditi prima. commit to user

IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SLEMAN