Komoditi Prima Klasifikasi Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sleman

commit to user 74 Tabel 29. Matriks Tipologi Klassen Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Sleman Kontribusi komoditi Laju pertumbuhan komoditi Kontribusi Besar Kontribusi komoditi i Kontribusi PDRB Kontribusi Kecil Kontribusi komoditi i Kontribusi PDRB Tumbuh Cepat r komoditi i r PDRB Komoditi Prima: Padi Komoditi Berkembang: Salak pondoh, Jagung, Ubi kayu, Alpukat, Cabe, Ubi jalar, Pepaya, Sawo, Sawi, Kacang panjang, Tomat, Kangkung, Bayam, Buncis dan Nanas Tumbuh Lambat r komoditi i r PDRB Komoditi Potensial: - Komoditi Terbelakang: Kacang tanah, Kedelai, Terong dan Pisang Sumber : Analisis Data Sekunder Berdasarkan Tabel 29 dapat diketahui bahwa dari hasil analisis Tipologi Klassen, diperoleh klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman terdiri atas tiga kategori yaitu komoditi prima, komoditi berkembang dan komoditi terbelakang. Komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman tidak ada yang termasuk kategori komoditi potensial, karena di Kabupaten Sleman tidak terdapat komoditi tanaman bahan makanan yang memiliki kriteria laju pertumbuhan lambat dan memberikan kontribusi besar terhadap PDRB Kabupaten Sleman. Adapun penjelasan secara rinci mengenai hasil klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut:

1. Komoditi Prima

Komoditi prima adalah komoditi tanaman bahan makanan yang memiliki kriteria laju pertumbuhan cepat dan kontribusi komoditi yang besar terhadap PDRB Kabupaten Sleman. Berdasarkan hasil analisis Tipologi Klassen, hanya terdapat satu jenis komoditi tanaman bahan commit to user 75 makanan di Kabupaten Sleman yang termasuk kategori komoditi prima, yaitu komoditi padi. Hal ini menunjukkan bahwa padi merupakan komoditi yang memiliki keunggulan diantara komoditi tanaman bahan makanan yang lain, karena padi memiliki laju pertumbuhan cepat dan kontribusinya yang besar terhadap PDRB Kabupaten Sleman. Padi termasuk komoditi prima di Kabupaten Sleman karena laju pertumbuhannya cepat dan kontribusinya yang besar terhadap PDRB Kabupaten Sleman. Laju pertumbuhan padi dikatakan cepat karena tingkat laju pertumbuhan padi lebih besar nilainya, yaitu sebesar 36,58 dibandingkan dengan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Sleman yang nilainya sebesar 4,75. Sedangkan kontribusi padi yang besar ditunjukkan dengan kontribusinya senilai 43,09 yang lebih besar daripada kontribusi PDRB Kabupaten Sleman mempunyai nilai sebesar 30,31. Laju pertumbuhan yang cepat dan kontribusi padi yang besar ini dipengaruhi oleh jumlah produksi padi yang cenderung terjadi peningkatan dari tahun ke tahun dan juga ditunjang dengan peningkatan harga gabah setiap tahunnya. Hasil produksi padi juga merupakan terbesar diantara komoditi pertanian lain di Kabupaten Sleman. Hal ini dapat terjadi tentunya didukung oleh kondisi topografis di Kabupaten Sleman yang sebagian besar wilayahnya digunakan sebagai lahan pertanian yang didukung dengan banyaknya sumber air yang ada dan sebesar 38,86 luas lahan di Kabupaten Sleman dimanfaatkan untuk lahan sawah. Oleh karena itu, padi termasuk komoditi yang memiliki peranan penting dalam pembangunan wilayah Kabupaten Sleman. Dengan demikian, pemerintah daerah bekerjasama dengan petani untuk terus berupaya mengembangkan komoditi padi lebih lanjut agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat maupun pendapatan daerah Kabupaten Sleman.

2. Komoditi Berkembang