Kondisi Topografi Kondisi Umum Daerah

commit to user Selatan antara lain Sungai Progo, Sungai Krasak, Sungai Sempor, Sungai Nyaho, Sungai Kuning dan Sungai Boyong BAPPEDA Kabupaten Sleman, 2009. Keadaan geografis di Kabupaten Sleman cocok untuk pengembangan sektor pertanian, mulai dari subsektor tanaman bahan makanan maupun subsektor pertanian lainnya. Banyak komoditi tanaman bahan makanan yang dibudidayakan di Kabupaten Sleman. Komoditi tanaman bahan makanan meliputi komoditi bahan makanan utama, sayur- sayuran dan buah-buahan.

2. Kondisi Topografi

Keadaan tanah di Kabupaten Sleman bagian selatan relatif datar kecuali daerah perbukitan di bagian tenggara Kecamatan Prambanan dan sebagian di Kecamatan Gamping. Semakin ke utara relatif miring dan di bagian utara sekitar lereng Gunung Merapi relatif terjal. Ketinggian wilayah Kabupaten Sleman berkisar antara 100-2.500 m diatas permukaan laut. Ketinggian tanahnya dapat dibagi menjadi empat kelas yaitu ketinggian 100 m, 100-499 m, 500-999 m dan 1000 m dari permukaan laut. Ketinggian 100 m dari permukaan laut seluas 6.203 Ha atau 10,79 dari luas wilayah terdapat di Kecamatan Moyudan, Minggir, Godean, Prambanan, Gamping dan Berbah. Ketinggian 100 – 499 m dari permukaan laut seluas 43.246 ha atau 75,32 dari luas wilayah, terdapat di 17 Kecamatan. Ketinggian 500 – 999 m dari permukaan laut meliputi luas 6.538 Ha atau 11,38 dari luas wilayah, meliputi Kecamatan Tempel, Turi, Pakem dan Cangkringan. Ketinggian 1000 m dari permukaan laut seluas 1.495 Ha atau 2,60 dari luas wilayah meliputi Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan. Kabupaten Sleman memiliki mata air sejumlah 54 buah yang tersebar di Kecamatan Cangkringan, Depok, Kaliurang, Mlati, Pakem, Seyegan, Sleman dan Kecamatan Turi. Dari 54 mata air tersebut, 21 mata air mempunyai debit musim penghujan lebih besar dari 10 ldt. Mata air yang mempunyai debit musim penghujan terbesar adalah mata air Umbul commit to user Wadon dengan debit 170 ldt. Namun pada musim kemarau, mata air yang mempunyai debit lebih besar dari 10 ldt hanya 11 mata air. Mata air yang mempunyai debit terbesar di musim kemarau adalah mata air Jangkang dengan debit sebesar 29 ldt. Kabupaten Sleman juga memiliki air tanah Merapi yang mengalir di bawah permukaan secara rembesan bergerak menuju daerah yang lebih rendah terpotong oleh topografi. Di Kabupaten Sleman terdapat 4 jalur mata air springbelt yaitu jalur mata air Bebeng, jalur mata air Sleman- Cangkringan, jalur mata air Ngaglik dan jalur mata air Yogyakarta. Mata air ini telah banyak dimanfaatkan untuk sumber air bersih maupun irigasi. Tanah di Kabupaten Sleman yang subur dan melimpahnya sumber air menjadikan daerah Kabupaten Sleman berpotensi menjadi daerah pertanian. Kondisi yang mendukung ini saat cocok untuk mengembangan sektor pertanian khususnya komoditi tanaman bahan makanan.

3. Jenis Tanah