Subsektor Peternakan Keadaan Sektor Pertanian

commit to user banyak dibudidayakan di Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Kalasan dan Kecamatan Sleman. Komoditi perkebunan yang produksinya paling kecil adalah cengkeh yaitu sebesar 7.700 kg dan memiliki nilai produksi yang paling kecil, yaitu sebesar Rp 294.573.516,30 dengan prosentase sebesar 1,49. Cengkeh hanya dibudidayakan di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Ngemplak dan Kecamatan Cangkringan. Produksi cengkeh yang paling kecil karena kurangnya motivasi petani untuk mengusahakan cengkeh, apabila dalam usahataninya mengalami pasang surut seperti turunnya harga cengkeh hingga mencapai titik terendah dan tidak dapat digunakan untuk membayar biaya panen maka banyak cengkeh yang tidak dipanen dan dibiarkan begitu saja hingga akhirnya banyak tanaman mati.

3. Subsektor Peternakan

Subsektor Peternakan memberikan sumbangan yang besar pada urutan kedua setelah subsektor tanaman bahan makanan terhadap sektor pertanian di Kabupaten Sleman pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,06. Subsektor peternakan di Kabupaten Sleman dimanfaatkan sebagai komoditi perdagangan, selain itu juga sebagai sumber protein hewani, sumber tenaga pengolah lahan pertanian juga digunakan sebagai alat angkut. Komoditi peternakan tidak hanya menghasilkan daging, susu, telur maupun kulitlulang sebagai sumber pendapatan, tetapi juga mendapatkan keuntungan dari penjualan pupuk kandang, retribusi penjualan ternak, retribusi rumah pemotongan hewan, dan retribusi alat transportasi ternak. Peternakan yang ada di Kabupaten Sleman dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu ternak besar, ternak kecil dan ternak unggas. Adapun produksi dan nilai produksi yang dihasilkan oleh subsektor peternakan di Kabupaten Sleman disajikan pada Tabel 19. commit to user Tabel 19. Produksi dan Nilai Produksi Komoditi Subsektor Peternakan di Kabupaten Sleman Tahun 2009 No Komoditi Produksi Nilai Produksi Rp Prosentase Nilai Produksi 1 Ayam ras broiler 9.986.704 176.735.462.846,61 40,57 2 Ayam kampung 990.794 29.673.188.824,66 6,81 3 Sapi 752.442 36.087.211.610,96 8,28 4 Kambing 47.575 1.932.971.014,49 0,44 5 Telur ayam ras petelur 16.177.510 175.163.024.875,22 40,21 6 Susu 5.510.880 16.081.903.075,19 3,69 Jumlah 435.673.762.247,14 100 Sumber : Analisis Data Sekunder Tabel 19 menunjukkan bahwa komoditi peternakan yang jumlah produksinya paling besar di Kabupaten Sleman pada tahun 2009 adalah telur ayam ras petelur, yaitu sebesar 16.177.510 kg dengan nilai produksi telur ayam ras petelur sebanyak Rp 175.163.024.875,22 dengan prosentase sebesar 40,21. Hal ini dapat diketahui bahwa telur ayam ras petelur merupakan komoditi yang paling besar kontribusinya terhadap pendapatan subsektor peternakan di Kabupaten Sleman. Ternak kecil yang memiliki jumlah produksi terbesar adalah ayam ras broiler dengan produksi sebesar 9.986.704 kg dan jumlah produksi sebesar Rp 176.735.462.846,61 dengan prosentase sebesar 40,57. Sedangkan komoditi ternak besar yang memiliki jumlah produksi terbesar adalah sapi dengan jumlah produksi sebesar 752.442 kg dan nilai produksinya sebesar Rp 36.087.211.610,96 dengan prosentase sebesar 8,28. Sedangkan untuk susu memiliki jumlah produksi sebesar 5.510.880 liter dengan nilai produksi sebesar Rp 16.081.903.075,19 dengan prosentase sebesar 3,69. Susu sapi ini banyak diproduksi di daerah Kaliurang, Kecamatan Pakem. Hasil dari berbagai komoditi subsektor peternakan di Kabupaten Sleman ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan protein hewani penduduk daerah maupun luar daerah Kabupaten Sleman serta dapat menghasilkan pendapatan bagi penduduk sehingga kesejahteraan penduduk dapat lebih meningkat. commit to user

4. Subsektor Perikanan