Subsektor Perkebunan Keadaan Sektor Pertanian

commit to user Sedangkan komoditi buah-buahan di Kabupaten Sleman yang produksinya paling rendah pada tahun 2009 adalah nanas, yaitu sebesar 172.500 kg dan memiliki nilai produksi yang paling rendah, yaitu Rp. 230.360.796,62 dengan prosentase nilai produksi sebesar 0,07. Nanas tidak banyak diproduksi di Kabupaten Sleman karena faktor alam yang kurang mendukung pertumbuhan nanas. Sehingga komoditi nanas hanya dibudidayakan di beberapa kecamatan di Kabupaten Sleman.

2. Subsektor Perkebunan

Subsektor perkebunan di Kabupaten Sleman memberikan sumbangan sebesar 0,44 persen terhadap sektor pertanian Kabupaten Sleman pada tahun 2009. Perkebunan di Kabupaten Sleman mengusahakan komoditi perkebunan berupa kakao, kopi, cengkeh dan tembakau. Berikut ini beberapa jenis komoditi, jumlah produksi dan nilai produksi komoditi subsektor perkebunan di Kabupaten Sleman pada tahun 2009 disajikan pada Tabel 18. Tabel 18. Produksi dan Nilai Produksi Komoditi Subsektor Perkebunan di Kabupaten Sleman Tahun 2009 No Komoditi Produksi kg Nilai Produksi Rp Prosentase Nilai Produksi 1 Kakao 32.400 473.146.195,03 2,81 2 Kopi 33.700 683.514.522,15 4,06 3 Cengkeh 7.700 249.878.306,02 1,49 4 Tembakau 760.000 15.414.570.825,90 91,64 Jumlah 16.821.109.849,10 100 Sumber : Diadopsi dari Lampiran 9 Berdasarkan Tabel 18 dapat diketahui bahwa pada tahun 2009 komoditi subsektor perkebunan di Kabupaten Sleman yang memiliki jumlah produksi terbesar adalah tembakau yaitu sebesar 760.000 kg dan memiliki nilai produksi yang paling besar juga, yaitu Rp 13.479.643.372,73 dengan prosentase sebesar 91,64. Komoditi ini commit to user banyak dibudidayakan di Kecamatan Ngemplak, Kecamatan Kalasan dan Kecamatan Sleman. Komoditi perkebunan yang produksinya paling kecil adalah cengkeh yaitu sebesar 7.700 kg dan memiliki nilai produksi yang paling kecil, yaitu sebesar Rp 294.573.516,30 dengan prosentase sebesar 1,49. Cengkeh hanya dibudidayakan di beberapa kecamatan seperti di Kecamatan Ngemplak dan Kecamatan Cangkringan. Produksi cengkeh yang paling kecil karena kurangnya motivasi petani untuk mengusahakan cengkeh, apabila dalam usahataninya mengalami pasang surut seperti turunnya harga cengkeh hingga mencapai titik terendah dan tidak dapat digunakan untuk membayar biaya panen maka banyak cengkeh yang tidak dipanen dan dibiarkan begitu saja hingga akhirnya banyak tanaman mati.

3. Subsektor Peternakan