commit to user
102
D. Perbandingan Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan
Makanan versi Pemerintah Kabupaten Sleman dan Hasil Penelitian
Perbandingan perumusan strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan hasil penelitian
sebagaimana disajikan pada Tabel 31. Tabel 31. Perbandingan Strategi Pengembangan Komoditi Tanaman Bahan
Makanan Versi Pemerintah Kabupaten Sleman dan Hasil Penelitian
Pemerintah Kabupaten Sleman
Hasil Penelitian Linearitas
Komoditi Prima : -
Padi dan salak pondoh
Strategi Pengembangan :
- Meningkatkan
kualitas SDM untuk memanfaatkan
perkembangan iptek
- Mengendalikan alih
fungsi lahan pertanian
- Meningkatkan
informasi data pertanian untuk
mengakses sumber permodalan
- Optimalisasi
penggunaan sarana dan prasarana
produksi Komoditi Prima :
- Padi
Strategi Pengembangan :
- Pengembangan
agribisnis komoditi padi
- Pemulihan lahan
pasca erupsi Merapi
- Penyediaan sarana
dan prasarana pertanian yang
memadai serta pemeliharaan
sarana produksi usahatani
- Pengelolaan
kesuburan tanah -
Pengendalian alih fungsi lahan
pertanian ke lahan non pertanian
Komoditi Prima : -
Padi
Strategi Pengembangan :
- Pemanfaatan
sarana dan prasarana
produksi untuk meningkatkan
produktivitas
- Mengendalikan
alih fungsi lahan pertanian
Sumber : Renstra Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutananan Kabupaten Sleman serta Hasil Penelitian
commit to user
103
Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan adanya perbedaan antara komoditi prima tanaman bahan makanan versi Pemerintah Kabupaten
Sleman dan hasil penelitian. Perbedaan penentuan komoditi prima di Kabupaten Sleman adalah pada komoditi salak pondoh. Berdasarkan versi
Pemerintah Kabupaten Sleman komoditi prima adalah padi dan salak pondoh, sedangkan berdasarkan hasil penelitian hanya padi yang menjadi
komoditi prima. Perbedaan penentuan komoditi prima ini disebabkan oleh adanya perbedaan kriteria yang digunakan untuk menentukan komoditi
prima antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan penelitian yang dilakukan di Kabupaten Sleman.
Berdasarkan Pemerintah Kabupaten Sleman komoditi prima yang ada ditentukan berdasarkan pada jumlah produksi terbesar di Kabupaten
Sleman. Sedangkan dalam penelitian ini digunakan kriteria nilai produksi yang diperoleh dari hasil perkalian antara jumlah produksi komoditi
dengan harga konstan komoditi pertanian kemudian dicari laju pertumbuhan dan kontribusi komoditi tanaman bahan makanan.
Selain itu, terdapat perbedaan dalam perumusan strategi
pengembangan komoditi tanaman bahan prima makanan versi Pemerintah Kabupaten Sleman dengan hasil penelitian. Oleh karena itu, sebaiknya
pemerintah Kabupaten Sleman dapat memadukan perbedaan strategi pengembangan komoditi tanaman bahan makanan prima menurut
Pemerintah Kabupaten Sleman maupun berdasarkan hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pembangunan
di sektor pertanian khususnya subsektor tanaman bahan makanan di masa mendatang.
commit to user
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Klasifikasi komoditi tanaman bahan makanan di Kabupaten Sleman berdasarkan Pendekatan Tipologi Klassen diperoleh tiga klasifikasi
komoditi, yaitu: a.
Komoditi prima yaitu padi b.
Komoditi berkembang terdiri dari komoditi jagung, ubi jalar, ubi kayu, kacang panjang, buncis, kangkung, bayam, sawi, cabe, tomat, nanas,
alpukat, salak pondoh, pepaya dan sawo c.
Komoditi terbelakang terdiri dari komoditi kacang tanah, kedelai, terong dan pisang
2. Strategi pengembangan Komoditi Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten
Sleman, meliputi: a.
Strategi pengembangan jangka pendek merupakan strategi untuk memanfaatkan komoditi prima padi secara optimal yaitu dengan
upaya pengembangan agribisnis komoditi padi dan pemulihan lahan pasca erupsi Merapi.
b. Strategi pengembangan jangka menengah terdiri dua macam alternatif
strategi, yaitu: 1
Strategi untuk mengembangkan komoditi berkembang menjadi komoditi prima, strateginya dengan pengembangan kawasan sentra
produksi salak pondoh, memfasilitasi peningkatan akses petani terhadap sumber permodalan dan rehabilitasi tanaman salak pondoh,
pengolahan komoditi jagung, pemeliharaan ubi kayu secara intensif, perlindungan tanaman alpukat dan sawo, pengendalian hama
terpadu komoditi cabe, pengolahan hasil produksi komoditi ubi jalar, pemeliharaan komoditi pepaya secara intensif, peningkatan produksi
dengan pemanfaatan lahan sempit dan peningkatan produksi komoditi nanas.
104