pengaruh perilaku yaitu keanggotaan dan tenaga kerja yang pendapatannya tidak lebih dari standar kehidupan yang layak.
b. Pengarahan dan pengendalian
Pengarahan yaitu menentukan apa yang harus mereka kerjakan atau tidak mereka kerjakan, sedangkan pengendalian yaitu menentukan bahwa tenaga
kerja harus mengerjakan hal-hal yang telah diinstruksikan. c.
Penetapan pola kerja yang efektif Pada umumnya reaksi dari kebosanan kerja akan menghambat
produktivitas kerja untuk menanggapinya digunakan beberapa teknik : 1.
Memperkaya pekerjaan yaitu penyesuaian tuntutan pekerjaan dengan kemampuan tenaga kerja.
2. Manajemen partisipatif yaitu penggunaan berbagai cara untuk
melibatkan pekerjaan
dalam mengambil
keputusan yang
mempengaruhi pekerjaan mereka. 3.
Mengalihkan perhatian para pekerja dari pekerjaan yang membosankan kepada instrumen alat, aktu luang untuk istirahat dan sarana lain
yang lebih fantastis. d.
Kebajikan Kebajikan dapat didefenisikan sebagai suatu tindakan yang diambil
sengaja oleh manajemen untuk mempengaruhi sikap atau perasaan para tenaga kerja.
2.3 Program Keluarga Berencana
2.3.1 Definisi Keluarga Berencana
Universitas Sumatera Utara
Keluarga Berencana menurut WHO World Health Organization adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami isteri untuk : 1
mengindari kelahiran yang tidak diinginkan, 2 mendapatkan kelahiran yang diinginkan, 3 mengatur interval diantara kelahiran, 4 mengontrol waktu saat
kelahiran dalam hubungan dengan umur suami dan istri, 5 menetukan jumlah anak dalam keluarga Hartanto, 2004.
Keluarga Berencana adalah sebagai proses penetapan jumlah dan jarak anak yang diinginkan dalam keluarga seseorang dan pemilihan cara yang tepat
untuk mencapai keinginan tersebut Mc Kenzie dalam meutia 2015.
2.3.2 Tujuan Keluarga Berencana
Tujuan Keluarga Berencana adalah meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang menjadi
dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk Indonesia. Sedangkan dalam era
otonomi daerah saat ini pelaksanaan program Keluarga Berencana nasional bertujuan untuk mewujudkan keluarga berkualitas memiliki visi, sejahtera, maju,
bertanggung jawab,
bertakwa dan
mempunyai anak
ideal, dengan
demikiandiharapkan :
a. Terkendalinya tingkat kelahiran dan pertambahan penduduk.
b. Meningkatnya Jumlah peserta KB atas dasar kesadaran, sukarela dengan
dasar pertimbangan moral dan agama. c.
Berkembangnya usaha-usaha yang membantu peningkatan kesejahteraan ibu dan anak,serta kematian ibu pada masa kehamilan dan persalinan.
2.3.3 Sasaran Program Keluarga Berencana
Universitas Sumatera Utara
Sasaran pembangunan KKB nasional tahun 2015-2019 yaitu : 1.
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman yang komperehensif tentang kependudukan, keluarga berencana, dan kesehatan reproduksi, serta
pembangunan keluarga dari PUS, WUS, remaja dan calon pengantin yang diikuti dengan perilaku untuk menjadi aksepstor KB.
2. Menurunkan laju pertumbuhan penduduk LPP
3. Menurunkan Total Fertility Rate TFR dan unmeet-need, serta
meningkatkan angka pemakaian kontrasepsi CPR. 4.
Menurunkan kesenjangan TFR, CPR, unmeet need antar wilayah dan antar tingkat sosial ekonomi
5. Meningkatnya pemahaman yang komperehensif pada remaja mengenai
kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga. 6.
Menurunnya kelahiran pada perempuan usia remaja 15-19 tahun 7.
Meningkatnya pemahaman dan kesadaran orang tua , remaja dan atau anggota keluarga tentang fungsi keluarga dalam pembangunan keluarga.
8. Tersedianya landasan hukum yang kuat dan serasi antara kebijakan
kependudukan dan KB dan sektor lainnya dan meningkatnya komitmen pemangku
kebijakan terkait
dalam perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi pembangunan kependudukan.
9. Meningkatnya ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan
dan KB yang akurat, tepat waktu, terintegrasi, mudah diakses, dan dapat dimanfaatkan untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
10. Menguatnya kelembagaan pembangunan bidang kependudukan dan
keluarga berencana KKB.
Universitas Sumatera Utara
Indikator Kinerja Sasaran Renstra BKKBN 2015-2019 : 1.
Persentase laju pertumbuhan penduduk LPP 1,19 2.
Angka kelahiran total total fertility rateTFRper WUS 15-49 tahun 2,28 3.
Persentase pemakaian kontrasepsi contraseptive prevalence rateCPR 66,0
4. Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi unmeet need
9,91. 5.
Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun ASFR 15-19 tahun 38 per 1000 kelahiran
6. Persentase kehamilan yang tidak diinginkan dari WUS 15-49 tahun 6,6.
RPJMN 2015-2019
2.3.4 Ruang Lingkup Program KB
Berikut ini merupakan komponen ruang lingkup pelayanan KB yang dapat di berikan kepada masyarakat.
1. Komunikasi informasi dan edukasi KIE.
2. Konseling.
3. Pelayanan kontrasepsi.
4. Pelayanan infertilitas.
5. Pendidikan seksual.
6. Konsultasi pra perkawinan dan konseling perkawinan.
7. Konsultasi genetik.
8. Tes keganasan.
9. Adopsi.
Universitas Sumatera Utara
Berbagai program dalam ruang lingkup program KB adalah sebagai berikut.
1. Program keluarga berencana
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut. a.
Peningkatan pelayanan keluarga miskin, askeskin. b.
Pengembangan kebijakan dan strategi nasional KB rumah sakit serta fasilitas pelayanan kesehatan rawat inap.
c. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kontrasepsi.
d. Jaminan ketersediaan alat dan obat kontrasepsi bagi keluarga miskin
dan pelayanan swasta. e.
Peningkatan akses informasi dan pelayanan KB pria. f.
Peningkatan advokasi dan pelayanan komunikasi informasi dan edukasi serta kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak.
2. Program Kesehatan Reproduksi Remaja KRR
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut. a.
Penyusunan buku dan materi KRR. b.
Penyuluhan dan penyebaran inSformasi penyelenggaraan KRR melalui momen strategis.
c. Pemantauan dan evaluasi.
d. Pembinaan program melalui seminar dan pentaloka.
e. Pengembangan modul dan sistem pembelajaran.
3. Program peningkatan ketahanan dan pemberdayaan keluarga
Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut. a.
Peningkatan kemitraan dalam pembinaan ketahanan keluarga.
Universitas Sumatera Utara
b. Kegiatan komunikasi informasi dan edukasi serta program peningkatan
kualitas lingkungan keluarga. c.
Peningkatan kegiatan pemberdayaan ketahanan keluarga. d.
Peningkatan kegiatan pemberdayaan ekonomi keluarga. 4.
Program penguatan kelembagaan keluarga kecil berkualitas Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut.
a. Peningkatan pelembagaan dan jejaring KB dan KR.
b. Peningkatan peran serta masyarakat dan pemberdayaan petugas lini
lapangan. c.
Perkuat jaringan kemitraan. d.
Peningkatan keterpaduan melalui kegiatan melalui kegiatan pada berbagai momentum besar.
e. Pemantapan mekanisme operasional
2.4 Pendokumentasian Pelayanan Keluarga Berencana