Kesimpulan Kinerja Hubungan antar pribadi

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan BKBPP Kota Binjai mengenai pengaruh motivasi terhadap kinerja petugas lapangan KB PLKB dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil penelitian responden menunjukkan bahwa 16 orang 45,7 responden memiliki kinerja yang baik dan 19 orang 54,3 responden memiliki kinerja yang kurang baik. 2. Hasil uji bivariat dengan menggunakan uji chi square diperoleh hasil bahwa variabel pengakuan, insentif dan hubungan antar pribadi memiliki hubungan dengan kinerja PLKB di Kota Binjai. 3. Hasil Uji Multivariat dengan menggunakan uju regresi logistik berganda terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel insentif dan hubungan antar pribadi terhadap kinerja PLKB di Kota Binjai. 4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tanggung jawab, prestasi, pengakuan, pekerjaan itu sendiri,dan kondisi kerja terhadap kinerja PLKB di Kota Binjai. Universitas Sumatera Utara

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dapat diberikan saran sebagai rekomendasi sebagai berikut : 1. Kepada BKBPP Kota Binjai untuk meningkatkan supervisi sehingga dapat diketahui kekurangan dan kebutuhan PLKB dalam menjalankan pekerjaannya sehingga dapat menyediakan kebutuhan logistik kontrasepsi yang dibutuhkan masyaraka. 2. Memberikan reward kepada PLKB berupa insentif dalam bentuk materiil ataupun non materiil kepada PLKB yang memiliki kinerja yang baik. 3. Kepada PLKB Kota Binjai untuk meningkatkan kinerja sehingga dapat tercapai tujuan program KB yang diharapakan. 4. Memberikan informasi yang jelas pada PUS tentang KB sehingga tidak terjadi lagi permintaan masyarakat yang meningkat namun pencapaian pengguna KB menurun. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kinerja

2.1.1 Pengertian Kinerja

Kinerja adalah suatu perbuatan, prestasi dan suatu pameran umum keterampilan, serta pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Kinerja menetapkan standard-standard tertinggi seseorang, standard yang melampaui apa yang diminta atau apa yang diharapkan orang lain pada dirinya John Whitemore, 1997. Mahsun 2006 mengatakan bahwa kinerja performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan program kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam strategi planning suatu organisasi. Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kinerja merujuk kepada tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas serta kemampuan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kinerja dinyatakan baik dan sukses jika tujuan yang diinginkan dapat tercapai dengan baik Gibson,dkk : 1996. Kinerja mempunyai makna luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan tersebut, apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan Universitas Sumatera Utara kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi Wibowo, 2013. Pada dasarnya kinerja menekankan pada apa yang dihasilkan output dari fungsi-fungsi suatu pekerjaan. Kinerja merupakan proses mengolah input menjadi output Moeheriono, 2012. Menurut Moeheriono 2012 kinerja mengandung dua komponen, yaitu : 1. Kompetensi yaitu individu atau organisasi memiliki kemampuan untuk mengidentifikasikan tingkat kinerjanya. 2. Produktivitas kompetensi, yaitu tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tepat untuk mencapai outcome. Robbins 2006, kinerja sebagai fungsi interaksi antara kemampuan atau ability A, motivasi atau motivasion M dan kesempatan atau opportunity O, yaitu kinerja = f A x M x O. Artinya : kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan. Kemampuan, motivasi, dan kesempatan adalah faktor yang menentukan kinerja. Kesempatan adalah tingkat kinerja yang tinggi yang sebagian merupakan fungsi dari tiadanya rintangan-rintangan yang menghambat. Meskipun seorang individu mungkin bersedia dan mampu, bisa saja ada rintangan yang menjadi penghambat. Jadi sehubungan dengan itu, kinerja adalah kesediaan seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Menurut Mangkunegara 2005 kinerja prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan suatu konstruk multidimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah : 1. Faktor personalindividual meliputi : pengetahuan keterampilan skill, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu. 2. Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan, semangat, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader. 3. Faktor tim, meliputi : kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan satu tim. 4. Faktor sistem, meliputi : sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi. 5. Faktor kontekstual situasional, meliputi : tekanan dan perubahan lingkungan eksternal dan internal. Menurut Gibson 1996, ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi kinerja yaitu : variabel individu, variabel organisasi dan variabel psikologis. Ketiga kelompok variabel tersebut memengaruhi kelompok kerja yang secara tidak langsung memengaruhi kinerja individu. 1. Variabel Individu Variabel individu dikelompokkan atas sub varibel kemampuan dan keterampilan, latar belakang dan demografis. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel Psikologis Variabel psikologis dikelompokkan atas sub variabel persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Variabel persepsi, sikap, dan kepribadian ini merupakan hal yang kompleks dan sulit untuk diukur. 3. Variabel Organisasi Variabel organisasi dikelompokkan atas sub variabel sumber daya, kepemimpinan, imbalan, struktur, dan desain pekerjaan.

2.1.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manajemen atau penyedia penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja dengan cara membandingkan kinerja dengan uraian atau deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu Sastrohadiwiryo, 2003. Dalam mengembangkan organisasi, penilaian kerja menjadi suatu hal yang penting. Melalui penilaian kinerja maka pimpinan dapat melihat pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan sebagai tolok ukur atau masih ada kekurangan. Soedjono 2005 menyebutkan ada enam kriteria yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pegawai secara indvidu yaitu: 1. Kualitas hasil pekerjaan yang dikerjakan individu. 2. Kuantitas pekerjaan yang merupakan jumlah yang dihasilkan atau jumlah aktivitas yang dapat diselesaikan individu. Universitas Sumatera Utara 3. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 4. Efektivitas pemanfaatan secara maksimal sumber daya yang ada pada organisasi untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi kerugian. 5. Kemandirian dalam melaksanakan pekerjaan. 6. Komitmen kerja yaitu komitmen kerja antara pegawai dengan organisasinya dan tanggung jawab pegawai terhadap organisasi.

2.2 Motivasi Kerja