88
Lampiran 4 Pengujian Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .37238571
Most Extreme Differences Absolute
.109 Positive
.109 Negative
-.086 Kolmogorov-Smirnov Z
.779 Asymp. Sig. 2-tailed
.578 a. Test distribution is Normal.
Universitas Sumatera Utara
89
Universitas Sumatera Utara
90
2. Uji Multikoleniaritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
2.076 .075
27.666 .000
NPL 4.957
.727 .717
6.817 .000
.975 1.026
ROA .041
.047 .093
.878 .384
.960 1.042
LDR 2.649E-5
.000 .006
.056 .956
.973 1.028
LIQUIDITYRISK -.062
.072 -.091
-.870 .389
.985 1.015
a. Dependent Variable: ZSCORE
Universitas Sumatera Utara
91
3. Uji Heterokedastisitas
4. Uji Autolorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .710
a
.504 .461
.38824 2.218
a. Predictors: Constant, LIQUIDITYRISK, ROA, NPL, LDR b. Dependent Variable: ZSCORE
Universitas Sumatera Utara
92
Lampiran 5 Pengujian Hipotesis
1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F
ANOVA
b
Model Sum of Squares
df Mean Square
F Sig.
1 Regression
7.036 4
1.759 11.670
.000
a
Residual 6.934
46 .151
Total 13.970
50 a. Predictors: Constant, LIQUIDITYRISK, ROA, NPL, LDR
b. Dependent Variable: ZSCORE
2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 2.076
.075 27.666
.000 NPL
4.957 .727
.717 6.817
.000 ROA
.041 .047
.093 .878
.384 LDR
2.649E-5 .000
.006 .056
.956 LIQUIDITYRISK
-.062 .072
-.091 -.870
.389 a. Dependent Variable: ZSCORE
3. Koefisien Determinasi R
2
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate 1
.710
a
.504 .461
.38824 a. Predictors: Constant, LIQUIDITYRISK, ROA, NPL, LDR
b. Dependent Variable: ZSCORE
Universitas Sumatera Utara
81
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Tarmizi Willyanto K. Kusumo. 2003. “Analisis Rasio-Rasio Keuangan sebagai Indikator dalam Memprediksi Potensi Kebangkrutan
Perbankan di Indonesia”, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol.XV, No.1, Juni, pp.54-75.
Adi, Suyatmin Waskito dan Rahmawati, Aryani Intan Endah. 2015. “Analisis Rasio Keuangan Terhadap Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, ISSN: 2460-0784.
Almilia, Luciana Spica dan Herdiningtyas, Winny, 2005. “Analisis Rasio CAMEL Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan
Periode 2000 – 2002”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Volume 7, No. 2, Nopember 2005 ISSN 1411 – 0288.
Aryati, Titik Shirin Balafif. 2007. “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesehatan Bank dengan Regresi Logit”. Journal The Winners,
Vol. 8, No. 2, September 2007. Atmini, Sari dan Wuryana. 2005. “Manfaat Laba Dan Arus Kas Untuk
Memprediksi Kondisi Financial Distress Pada Perusahaan Textile Mill Products Dan Appared And Other Textile Products Terdaftar Di Bursa
Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII, Solo, Hal. 460-474.
Bestari, Adhistya Rizky dan Rohman, Abdul, 2013. “Analisis pengaruh Rasio Camel Terhadap Kondisi Bermasalah Bank Pada Sektor Perbankan
Periode 2007-2011”, Diponegoro Journal Of Accounting Volume 2 Nomor, 3 Tahun, 2013, ISSN:337-3806, 2013, Hotchkiss, Edith S., et all,
Bankcruptcy and The Resolution of Financial Distress
. SSRN number 1086942, 2008.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan, Edisi kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.
_____ __. 2009. Manajemen Perbankan, Edisi kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Erlina. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Kedua. USU Press. Medan.
Universitas Sumatera Utara
82
Fahmi, Irham, 2015. Manajemen Perbankan Konvensional Syariah. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi ketiga, Badan penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri. 2010. Analisis Kritis laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hilman, Iim. 2014. “The Bank Bankruptcy Prediction Models Based Of Financial Risk An Emperical Study of Indonesian Banking Crises”. International
Journal of Economics and law , Vol. 4, Issue 2 June ISSN 2289-1552.
Kasmir. 2007. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, PT Raja Grafindo Persada, Edisi 7, Jakarta.
______. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
______. 2014. Dasar-dasar Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Revisi, Jakarta.
______. 2014. Manajemen Perbankan, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Revisi, Jakarta.
Khaliq, Ahmad, dkk.. 2014. “Identifying Financial Distress Firms: A Case Study of Makaysia’s Goverrnment Linked Companies GLC”, International
Journal of Economics, Finance and Management , Vol.3 No.3, April
2014.ISSN: 2307-2466. Kodrat, David Sukardi dan Indonanjaya, Kurniawan. 2010. Manajemen Investasi:
Pendekatan Teknikal dan Fundamental. Yogyakarata: Graha Ilmu. Lestari. 2009. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank-Bank Pemerintah Dengan
Pemerintah Dengan Menggunakan Metode Camels Dan analisis Diskriminan Periode 2006-2008”, Skripsi Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Gunadarma, Jakarta.
Martharini, Latifa, 2012. “Analisis Pengaruh Rasio CAMEL dan TOTAL ASET Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Perbankan Studi Pada Bank
Umum yang Terdaftar Dalam Direkrori Perbankan Tahun 2006-2010”. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro,
Semarang.
Universitas Sumatera Utara
83
Mulyani, Sri. 2009. “Implementasi Manajemen Risiko Pembiayaan dalam Upaya Menjaga Likuiditas Bank Syariah Studi pada PT Bank Syariah Mandiri
Cabang Malang”. Skripsi UIN Malang. Nugroho, Lukman Chakim. 2011. “Analisis Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO
Dan LDR terhadap Tingkat Profitabilitas Perbankan Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Indonesia yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2007 – 2011”. Skripsi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, Semarang.
Nurazi, Ridwan. 2005. “An Indonesian Study of the Use of CAMELS Ratios as Predictors of Bank Failure”, Journal of Economic and Social
Policy, Vol. 10, Iss. 1, 2005, Art. 6.
Pandia, Frianto. 2012. Manajemen Dana dan Kesehatan Bank. Jakarta:PT rineka cipta.
Peraturan Bank Indonesia No. 72PBI2005. Prasetyo. Eka Adhi. 2011. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial
Distress Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI tahun 2006-2008”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data Dengan SPSS, Mediakom, Yogyakarta.
Purwasih, Tetty. 2013. “Pengaruh Rasio Caamel dan Risiko Perbankan Terhadap Kondisi Financial Distress Perusahaan Perbankan”, Skripsi Yang
Dipublikasi, Jurusan Akuntansi Universitas Pasundan. Bandung. Ramadhani, Ayu Suci, dan Lukviarman, Niki. 2009. “Perbandingan Analisis
Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi, Dan Altman Modifikasi Dengan Ukuran Dan Umur Perusahaan
Sebagai Variabel Penjelas Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 13 No. 1.
Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal SPSS Statistics 20 Aplikasi Untuk Riset Eksperimental
, Kompas Gramedia, Jakarta. Sedarmayanti dan Syafruddin Hidayat. 2011. Metodologi Penelitian. Mandar
Maju. Bandung.
Universitas Sumatera Utara
84
Situmorang, Syafrizal Helmi, dkk.. 2010. Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis
. Medan: USU Press. Sugiyono, 2011. Statistika untuk Penelitian, ALFABETA, Bandung.
____ ___. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD,
ALFABETA, Bandung. Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Pustaka
Baru Press. Yogyakarta. Sumantri dan Jurnali, Teddy, 2010. “Manfaat Rasio Keuangan dalam
Memprediksi Kepailitan Bank Nasional”, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No.1, April 2010, hlm.39-52.
Tunggal, Amin Widjaja. 2010. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Harvarindo, Jakarta.
www.idx.co.id www.sahamok.com
Universitas Sumatera Utara
43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah asosiatif. Menurut Sujarweni 2015:16, “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Sedangkan dalam Sedarmayanti dan Syafrudin 2011:42 “penelitia asosiatif adalah penelitian yang
bersifat menghubungkan dua variabel atau lebih dapat berupa hubungan sebab akibat, hubungan saling mempengaruhi, dan hubungan sejajar”.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di bursa Efek Indonesia BEI melalui media internet dengan menggunakan situs www.idx.co.id mulai dari bulan Januari 2016 sampai
dengan Februari 2016.
3.3. Batasan Operasional Variabel
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan mengnalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan
peneliti. Adapun yang menjadi batasn operasional penelitian adalah: 1.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah financial distress.
2. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio
CAMEL NPL, ROA dan LDR dan risiko perbankan liquidity risk.
Universitas Sumatera Utara
44
3. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2010-2012.
3.4. Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Tabel 3.1 Defenisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No Variabel Konsep
Indikator Skala
ukuran
1. Rasio CAMEL
X
1
, X
2
, X
3
NPL: perbandingan
antara jumlah kredit yang
diberikan dengan tingkat
kolektibilitas dengan total
kredit yang diberikan bank
ROA: untuk mengukur
kemampuan manajemen
bank dalam memperoleh
keuntungan laba sebelum
pajak yang dihasilkan dari
total asset bank yang
bersangkutan LDR: untuk
menilai likuiditas suatu
bank yang dengan cara
membagi jumlah kredit
yang diberikan oleh bank
terhadap dana pihak ketiga.
NPL ROA
LDR Rasio
Universitas Sumatera Utara
45
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2011.
Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 41 perusahaan dengan periode penelitian selama 3 tahun, Peneliti mengambil 17 perusahaan sebagai
sampel dengan beberapa kriteria yang telah ditetapkan sehingga jumlah seluruh sampel adalah sebanyak 51. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan suatu ktiteria tertentu. Adapun yang menjadi kriteria perusahaan
dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah : 1.
Perusahaan yang diteliti dalam penelitian ini adalah semua perusahaan perbankan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia listing selama tiga
2. Risiko Perbanka
n X
4
Liquidity Risk Liquidity Risk
= ×10
Rasio
3. Financial
Distress Y
Tingkat kesulitan
keuangan perusahaan,
diklasifikasika n menjadi
kondisi financial
distress
,kondis i rawan, dan
sehat. Altman Z-Score:
Z = 6,56X
1
+ 3,26X
2
+ 6,72X
3
+ 1,05X
4
Z 2,6 : Kondisi sehat
1,1Z2,6 : Kondisi rawan Z
1,1 : Kondisi financial distress
Rasio
Universitas Sumatera Utara
46
tahun berturut-turut dengan pengamatan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
2. Perusahaan Perbankan tersebut telah menerbitkan laporan keuangan tahunan
financial statement yang telah di audit untuk periode pengamatan tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
3. Perusahaan yang dijadikan sampel penelitian, memiliki kelengkapan data yang
menyangkut data yang akan diteliti oleh penulis, seperti memiliki data atau rasio Non Performing Loan, Return On Asset, Loan to Deposit Ratio.
Berikut ini merupakan hasil pengolahan data jumlah perusahaan yang dapat dijadikan sebagai sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Tabel 3.2 Daftar Populasi dan Sampel
NO KODE NAMA PERUSAHAAN
KRITERIA KET 1 2 3
1 AGRO
Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga √ √ √ 1
2 AGRS
Bank Agris √ x x ─
3 BABP Bank MNC
Internasional √ √ √ 2
4 BACA Bank Caital
Indonesia √ √ √ 3
5 BBCA
Bank Central Asia √ √ √ 4
6 BBHI
Bank Harda Internasional √ x x ─
7 BBKP Bank Bukopin
√ √ √ 5 8
BBMD Bank Mestika Dharma √ x x ─
9 BBNI
Bank Negara Indonesia √ √ √ 6
10 BBNP Bank Nusantara Pharayangan
√ √ x ─ 11 BBRI
Bank Rakyat Indonesia √ √ √ 7
12 BBTN Bank Tabungan Negara
√ x x ─ 13 BBYB
Bank Yudha Bhakti √ x x ─
14 BCIC Bank J Trust Indonesia
√ √ √ 8 15 BDMN Bank Danamon Indonesia
√ √ x ─ 16 BEKS
Bank Pundi Indonesia √ √ √ 9
Universitas Sumatera Utara
47
17 BINA Bank Ina Perdana
√ x x ─ 18 BJBR Bank
Jabar Banten
√ √ √ 10 19 BJTM
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur
√ x x ─ 20 BKSW
Bank QNB Indonesia √ √ x ─
21 BMAS Bank Maspion Indonesia
√ x x ─ 22 BMRI Bank
Mandiri √ √ x ─
23 BNBA Bank Murti
Arta √ √ x ─
24 BNGA Bank CIMB Negara
√ √ x ─ 25 BNII
Bank Maybank Indonesia √ √ √ 11
26 BNLI Bank Permata
√ x x ─ 27 BSIM Bank
Sinar Mas
√ √ √ 12 28 BSWD
Bank Of India Indonesia √ √ √ 13
29 BTPN Bank Tabungan Pensiun Nasional
√ √ x ─ 30 BVIC
Bank Victoria Internasional √ √ √ 14
31 DNAR Bank Dinar Indonesia
√ x x ─ 32 INPC
Bank Arta Graha Internasional √ √ x ─
33 MAYA Bank Mayapada Internasional √ √ √ 15
34 MCOR Bank Windu
Kentjatana Internasional
√ √ √ 16 35 MEGA Bank
Mega √ √ √ 17
36 NAGA Bank Mitra
Niaga √ x x ─
37 NISP Bank NISP
OCBC √ √ x ─
38 NOBU Bank Nationalnobu
√ x x ─ 39 PNBN
Bank Pan Indonesia √ √ x ─
40 PNBS Bank Pan Indonesia Syariah
√ x x ─ 41 SDRA
Bank Woori Saudara Indonesia √ √ x ─
Sumber: data olahan peneliti
3.6. Jenis Data
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang meliputi laporan keuangan perusahaan periode 2010 sampai dengan 2012 yang diperoleh dari
website www.idx.co.id dan buku-buku referensi.
Universitas Sumatera Utara
48
3.7. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui metode dokumentasi. Data dikumpulkan dari berbagai sumber data yang relevan dengan
penelitian, yaitu melalui buku, jurnal, skripsi, dan data-data internet.
3.8. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis statistik. Bila dilihat dari tinjauan penelitian ini yaitu ingin
mengetahui pengaruh rasio CAMEL yang terdiri atas rasio net performing loan, rasio return on asset, rasio lon to deposit ratio dan risiko perbankan yaitu liquidity
risk terhadap kondisi financial distress perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia tahun 2010 – 2012, maka metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:
3.8.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk menganalisis dan mengolah data-data yang tersedia sehingga diperoleh
gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan hubungan antara fenomena yang diteliti.
3.8.2. Uji Asumsi Klasik
Asumsi klasik digunakan untuk mempelajari kekuatan antara variabel sehingga dari hubungan tersebut dapat ditaksir nilai variabel tidak
bebas jika variabel bebasnya diketahui atau sebaliknya. Uji asumsi klasik ini meliputi :
Universitas Sumatera Utara
49
3.8.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas data menjadi prasyarat pokok dalam analisis, digunakan untuk melihat tingkat normalitas data. Tingkat kenormalan
data sangat penting karena dengan data yang berdistribusi normal, maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Pengujian
dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov atau grafik P-P Plot. Kriteria ujinya adalah apabila nilai signifikansi residual Kolmogorov-
Smirnov lebih besar dari 0,05Asymptotic Significance0,05, maka
residual terdistribusi secara normal dan jika grafik P-P Plot menyebar mengikuti garis diagonal maka residual terdistribusi normal Priyatno,
2013:34-53.
3.8.2.2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat terjadinya hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna antar
variabel independen dalam model regresi Priyatno, 2013:56. Multikolinearitas akan terjadi jika korelasi antar variabel bebas
menunjukan nilai yang sangat tinggi atau mendekati 1. Pengujian lain dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Varian Inflation Factor
VIF. Jika nilai VIF 5, maka terjadi multikolinearitas antar variabel bebas Sarwono, 2012:122.
Universitas Sumatera Utara
50
3.8.2.3. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk melihat apakah terjadi hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat suatu periode
dengan periode sebelumnya. Uji ini dilakukan dengan menggunakan pengujian Durbin Waston. Terjadinya autokorelasi adalah jika 1DW
3 Sarwono, 2012:97.
3.8.2.4. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas digunakan untuk melihat keadaan di mana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan
pada model regresi. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi masalah heterokedasitas Priyatno, 2013:62.
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan uji Glejser Testing yaitu dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai
absolut residual residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi, dan absolut adalah nilai mutlaknya. Jika nilai
signifikansi antara variabel independen dengan residual lebih dari 0,05, maka tidak terjadi heterokedasitas Ghozali, 2005.
3.8.3. Analisis Regresi Berganda
Pada tahap ini dijelaskan hubungan antara variabel dependen dan independen dengan metode regresi berganda dengan rumus :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Dimana :
Universitas Sumatera Utara
51
Y = Financial Distress Z-Score
a = konstanta
X1 = NPL
X2 = ROA
X3 = LDR
X4 = LIQUIDITY RISK
b
1
= koefisien regresi variabel NPL b
2
= koefesien variabel ROA b
3
= koefesien variabel LDR b
4
= koefesien
variabel LIQUIDITY RISK
e = error
3.8.4. Pengujian Hipotesis
3.8.4.1. Uji Signifikansi Simultan Uji F
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat.
Pada uji ini nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan F
tabel
pada tingkat signifikan
α = 5 Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Ha ditolak jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
52
3.8.4.2. Uji Signifikansi Parsial Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Pada uji ini nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
pada tingkat signifikan
α = 5 Kriteria pengambilan keputusan:
H diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H ditolak jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
3.8.4.3. Koefisien Determinasi R
2
Nilai Adjusted R Square menunjukkan proporsi variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen. Semakin tinggi
nilai Adjusted R Square maka akan semakin baik bagi model regresi variabel terikat juga semakin besar. Kelemahan mendasar dalam
penggunaan koefisien determinasi adalah biasa terhadap jumlah variabel independen. Semakin banyak variabel independen
ditambahkan ke dalam model maka R square akan meningkat walaupun variabel tersebut tidak berpengaruh secara signifikan ke
dalam model. Oleh karena itu banyak peneliti yang menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi
model Situmorang dkk, 2010:144.
Universitas Sumatera Utara
53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Data Penelitian
Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana jumlah seluruh perusahaan perbankan tersebut adalah 41
perusahaan. Setelah data terkumpul, seluruh perusahaan yang termasuk dalam populasi diseleksi berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Dari penyeleksian
tersebut diperoleh 17 perusahaan yang menjadi sampel atau 51 data observasi yang memenuhi kriteria. Berikut tabel data NPL, ROA, LDR, Liquidity Risk dan
Financial Distress Z-Score untuk tahun 2010-2012.
4.1.1 Deskripsi Nilai Variabel NPL
NPL adalah perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat kolektibilitas dengan total kredit yang diberikan bank.
Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet, Dendawijaya, 2005.
Non Performing Loan NPL atau sering disebut juga kredit
bermasalah merupakan variabel bebas kedua X
2
yang termasuk dalam rasio CAMEL yaitu asset, Rasio NPL dapat dihitung dengan cara sebagai
berikut: NPL=
Universitas Sumatera Utara
54
Tabel 4.1 Non Performing Loan Ratio Perusahaan Perbankan
Periode 2010-2012 NO
EMITEN NPL
2010 2011
2012
1 AGRO
0.089 0.035
0.037 2
BABP 0.043
0.062 0.058
3 BACA
0.01 0.008
0.021 4
BBCA 0.006
0.005 0.004
5 BBKP
0.032 0.029
0.027 6
BBNI 0.043
0.036 0.028
7 BBRI
0.029 0.023
0.018 8
BCIC 0.248
0.062 0.039
9 BEKS
0.509 0.091
0.1 10
BJBR 0.019
0.012 0.021
11 BNII
0.031 0.024
0.017 12
BSIM 0.013
0.009 0.032
13 BSWD
0.035 0.018
0.022 14
BVIC 0.05
0.024 0.023
15 MAYA
0.033 0.025
0.03 16
MCOR 0.021
0.029 0.11
17 MEGA
0.009 0.01
0.021
Tabel 4.1 menunjukkan tingkat rasio non performing loan yang dimiliki perusahaan perbankan selama periode 2010-2012. Dapat dilihat
bahwa nilai rasio non performing loan terkecil selama tahun 2010 sampai 2012 adalah perusahaan BBCA dengan nilai 0.004, sedangkan nilai rasio
non performing loan terbesar selama tahun 2010 sampai 2012 adalah
perusahaan BEKS dengan niai 0.509. 4.1.2 Deskripsi Nilai Variabel ROA
ROA Return On Assets digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak
Universitas Sumatera Utara
55
yang dihasilkan dari total asset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut
Dendawijaya, 2005. Return On Assets
ROA merupakan variabel bebas ketiga X3 dari variabel CAMEL, besarnya nilai return on assets dapat dihitung
dengan rumus berikut ini:
Tabel 4.2 Return On Asset Ratio Perusahaan Perbankan
Periode 2010-2012 NO
EMITEN ROA
2010 2011
2012
1 AGRO
0.007 0.014
1.63 2
BABP 0.005
-0.016 0.09
3 BACA
0.008 0.008
1.32 4
BBCA 0.035
0.038 3.6
5 BBKP
0.017 0.018
1.83 6
BBNI 0.025
0.029 2.9
7 BBRI
0.046 0.049
5.15 8
BCIC 0.025
0.021 1.06
9 BEKS
-0.129 -0.047
0.98 10
BJBR 0.031
0.026 2.46
11 BNII
0.011 0.011
1.62 12
BSIM 0.014
0.011 1.74
13 BSWD
0.029 0.053
2.53 14
BVIC 0.017
0.026 2.17
15 MAYA
0.012 0.021
2.41 16
MCOR 0.011
0.009 2.04
17 MEGA
0.024 0.023
2.74
Tabel 4.2 menunjukkan tingkat rasio return on asset yang dimiliki perusahaan jasa perbankan selama periode 2010-2012. Perusahaan yang
Universitas Sumatera Utara
56
memiliki return on asset terkecil pada tahun 2010 sampai 2012 dimiliki oleh perusahaan BEKS dengan nilai -0.129. Sedangkan return on asset
dengan nilai terbesar pada tahun 2010 sampai 2012 dimiliki oleh perusahaan MEGA sebesar 2.74.
4.1.3 Deskripsi Nilai Variabel LDR
Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak
ketiga, LDR terebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kredit yang diberikan sebagi sumber likuiditas, Dendawijaya,
2005. Loan to Deposite Ratio
LDR merupakan variabel bebas yang keempat X4 dari variabel rasio CAMEL, adapun rumus untuk mencari
LDR adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Loan to Deposit Ratio Perusahaan Perbankan
Periode 2010-2012 NO
EMITEN LDR
2010 2011
2012
1 AGRO
0.857 0.568
0.824 2
BABP 0.849
0.849 0.795
3 BACA
0.506 0.442
0.59 4
BBCA 0.552
0.617 0.686
5 BBKP
0.718 0.85
0.838 6
BBNI 0.702
0.704 0.775
7 BBRI
0.751 0.762
0.798 8
BCIC 0.708
0.839 0.828
9 BEKS
0.528 0.668
0.836
Universitas Sumatera Utara
57
10 BJBR
0.715 0.729
0.741 11
BNII 0.89
0.951 0.93
12 BSIM
0.736 0.695
0.808 13
BSWD 0.873
0.811 0.831
14 BVIC
0.402 0.636
0.676 15
MAYA 0.783
0.821 0.806
16 MCOR
0.812 0.793
0.802 17
MEGA 0.56
0.637 0.524
Tabel 4.3 menunjukkan tingkat rasio loan to deposit ratio yang dimiliki perusahaan perbankan selama periode 2010-2012. Perusahaan
yang memiliki loan to deposit ratio terkecil pada tahun 2010 sampai 2012 dimiliki oleh perusahaan BVIC dengan nilai 0.402. Sedangkan loan to
deposit ratio dengan nilai terbesar pada tahun 2010 sampai 2012 dimiliki
oleh perusahaan BNII sebesar 0.951.
4.1.4 Deskripsi Nilai Variabel Liquidity Risk
Risiko perbankan ini merupakan risiko yang timbul akibat kurang tersedianya alat-alat likuid bank sehingga tidak mampu memenuhi
kewajiban-kewajibannya baik untuk memenuhi penarikan titipan oleh para penyimpan maupun memberikan pinjaman kepada para calon debitur
Pandia, 2012:204.
Tabel 4.4 Liquidity Risk Ratio Perusahaan Perbankan
Periode 2010-2012 NO
EMITEN Liquidity Risk
2010 2011
2012
Liquidity Risk = × 100
Universitas Sumatera Utara
58
1 AGRO
-0.183 -0.235
-0.077 2
BABP 0.3
0.008 -0.015
3 BACA
0.407 0.294
-0.001 4
BBCA -1.121
-0.967 -1.271
5 BBKP
-1.332 -0.767
-0.609 6
BBNI -1.435
-1.673 -1.441
7 BBRI
-1.403 -0.72
-0.418 8
BCIC -0.421
-0.343 0.025
9 BEKS
0.153 -0.008
0.048 10
BJBR -0.104
-0.145 -0.164
11 BNII
-0.076 -0.046
-0.039 12
BSIM -0.045
-0.04 -0.076
13 BSWD
-0.267 0.661
0.354 14
BVIC 0.592
0.421 1.284
15 MAYA
0.243 0.336
0.265 16
MCOR -1.607
1.49 1.439
17 MEGA
0.97 1.032
1.233
Tabel 4.4 menunjukkan tingkat rasio liquidity risk yang dimiliki perusahaan perbankan selama periode 2010-2012. Perusahaan yang
memiliki liquidity risk terkecil pada tahun 2010 sampai 2012 dimiliki oleh perusahaan MCOR dengan nilai -1.607. Sedangkan liquidity risk dengan
nilai terbesar pada tahun 2010 sampai 2012 dimiliki oleh perusahaan MCOR sebesar 1.49.
4.1.5 Deskripsi Nilai Variabel Financial Distress
Dengan kondisi rasio-rasio keuangan yang dimiliki setiap perusahaan, tidak semua rasio yang bernilai negatif menyebabkan
perusahaan diprediksi berpotensi mengalami financial distress begitu juga perusahaan yang memiliki rasio keuangan bernilai positif belum tentu
diprediksi sehat karena prediksi berpotensi financial distress, rawan dan
Universitas Sumatera Utara
59
sehat ditentukan oleh jumlah hasil perkalian rasio keuangan dengan nilai regresi tiap variabel. Besarnya nilai Z-Score dipengaruhi oleh besar
kecilnya nilai rasio keuangan yang diperoleh.
Tabel 4.5 Nilai
Financial Distress Perusahaan Perbankan Periode 2010-2012 NO
EMITEN 2010
2011 2012
FD KONDISI
FD KONDISI
FD KONDISI
1 AGRO 2.552 Rawan
2.187 Rawan
2.361 Rawan
2 BABP 2.203 Rawan
2.124 Rawan
2.123 Rawan
3 BACA 2.752 Sehat
2.15 Rawan
2.183 Rawan
4 BBCA 1.842 Rawan
1.88 Rawan
2.041 Rawan
5 BBKP 2.002 Rawan
2.126 Rawan
2.345 Rawan
6 BBNI 2.487
Rawan 2.414
Rawan 2.397
Rawan 7 BBRI
2.506 Rawan
2.5 Rawan
2.574 Rawan
8 BCIC 2.354
Rawan 1.811
Rawan 1.869
Rawan 9 BEKS
5.169 Sehat
2.338 Rawan
3.192 Sehat
10 BJBR 2.803
Sehat 2.473
Rawan 2.488
Rawan 11 BNII
2.25 Rawan
2.195 Rawan
2.258 Rawan
12 BSIM 2.155
Rawan 2.055
Rawan 2.523
Rawan 13 BSWD 3.189
Sehat 2.861
Sehat 2.671
Sehat 14 BVIC
1.414 Rawan
1.845 Rawan
2.172 Rawan
15 MAYA 2.688 Sehat
2.299 Rawan
2.065 Rawan
16 MCOR 2.354 Rawan
1.98 Rawan
2.164 Rawan
17 MEGA 1.931 Rawan
1.842 Rawan
2.156 Rawan
Tabel 4.5 menunjukkan nilai financial distress yang dimiliki perusahaan perbankan selama periode 2010-2012. Dari hasil perhitungan
Z-Score, pada tahun 2010 terdapat 12 perusahaan diprediksi berpotensi dalam kondisi rawan grey area dan 5 perusahaan yang diprediksi dalam
keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan BVIC dengan nilai Z-Score 1.414, sedangkan perusahaan
dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan BEKS dengan nilai Z- Score
5.169.
Universitas Sumatera Utara
60
Pada tahun 2011 terdapat 16 perusahaan diprediksi berpotensi dalam kondisi rawan, dan 1 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan
sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan BCIC dengan nilai Z-Score 1.811, sedangkan perusahaan dengan Z-Score
paling tinggi dimiliki perusahaan BSWD dengan nilai Z-Score 2.861. Pada tahun 2012 terdapat 15 perusahaan diprediksi berpotensi
dalam kondisi rawan, dan 2 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan
BCIC dengan nilai Z-Score 1.869, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan BEKS dengan nilai Z-Score 3.192.
Perusahaan dengan nilai Z-Score paling rendah yang diprediksi berpotensi financial distress kecenderungan memiliki beberapa rasio
keuangan negatif dengan nilai cukup tinggi yang berarti adanya ketidaksesuaian perbandingan masing-masing rasio tersebut diantaranya
rendahnya nilai likuiditas, profitabilitas dan rentabilitas ekonomi dan leverage
. Secara keseluruhan semakin besar nilai rasio keuangan yang dihasilkan, maka semakin sehat perusahaan.
4.2. Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel
independen dan variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
61
Tabel 4.6 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation NPL
51 .00
.51 .0457
.07649 ROA
51 -.13
5.15 .7206
1.19647 LDR
51 .40
838.00 17.1483
117.24114 LIQUIDITYRISK
51 -1.67
1.49 -.1077
.77243 ZSCORE
51 1.41
5.17 2.3395
.52858 Valid N listwise
51
Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang dijelaskan di
bawah ini: a.
Variabel rasio NPL memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 0,51 dengan rata-rata sebesar 0,0457 dan standar deviasi ,07649 dengan jumlah
observasi sebanyak 51. b.
Variabel rasio ROA memiliki nilai minimum -,13 dan nilai maksimum 5,15 dengan rata-rata sebesar 0,7206 dan standar deviasi 1,19647 dengan jumlah
observasi sebanyak 51. c.
Variabel rasio LDR memiliki nilai minimum 0,40 dan nilai maksimum 838,00 dengan rata-rata sebesar 17,1483 dan standar deviasi 117,24114 dengan jumlah
observasi sebanyak 51. d.
Variabel rasio Liquidity Risk memiliki nilai minimum -1,67 dan nilai maksimum 1,49 dengan rata-rata sebesar -0,1077 dan standar deviasi 0,77243
dengan jumlah observasi sebanyak 51.
Universitas Sumatera Utara
62
e. Variabel z-score memiliki nilai minimum 1,41 dan nilai maksimum 5,17
dengan rata-rata sebesar 2,3395 dan standar deviasi 0,52858 dengan jumlah observasi sebanyak 51.
4.3. Pengujian Asumsi Klasik
Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis,
maka dalam penelitian ini perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji
autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang dapat digunakan untuk
menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametric Kolmogorov-smirnov K-S dengan membuat hipotesis:
H : data residual berdistribusi normal
H
a
: data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H
diterima dan sebaliknya jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka H
ditolak atau H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
63
Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 51
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation .37238571
Most Extreme Differences Absolute
.109 Positive
.109 Negative
-.086 Kolmogorov-Smirnov Z
.779 Asymp. Sig. 2-tailed
.578 a. Test distribution is Normal.
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.7 diperoleh besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
adalah 0.472 dan signifikan pada 0,979. Nilai
signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H diterima yang berarti data residual
berdistribusi normal. Data yang berdistribusi normal tersebut juga dapat dilihat melalui grafik histogram dan grafik normal plot data.
Universitas Sumatera Utara
64
Gambar 4.1 Histogram
Grafik histogram pada Gambar 4.1 menunjukkan pola distribusi
normal karena grafik tidak menceng kiri maupun menceng kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi
normalitas. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal p-plot.
Universitas Sumatera Utara
65
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot
Pada Gambar 4.2 grafik normal p-plot terlihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas