26
2.1.7. Analisis Rasio Keuangan
2.1.7.1. Pengertian Rasio
Rasio adalah satu angka yang dinyatakan dalam hubungannya dengan yang lain. Banyak rasio yang dihitung dari satu kumpulan
laporan keuangan, tetapi biasanya hanya sedikit yang bermanfaat dalam situasi tertentu Tunggal, 2010:12.
Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang
mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan berarti. Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi yang
menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan penyederhanaan ini kita dapat membandingkannya dengan
rasio lain sehingga dapat memperoleh informasi dan memberikan penilaian Sofyan, 2010:297.
2.1.7.2. Tujuan Analisis Rasio Keuangan
Gilman dalam Simangunsong, 2006 menyatakan bahwa tujuan dari analisis rasio tidak hanya berupa perhitungan
rasio tetapi ada hal yang lebih penting yaitu interprestasi dari nilai rasio yang didapat agar dapat dipertimbangkan dan
menjawab apakah nilai rasio tersebut baik atau tidak. Selain itu pihak-pihak diluar perusahaan dapat menggunakan
analisis rasio keuangan untuk: 1.
Bagi pemberi pinjaman untuk menentukan pemberian hutang.
2. Bagi pemeringkat kredit untuk menilai kelayakan kredit
perusahaan. 3.
Bagi investor untuk menentukan kelayakan berinvestasi dari perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
27
4. Bagi suplier untuk menentukan apakah layak memberi
hutang bagi perusahaan.
2.1.7.3. Jenis – jenis Rasio Keuangan
1. Rasio CAMEL Capital, Asset, Management, Earning, Liquidity
Rasio CAMEL adalah rasio yang menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan
jumlah yang lain yang terdapat dalam laporan keuangan suatu lembaga keuangan. Dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaran
baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu lembaga keuangan pada tahun berjalan. CAMEL sendiri merupakan singkatan dari
capital, assets, management, earning dan liquidity.
Kasmir 2014 menyatakan bahwa unsur-unsur penilaian Financial Distress
dalam analisis CAMEL adalah : 1.
Permodalan Capital Penilaian didasarkan kepada permodalan yang dimiliki oleh
salah satu bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode CAR capital adequacy ratio.
Rumus untuk mencari capital adequacy ratio sebagai berikut.
2. Kualitas Aset Assets
Penilaian didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode NPL non
performing loan
. Rumus untuk mencari non performing loan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
28
3. Manajemen Management
Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan, manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen
likuiditas, dan manajemen umum. Manajemen bank dinilai atas dasar 250 pertanyaan yang diajukan.
4. Rentabilitas Earnings
Penilaian didasarkan pada rentabilitas suatu bank yang dilihat kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba.
Salah satu penilaian adalah rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO.
Rumus untuk mencari rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional sebagai berikut:
5. Likuiditas Liquidity
Yaitu untuk menilai likuiditas bank. Salah satu penilaian adalah dengan menggunakan QR quick ratio merupakan
rasio untuk mengukur kemempuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan
giro, tabungan, dan deposito dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank.
Rumus untuk mencari quick ratio sebagai berikut:
Metode CAMEL berisikan langkah-langkah yang dimulai dengan menghitung besarnya masing-masing rasio pada
komponen-komponen berikut: a.
Kualitas Aktiva Asset Aktiva yang dimiliki oleh bank terdiri dari aktiva
produktif dan aktiva non produktif. Aktiva produktif adalah penyediaaan dana bank untuk memperoleh penghasilan, dalam
bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, tagihan akseptasi, tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan
Universitas Sumatera Utara
29
janji dijual kembali reverse repurchase agreenment tagihan derivatif, penyertaan, transaksi dipersamakan dengan itu. Aktiva
non produktif adalah aset bank selain aktiva produktif yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang
diambil alih, properti tembengkalai, rekening antar kantor dan suspense account
Peraturan Bank Indonesia No 72PBI2005. Aktiva dapat diukur dengan menggunakan rasio NPL.
Non Performing Loan NPL Kredit Bermasalah, NPL
adalah perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan tingkat kolektibilitas dengan total kredit yang diberikan bank.
Kredit bermasalah adalah kredit dengan kualitas kurang lancar,
diragukan dan macet.
Rasio NPL dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
b. Rentabilitas Earning
Analisis rentabilitas dimaksudkan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan. Dalam analisis rentabilitas ini akan dicari hubungan guna mendapat berbagai indikasi yang berguan untuk
mengukur efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan. Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas
NPL =
Universitas Sumatera Utara
30
antara lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen-
komponen sebagai berikut:
Return on Total Asset ROA, digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba sebelum pajak yang dihasilkan dari total asset bank yang
bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut
Besarnya nilai return on total assets dapat dihitung dengan rumus berikut ini:
c. Likuiditas Liquidity
Suatu bank dikatakan liqiud apabila bank yang bersangkutan dapat memenuhi utangnya, dapat membayar
kembali semua deposannya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan, oleh karena itu
bank dikatakan liquid apabila : 1.
Bank tersebut memiliki cash asset sebesar kebutuhan yang akan digunakan untuk memenuhi likuidnya.
2. Bank tersebut memiliki cash asset yang lebih kecil dari butir
1 diatas, tetapi yang bersangkutan, memiliki asset lainnya khususnya surat-surat berharga yang dapat dicairkan
sewaktu-waktu tanpa mengalami penurunan nilai pasarnya. 3.
Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan berbagai cash asset baru melalui berbagai bentuk hutang.
ROA =
× 100
Universitas Sumatera Utara
31
Indikator yang digunakan yaitu: Loan to Deposit Ratio
LDR, Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah
kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga, LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kredit yang diberikan sebagi sumber likuiditas. Berarti LDR menilai peranan simpanan bank dalam pinjaman keuangan
Dendawijaya, 2005. Perhitungan rasio ini adalah :
2.1.8. Financial Distress