Analisis Statistik Deskriptif Pengujian Asumsi Klasik

60 Pada tahun 2011 terdapat 16 perusahaan diprediksi berpotensi dalam kondisi rawan, dan 1 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan BCIC dengan nilai Z-Score 1.811, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan BSWD dengan nilai Z-Score 2.861. Pada tahun 2012 terdapat 15 perusahaan diprediksi berpotensi dalam kondisi rawan, dan 2 perusahaan yang diprediksi dalam keadaan sehat. Perusahaan dengan Z-Score paling rendah dimiliki perusahaan BCIC dengan nilai Z-Score 1.869, sedangkan perusahaan dengan Z-Score paling tinggi dimiliki perusahaan BEKS dengan nilai Z-Score 3.192. Perusahaan dengan nilai Z-Score paling rendah yang diprediksi berpotensi financial distress kecenderungan memiliki beberapa rasio keuangan negatif dengan nilai cukup tinggi yang berarti adanya ketidaksesuaian perbandingan masing-masing rasio tersebut diantaranya rendahnya nilai likuiditas, profitabilitas dan rentabilitas ekonomi dan leverage . Secara keseluruhan semakin besar nilai rasio keuangan yang dihasilkan, maka semakin sehat perusahaan.

4.2. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean, dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation NPL 51 .00 .51 .0457 .07649 ROA 51 -.13 5.15 .7206 1.19647 LDR 51 .40 838.00 17.1483 117.24114 LIQUIDITYRISK 51 -1.67 1.49 -.1077 .77243 ZSCORE 51 1.41 5.17 2.3395 .52858 Valid N listwise 51 Dari tabel 4.6 dapat dijelaskan beberapa hal seperti yang dijelaskan di bawah ini: a. Variabel rasio NPL memiliki nilai minimum 0,00 dan nilai maksimum 0,51 dengan rata-rata sebesar 0,0457 dan standar deviasi ,07649 dengan jumlah observasi sebanyak 51. b. Variabel rasio ROA memiliki nilai minimum -,13 dan nilai maksimum 5,15 dengan rata-rata sebesar 0,7206 dan standar deviasi 1,19647 dengan jumlah observasi sebanyak 51. c. Variabel rasio LDR memiliki nilai minimum 0,40 dan nilai maksimum 838,00 dengan rata-rata sebesar 17,1483 dan standar deviasi 117,24114 dengan jumlah observasi sebanyak 51. d. Variabel rasio Liquidity Risk memiliki nilai minimum -1,67 dan nilai maksimum 1,49 dengan rata-rata sebesar -0,1077 dan standar deviasi 0,77243 dengan jumlah observasi sebanyak 51. Universitas Sumatera Utara 62 e. Variabel z-score memiliki nilai minimum 1,41 dan nilai maksimum 5,17 dengan rata-rata sebesar 2,3395 dan standar deviasi 0,52858 dengan jumlah observasi sebanyak 51.

4.3. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model regresi yang baik, analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis, maka dalam penelitian ini perlu dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan menguji apakah variabel residual berdistribusi normal atau tidak. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametric Kolmogorov-smirnov K-S dengan membuat hipotesis: H : data residual berdistribusi normal H a : data residual tidak berdistribusi normal Apabila nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 maka H diterima dan sebaliknya jika nilai signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak atau H a diterima. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Rasio Camel Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008- 2011

3 71 99

Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 77 85

Pengaruh Rasio Camel Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008 – 2010

0 32 107

Analisis Pengaruh Rasio CAMEL terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 36 94

PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERBANKAN SYARIAH

0 9 2

RASIO CAMEL SEBAGAI INDIKATOR TINGKAT KESEHATAN DAN KEBANGKRUTAN PERBANKAN (Studi Kasus pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 2007)

0 3 74

ANALISIS RASIO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Rasio Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

0 2 14

ANALISIS RASIO TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Rasio Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2012.

0 2 30

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 110

Pengaruh Rasio Keuangan dalam Memprediksi Kondisi Financial Distress pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia - Politeknik Negeri Padang

0 0 8