235 mahasiswa lainnya kembali pada aktivitas pendidikan back to campus,
melibatkan masyarakat sekitar kampus terutama pemilik kos dan kontrakan agar selalu melakukan pengawasan serta kontrol setiap aktivitas penghuni kos
dan kontrakan serta tamu-tamu yang berkunjung serta melibatkan forum komunikasi orang tua mahasiswa sebagai jembatan penghubung antara
aktivitas mahasiswa di kampus dan di luar kampus.
B. IMPLIKASI
Implikasi dari hasil penelitian di atas antara lain diperlukan : 1.
Peningkatan pengawasan yang menyeluruh Peningkatan pengawasan yang menyeluruh atau komprehenship dengan
melibatkan berbagai pihak antara lain pemerintah daerah dalam hal ini kelurahan setempat dimana informan bertempat tinggal dan menempuh
pendidikan. Dengan menerapkan aturan-aturan daerah setempat yang mengatur mahasiswa yang bertempat tinggal di daerah tersebut yang sebagian
besar adalah pendatang. Sebagai contoh dengan diterbitkannya KTP musiman bagi para mahasiswa tersebut yang sedang menempuh pendidikan.
Pengawasan juga dilakukan oleh institusi pendidikan dengan memantau setiap aktivitas mahasiswa baik di kampus maupun di luar kampus dengan cara
mengembalikan semua aktivitas mahasiswa di kampus sebagai contoh dengan didirikannya asrama bagi mahasiswa sehingga pengawasan dari pihak institusi
pendidikan lebih mudah. Pengawasan dari tokoh masyarakat setempat terhadap aktivitas-aktivitas mahasiswa yang mengarah pada pelanggaran nilai-
236 nilaibudaya yang berlaku di masyarakat setempat tersebut dengan mengawasi
tradisibudaya mahasiswa yang kurang baik sehingga dilakukan di tempat tinggalnya yang baru seperti minum minuman keras atau aktivitas seksual.
Pengawasan oleh tokoh agama yaitu dengan meningkatkan peran serta mahasiswa dalam kegiatan kerohanian baik dari agama Islam, Kristen,
Katholik, Hindu dan Budha. Pengawasan oleh pemilik koskontrakan terhadap setiap aktivitas penghuni koskontrakan baik pada saat di koskontrakan
maupun di luar koskontrakan serta seletif terhadap tamu-tamu yang berkunjung atau menginap di koskontrakan. Serta pengawasan dari orang tua
dengan dibentuknya forum komunikasi orang tua mahasiswa yang menhubungkan atau memantau aktivitas mahasiswa di kampus dan luar
kampus.
2. Penanaman nilai-nilai dalam masyarakat serta norma agama yang lebih
intensif Penanaman nilai-nilai dalam masyarakat dan norma agama ini harus
dilakukan lebih intensif lagi atas dasar tradisi daerah sehingga tidak keliru menerapkanya. Tradisi daerah asal yang berbeda dengan daerahtempat
tinggal baru, sehingga mahasiswa bersama-sama dengan institusi pendidikan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemerintah serta kakak tingkat BEM untuk
membantu mahasiswa baru mengadakan penyesuaian-penyesuaian tradisi, budaya, adapt istiadat, nilai-nilai dan aturan-aturan yang berlaku di tempat
tinggal yang baru. Sehingga kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik bisa
237 dihilangkan atau dicegah untuk tidak dilakukan di tempat yang baru serta
mengembalikan tujuan awal mereka untuk menempuh pendidikan dengan semaksimal mungkin memanfaatkan waktu untuk kegiatan akademik.
3. Memberikan kesibukan di kampus
Memberikan kesibukan kepada mahasiswa di kampus dengan mengadakan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di kampus serta meningkatkan keragaman
kegiatannya. Meningkatkan peran Badan Eksekutif Mahasiswa untuk merangkul semua mahasiswa guna mengembalikan mereka pada kegiatan
akdemik di kampus. Meningkatkan kegiatan penelitian oleh dosen yang melibatkan
mahasiswa sehingga
mereka memperoleh
pengalaman- pengalaman dalam bidang riset. Menambah tugas-tugas bagi mahasiswa oleh
dosen baik tugas mandiri maupun tugas terstruktur sehingga mengurangi waktu luang mahasiswa yang dapat digunakan untuk melakukan hal-hal yang
merugikan termasuk aktivitas seksual atau seks di luar nikah.
C. SARAN