Perilaku Seks Aman Masturbasi

xxxvi yang tinggi. Akibat yang tidak terlalu nampak jika hanya dilihat sepintas, sehingga juga kurang banyak dibicarakan adalah berkembangnya penyakit kelamin di kalangan remaja.

2. Perilaku Seks Aman

Perilaku seks aman adalah perilaku seks tanpa mengakibatkan terjadinya pertukaran cairan vagina dengan cairan sperma misalnya bergandengan tangan, berpelukan, berciuman. Sementara hubungan seks tanpa menggunakan kondom bukan merupakan perilaku seks aman dari kehamilan dan IMS. Jika benar-benar ingin aman, tetaplah tidak aktif seksual tetapi jika sudah aktif, setialah dengan satu pasangan saja, atau gunakan kondom dengan mutu yang baik dan benar agar dapat mengurangi resiko terkena IMS, HIVAIDS dan kehamilan BKKBN,2006.

3. Masturbasi

Masturbasi adalah menyentuh, menggosok dan meraba bagian tubuh sendiri yang peka sehingga menimbulkan rasa menyenangkan untuk mendapat kepuasan seksual orgasme baik tanpa menggunakan alat maupun menggunakan alat. Biasanya masturbasi dilakukan pada bagian tubuh yang sensitif, namun tidak sama pada masing-masing orang, misalnya : puting payudara, paha bagian dalam, alat kelamin bagi wanita terletak pada klitoris dan sekitar vagina, sedangkan bagi laki-laki terletak pada sekitar kepala penis. Misalnya laki-laki melakukan masturbasi dengan meraba penisnya, remaja perempuan menyentuh klitorisnya hingga dapat xxxvii menimbulkan perasaan yang sangat menyenangkan atau bisa timbul ejakulasi pada remaja laki-laki BKKBN,2006 Secara medis masturbasi tidak akan mengganggu kesehatan. Orang yang melakukannya tidak akan mengalami kerusakan pada otak atau remaja laki-laki. Masturbasi juga tidak menimbulkan resiko fisik seperti mandul, impotensi dan cacat asal dilakukan secara aman, steril, tidak menimbulkan luka dan infeksi. Resiko fisik umumnya berupa kelelahan. Pengaruh masturbasi biasanya bersifat psikologis seperti rasa bersalah, berdosa, dan rendah diri karena melakukan hal-hal yang tidak disetujui oleh agama dan nilai-nilai budaya sehingga jika sering dilakukan akan menyebabkan terganggunya konsentrasi pada remaja tersebut. Setiap orang bisa mengendalikan dirinya untuk menghindari dan mencegah aktivitas mastrubasi. Gunakan waktu luang dengan aktivitas yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain. Sesegera hilangkan atau alihkan pikiran yang mengarah kepada rangsangan seks kepada pikiran atau aktivitas lainnya. Seperti ngobrol hal-hal yang tidak berbau seks, menyelesaikan tugas, menjalankan hobby, olah raga, musik, berorganisasi atau lainnya. Ozzy, 2008

4. Kissing