Strategi Pengawasan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

75 Berikut ini merupakan hasil wawancara tentang strategi-strategi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam upaya meningkatkan pengawasan hutan, yaitu:

4.1 Strategi Pengawasan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Siak Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan, dan prinsip yang dianut. Juga dimaksudkan untuk mengetahui kelemahan dan kesalahan agar dapat dihindari kejadiannya dikemudian hari. Hal pertama kali yang ditanyakan oleh penulis terkait dengan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah mengenai strategi pengawasan seperti apakah yang telah dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam upaya meningkatkan pengawasan hutan, Bapak Drs. H. Teten Effendi sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak mengatakan: “Strategi pengawasan yang telah kita lakukan selama ini adalah dengan melakukan operasi gabungan yang dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam setahun, kemudian kita melakukan patroli rutin pengamanan hutan karena kita memiliki polisi kehutanan. Dan terakhir, kita tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mencegah kebakaran hutan yang ada di Kabupaten Siak.” Dalam melakukan strategi pengawasan maka harus adanya standar waktu pengawasan sehingga dapat menilai kinerja para pelaksana strategi apakah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Dimana dalam hal ini para pelaksana strategi mengimplementasikan strategi secara langsung Universitas Sumatera Utara 76 dilapangan untuk mengawasi hutan. Terkait hal tersebut maka penulis menanyakan bagaimana standar waktu yang ditentukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam mengimplementasikan strategi pengawasan hutan tersebut, beliau mengatakan: “Usaha pengawasan sudah semaksimal mungkin kami telah lakukan yaitu dengan melakukan patroli rutin langsung kelapangan seperti areal perkebunan masyarakat, hutan konservasi dan lahan-lahan yang belum tahu siapa pemiliknya. Hal ini kami lakukan dalam rangka pencegahan kebakaran hutan agar terhindar dari masalah kebakaran hutan tersebut maka khususnya kami lakukan pada daerah rawan kebakaran hutan dan pada saat cuaca sedang ekstrem oleh tim regu patroli.” Di dalam mengimplementasikan suatu strategi yang telah ditetapkan, maka tentunya pasti ada kendala maupun hambatan yang terjadi selama melaksanakan strategi. Kemudian penulis menanyakan tentang kendala maupun hambatan yang dihadapi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak selama melakukan strategi pengawasan hutan, beliau mengatakan: “Kita selalu melakukan tugas dan tanggung jawab kita semaksimal mungkin, dan tidak semua strategi bisa berjalan dengan mulus pasti selalu ada ditemukannya kendala. Contohnya saja ketika dalam melakukan patroli rutin, kita selalu melakukannya pada saat cuaca ekstrim dan di daerah yang rawan terjadi kebakaran hutan karena apabila setiap hari pengawasan harus dilakukan maka akan membutuhkan biaya yang besar karena wilayah kerja kita cukup luas.” Dan setelah mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam melakukan strategi pengawasan, maka penulis menanyakan tentang langkah-langkah yang Universitas Sumatera Utara 77 diambil oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam menangani kendala ataupun tantangan tersebut, beliau mengatakan: “Untuk mengatasi kendala seperti patroli rutin yang akan membutuhkan banyak biaya apabila setiap hari untuk dilakukan yaitu kita lebih melakukan pencegahannya daripada patroli pengawasan hutan hutan tadi. Pencegahan bisa kita lakukan dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat, perusahaan, dan berbagai kalangan lainnya.” Berdasarkan uraian diatas dapat dilihat bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak berupaya untuk meningkatkan pengawasan hutan. Namun, di lain pihak penulis menanyakan kinerja yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam melakukan strategi pengawasan hutan. Hal ini terlihat dari pernyataan yang dikemukakan oleh Bapak Nasya Nugrik, S.IP selaku Kepala Desa Dayun, beliau mengatakan: “Menurut saya, pelaksanaan pengawasan hutan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak terhadap masalah kebakaran hutan selama ini dinilai sangat kurang. Kinerja mereka selama ini hanya pada masalah perizinan, namun untuk kegiatan pengawasan seperti patroli pengamanan hutan sangat kurang aktif. Jadi mereka kurang mengetahui tindak perilaku masyarakat di hutan karena hanya fokus pada masalah perizinan pembukaan lahan saja.” Kemudian, wawancara mengenai hasil strategi pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam kurun waktu 5 lima tahun terakhir maka penulis lebih lanjut menanyakan tentang hal ini kepada Bapak Brigadir Sepriandi Sianturi selaku anggota BHABINKAMTIBMAS Polisi Masyarakat di DesaKecamatan, beliau mengatakan: Universitas Sumatera Utara 78 “Sejauh ini, saya memperhatikan juga kegiatan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak hanya terfokus pada perambahan dan illegal logging saja. Namun untuk masalah kebakaran hutan, pihak mereka baru serius menanggapinya satu tahun terakhir ini dan disamping itu juga karena faktor alam yang mendukung dari cuaca yang tingkat curah hujannya tinggi untuk tahun ini.”

4.2 Strategi Sosialisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten