80 kepada Bapak Nasya Nugrik, S.IP sebagai kepala Desa Dayun, beliau
mengatakan : “Saya melihat bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak
untuk tahun-tahun sebelumnya sangat dinilai kurang dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Karena, masih saja ditemukan
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri misalnya melakukan perambahan dengan cara membakar. Itu mungkin dikarenakan
oleh kurangnya faktor sumber daya manusianya dan keterbatasan dana untuk melakukan sosialisasi melalui media elektronik, selebaran, koran
dan lain-lainnya. Mereka baru serius dalam melakukan kegiatan sosialisasi, pencegahan, dan patroli baru satu tahun terakhir ini saja.”
4.3 Strategi Pemadaman Kebakaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Siak
Strategi yang dilakukan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak selanjutnya adalah strategi pemadaman kebakaran hutan. Setiap
upaya pemadaman kebakaran hutan bertujuan agar nyala api dapat dipadamkan secepatnya dan korban maupun kerugian yang lebih besar
dapat dihindarkan.
Terkait hal tersebut, penulis menanyakan tentang strategi apa saja yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam
melakukan pemadaman kebakaran hutan di Kabupaten Siak, Bapak Drs.
Teten Effendi mengatakan:
“Di dalam menangani masalah kebakaran hutan di Kabupaten Siak, maka tindakan yang kita ambil adalah dengan membentuk tim pemadam
kebakaran dengan membagi beberapa personil di dalamnya. Kita ada 3 tim pemadam dengan 15 orang dalam satu tim. Di samping itu, kita juga
dibantu oleh antarlembaga terkait. Seperti Badan Lingkungan Hidup yang menunjukan kita dimana lokasi titik api ataupun daerah kebakaran
tersebut, kemudia dari elemen masyarakat yang tergabung dalam lembaga masyarakat peduli api. Langkah berikutnya kita membuat sekat kanal
kanal bloking untuk cadangan air di dekat daerah rawan kebakaran hutan sehingga bisa dengan cepat api dapat dipadamkan.”
Universitas Sumatera Utara
81 Di dalam mengimplementasikan suatu strategi yang telah ditetapkan,
maka tentunya pasti ada kendala maupun hambatan yang terjadi selama melaksanakan strategi. Kemudian penulis menanyakan tentang kendala
maupun hambatan yang dihadapi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak selama melakukan strategi pemadaman, beliau
mengatakan: “Kendala yang kita hadapi ketika melakukan strategi pemadaman
kebakaran hutan ini adalah keterbatasan jumlah personil dan sarana prasarana yang mendukung jalannya kegiatan pemadaman kebakaran
tersebut yang dimiliki Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak. Serta ketika cuaca lagi ekstrim, maka kanal blocking akan
mengering airnya, dan ketika pada saat yang sama ada hutan yang terbakar maka kita akan kewalahan untuk memadamkannya.”
Dan setelah mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam melakukan strategi
pemadaman kebakaran, maka penulis menanyakan tentang langkah- langkah yang diambil oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Siak dalam menangani kendala ataupun tantangan tersebut, beliau mengatakan:
“Selama ini, kita berusaha untuk menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik dengan antarlembaga terkait untuk menangani masalah
kebakaran hutan tersebut, sehingga dengan demikian dapat menutupi kekurangan atau keterbatasan jumlah personil maupun sarana dan
prasarana yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak.”
Berdasarkan jawaban dari Bapak Drs. H. Teten Effendi sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak tersebut,
maka penulis kemudian melakukan wawancara dengan SKPD terkait
Universitas Sumatera Utara
82 seperti Kepala Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Siak yaitu
Bapak Irwan Prayatna, S.Si mengenai koordinasi yang selama ini terjalin dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak
dalam melakukan pemadaman kebakaran hutan, dan beliau mengatakan:
“Yang saya perhatikan tahun ini aktif betul bersama dengan Manggala Agni bahkan kita mengirimkan personil dari BPBD untuk membantu
mereka melakukan pemadaman kebakaran hutan. Ya tahun ini memang teliti dan kerjanya bagus karena kita juga orang teknis yang selalu
berada dilapangan apakah mereka perlu dengan kehadiran kami disini membantu. Makanya sejak tahun ini kinerja mereka cukup bagus,
apakah karena saya protes ke pusatnya, ya nggak tau lah saya, tapi sejak tahun ini bagus bahkan sudanh sangat intens dalam melakuka
pengawasan hutan. Udah mulai salut lah saya dengan kinerja mereka tahun ini.”
4.4 Strategi Koordinasi Antarlembaga Terkait oleh Dinas Kehutanan dan