Sumber Daya Landasan Hukum Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak

89

4.6 Sumber Daya

Komponen sumber daya meliputi jumlah staf, keahlian dari para pelaksana, informasi yang relevan dan cukup untuk mengimplementasikan kebijakan dan pemenuhan sumber-sumber terkait dalam pelaksanaan program, adanya kewenangan yang menjamin bahwa program dapat diarahkan kepada sebagaimana yang diharapkan, serta adanya fasilitas- fasilitas pendukung yang dapat dipakai untuk melakukan kegiatan program seperti dana, sarana dan prasarana. Apabila isi dari strategi sudah dikomunikasikan secara jelas, tetapi implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan, maka strategi tidak akan berjalan secara efektif. Sumber daya dapat berwujud manusia dan finansial. Komponen sumber daya meliputi jumlah staf, keahlian dari para pelaksana dan fasilitas-fasilitas pendukung seperti dana dan sarana prasarana. Penulis kemudian menanyakan mengenai sumber daya yang dibutuhkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak agar strategi yang telah dibuat dapat dilaksnakan dengan baik, Bapak Drs. H. Teten Effendi mengatakan: “Di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak ini, sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi sudah mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sekalipun masih ada pegawai yang belum memberikan kinerjanya secara maksimal namun itu hanya sebagian kecil saja. Jumlah staff disini yang masih agak kurang terutama dalam hal melakukan pengawasan hutan untuk melakukan patroli rutin serta pemadaman kebakaran hutan. Kemudian juga dari segi sarana dan prasarana itu sendiri, kita memiliki mobil operasional polisi kehutanan, kemudian dibantu oleh beberapa Unit Pelaksana Teknis Daerah UTPD yang merupakan cabang dinas terbagi lagi di beberapa kecamatan sehingga lebih dekat lagi dengan masyarakat untuk mendapatkan informasi.” Universitas Sumatera Utara 90 Kemudian penulis menanyakan tentang jumlah tim teknis yang masih kurang dengan keefektivitasan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam melakukan pengawasan hutan, beliau mengatakan: “Bisa dikatakan untuk ukuran efektif, itu tergantung pada seberapa luas kawasan hutan yang terbakar dengan melihat sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak. Jika kawasan hutan yang terbakar sangat luas, maka kinerja yang dilakukan berarti belum cukup efektif untuk pengawasan hutan berdasarkan sarana dan prasarana yang ada.” Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan suatu strategi adalah sumber daya dana. Tanpa adanya dana yang mendukung maka program maupun kegiatan tidak akan berjalan dengan baik. Terkait dengan hal tersebut, penulis menanyakan tentang anggaran atau dana yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan suatu strategi di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, Bapak Irwanto Susanto, S.Hut mengatakan: “Dari segi dana yang diperlukan dalam melaksanakan pengawasan hutan didapatkan dari APBD. Dan selama melakukan kegiatan pengawasan hutan dibiayai secara penuh oleh APBD. Untuk masalah kendala, misalnya, tahun ini ada pengurangan anggaran dalam melakukan kegiatan yang biasanya kita melakukan operasi gabungan 3 tiga kali dalam setahun, namun untuk tahun ini kita hanya melakukan operasi gabungan sekali saja karena ada rasionalisasi anggaran Jadi, kendala dalam anggaran yaitu ketika ada perubahan dan ketika ada pengurangan anggaran maka tentunya akan terkena dampaknya pada kegiatan yang ingin dikerjakan. Jadi, kalau pengawasan dilakukan secara terus menerus maka tentu akan memakan banyak biaya. Oleh karena itu, pengawasan dilakukan pada saat musim kemarau panjang dimana curah hujan cukup rendah” Universitas Sumatera Utara 91 Dengan adanya sumber daya pendukung, maka tujuan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam melakukan pelaksanaan pengawasan hutan akan berjalan dengan baik. Namun, dengan terdapatnya berbagai kendala yang dihadapi oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam hal sumber daya pendukung, maka penulis menanyakan tentang hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan sumber daya organisasi tersebut, Bapak Drs. H. Teten Effendi mengatakan: “Dengan jumlah personil yang terbatas sebagai tim teknis di dalam melakukan pengawasan hutan, kemudian dana yang cukup terbatas, serta sarana dan prasarana lainnya yang kurang memadai. Maka, kita melakukan koordinasi antarlembaga terkait untuk mengatasi kekurangan tersebut. Oleh karena itu, untuk tahun ini, kita telah sangat baik melakukan koordinasi dengan Manggala Agni, BPBD, dan SATGAS sehingga kekurangan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak bisa diatasi dalam hal upaya pengawasan hutan.” Dalam menjalankan tugasnya untuk meningkatkan pengawasan hutan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak mendukung kegiatan pengawasannya secara maksimal dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat membantu seluruh pegawainya agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Berdasarkan Laporan Pertanggungjawaban Dinas Kehutanan dan Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak Tahun 2016, adapun fasilitas-fasilitas yang tersedia di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak guna menunjang kegiatan dalam upaya meningkatkan pengawasan yang dilaksanakan, yaitu : Universitas Sumatera Utara 92 Tabel 4.1: Sarana dan Prasarana Pemadaman Kebakaran Hutan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak No. Nama Peralatan Jenis Peralata Jumlah Peralatan 1. Mobil Slip On Monitoring Ranger Pick Up Mobil Pemadam Kebakaran 2 Unit 1 Unit 1 Unit 2 Unit 2. Mesin Portable Tohatsu Shibaura 2 Unit 3 Unit 3. Mesin Apung - 2 Unit 4. Selang 2,5 Inci 1,5 Inci 64 Buah 20 Buah 5. Nozle 2,5 Inci 1,5 Inci 3 Buah 3 Buah 6. Personil 3 Regu 7. Peralatan Personil Baju Sarung Tangan Helm Sepatu Boot 50 Pasang 50 Pasang 40 Pasang 40 Pasang

4.7 Disposisi