78 “Sejauh ini, saya memperhatikan juga kegiatan yang dilakukan oleh
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak hanya terfokus pada perambahan dan illegal logging saja. Namun untuk masalah kebakaran
hutan, pihak mereka baru serius menanggapinya satu tahun terakhir ini dan disamping itu juga karena faktor alam yang mendukung dari cuaca
yang tingkat curah hujannya tinggi untuk tahun ini.”
4.2 Strategi Sosialisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Siak
Sosialiasi merupakan strategi berikutnya yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam melakukan pengawasan
hutan. Di dalam sosialiasi tersebut tentunya akan melibatkan peran serta masyarakat untuk ikut andil dalam mendorong keberhasilan pengawasan
hutan di Kabupaten Siak. Penulis ingin mengetahui seberapa jauh tingkat partisipasi masyarakat dalam mendorong peran serta masyarakat dalam
meningkatkan pengawasan hutan dengan memperlihatkan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat melalui kegiatan yang telah dilakukan
oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak. Kemudian, penulis menanyakan upaya apa saja yang dilakukan oleh
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam meningkatkan pengawasan hutan di
Kabupaten Siak, Drs. H. Teten Effendi sebagai Kepala Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Siak mengatakan:
“Menurut saya, dalam upaya mendorong keterlibatan masyarakat untuk mewujudkan pengawasan hutan yang efektif, maka Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Siak melakukan kegiatan sosialisasi ke beberapa desa yang rawan akan terjadinya kebakaran hutan. Sosialisasi biasanya
dilakukan dalam betuk seminar dan pelatihan. Kemudian, sosialisasi program dilakukan di kantor desa, balai desa, atau tempat lainnya yang
Universitas Sumatera Utara
79 disepakati. Dan juga sosialisasi dalam bentuk informal dilakukan dengan
pembagian selebaran atau brosur dan mendatangi langsung masyarakat ke rumah ataupun dimanapun ketemunya kita melakukan sosialisasi.”
Di dalam mengimplementasikan suatu strategi yang telah ditetapkan,
maka tentunya pasti ada kendala maupun hambatan yang terjadi selama melaksanakan strategi. Kemudian penulis menanyakan tentang kendala
maupun hambatan yang dihadapi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak selama melakukan strategi sosialisasi, beliau mengatakan:
“Terkadang, kami merasakan bahwa dalam melakukan sosialisasi bentuk formal kurang mendapatkan antusias masyarakat, karena kebanyakan
masyarakat harus bekerja di ladang atau kebun dan pulangnya sore. Oleh karena itu kami melakukan sosialisasi dalam bentuk informal seperti
mengobrol di kedai-kedai kopi dengan masyarakat yang lagi meminum kopi. Itu juga cukup efektif karena kita sampaikan pesan kepada
masyarakat agar turut serta dalam melaksanakan pengawasan hutan dan bahkan kami memberikan nomor kontak handphone apabila terjadinya
kebakaran hutan yang terjadi di desa mereka masing-masing. Dan itu benar-benar dapat terlaksana oleh masyarakat itu sendiri.”
Penjelasan diatas penulis dapatkan dari pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam melakukan sosialisasi kepada
masyarakat untuk mendorong keterlibatan masyarakat dalam hal meningkatkan pengawasan hutan. Kemudian, untuk mencari tahu
kebenaran tersebut, maka penulis menanyakan langsung kepada tokoh masyarakat seperti Kepala Desa sebagai pihak yang langsung turut
menerima koordinasi dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam melaksanakan sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Siak. Dalam hal ini, penulis melakukan wawancara
Universitas Sumatera Utara
80 kepada Bapak Nasya Nugrik, S.IP sebagai kepala Desa Dayun, beliau
mengatakan : “Saya melihat bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak
untuk tahun-tahun sebelumnya sangat dinilai kurang dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Karena, masih saja ditemukan
pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri misalnya melakukan perambahan dengan cara membakar. Itu mungkin dikarenakan
oleh kurangnya faktor sumber daya manusianya dan keterbatasan dana untuk melakukan sosialisasi melalui media elektronik, selebaran, koran
dan lain-lainnya. Mereka baru serius dalam melakukan kegiatan sosialisasi, pencegahan, dan patroli baru satu tahun terakhir ini saja.”
4.3 Strategi Pemadaman Kebakaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan