82 seperti Kepala Pemadam Kebakaran BPBD Kabupaten Siak yaitu
Bapak Irwan Prayatna, S.Si mengenai koordinasi yang selama ini terjalin dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak
dalam melakukan pemadaman kebakaran hutan, dan beliau mengatakan:
“Yang saya perhatikan tahun ini aktif betul bersama dengan Manggala Agni bahkan kita mengirimkan personil dari BPBD untuk membantu
mereka melakukan pemadaman kebakaran hutan. Ya tahun ini memang teliti dan kerjanya bagus karena kita juga orang teknis yang selalu
berada dilapangan apakah mereka perlu dengan kehadiran kami disini membantu. Makanya sejak tahun ini kinerja mereka cukup bagus,
apakah karena saya protes ke pusatnya, ya nggak tau lah saya, tapi sejak tahun ini bagus bahkan sudanh sangat intens dalam melakuka
pengawasan hutan. Udah mulai salut lah saya dengan kinerja mereka tahun ini.”
4.4 Strategi Koordinasi Antarlembaga Terkait oleh Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Siak
Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak senantiasa melakukan tanggung jawab di bidang kehutanan dan selalu menggandeng
Tim Teknis yang berasal dari badan-badan terkait dalam melakukan pengawasan hutan, sebab Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Siak juga tidak bisa meminimalisir atau menangani masalah kebakaran hutan di Kabupaten Siak dengan luas jangkauan wilayah yang sangat luas
apabila tidak di dukung oleh berbagai badan-badan terkait. Kemudian penulis menanyakan apakah Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Siak ketika melakukan pengawasan hutan melibatkan badan-badan terkait, Bapak Drs. H. Teten Effendi mengatakan:
Universitas Sumatera Utara
83 “Ya tentu saja kita juga melibatkan berbagai badan-badan yang terkait
dalam melakukan pengawasan hutan ini. Kita memiliki polisi hutan, kejaksaan sebagai penegakan hukum dan bukan hanya itu saja, kita juga
bekerja sama dengan Manggala Agni dan BPBD dalam
melakukan pengawasan hutan ini.”
Kemudian penulis menanyakan tentang kegiatan apa saja yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak saat berkoordinasi
dengan antarlembaga terkait, beliau mengatakan: “Kegiatan yang sudah kita lakukan saat berkoordinasi dengan
antarlembaga terkait salah satunya adalah melakukan patroli udara dengan menggunakan helikopter milik Angkatan Udara Provinsi Riau,
kemudian melakukan pemadaman dari udara dengan membuat hujan buat dengan pesawat dan bom air dengan menggunakan helikopter water
bombing milik Angkatan Udara Provinsi Riau. Selanjutnya, kita melakukan patroli rutin, operasi gabungan serta pemadaman kebakaran
di darat berkoordinasi dengan Manggala Agni dan BPBD. Setelah
itu, kita melakukan penegakan hukum kepada pelaku pembakaran hutan yang
bekerja sama dengan Kejaksaan dan Kepolisian untuk membantu penyidikan. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan untuk pelayanan
kesehatan bagi masyarakat terkena dampak asap tebal, serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat.”
Berdasarkan jawaban dari Bapak Drs. H. Teten Effendi sebagai Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak tersebut, maka
penulis kemudian melakukan wawancara dengan SKPD terkait seperti Kepala Daerah Operasional Manggala Agni yaitu Bapak Edwin Putra
mengenai koordinasi yang selama ini terjalin dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam melakukan pengawasan hutan,
dan beliau mengatakan: “Sepengetahuan saya, kami sudah bekerjasama dengan Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak sejak tahun 2006. Jadi, pada saat itu, kegiatan pengendalian kebakaran hutan dalam artian
kegiatan pemadaman dan patroli, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak memiliki anggaran yang khusus dianggarkan di dinas
Universitas Sumatera Utara
84 itu sendiri. Kemudian, sejak dibentuknya BPBD Kabupaten Siak, maka
anggaran untuk melakukan pengendalian kebakaran hutan cenderung menurun, karena untuk kegiatan pemadaman kebakaran hutan telah
dialihkan kepada BPBD Kabupaten Siak. Jadi, untuk beberapa tahun terakhir ini terjadilah penurunan penganggaran untuk Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak sendiri. Jadi, anggaran selama 3 sampai 4 tahun belakangan ini setelah dibentuknya BPBD
Kabupaten Siak, maka anggaran tersebut sudah sangat menipis untuk kegiatan pengendalian kebakaran hutan. Mereka hanya ada kegiatan
pemadaman kebakaran hutan saja.”
Kemudian penulis melanjutkan pertanyaan dengan SKPD terkait yakni Kepala Daerah Operasional Manggala Agni yaitu Bapak Edwin
Putra mengenai hasil pelaksanaan pengawasan hutan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dalam kurun
waktu 5 tahun terakhir, dan beliau mengatakan: “Kalau hasil saya tidak bisa saya pastikan. Namun, saya melihat secara
umum bahwa mereka juga banyak melakukan kegiatan-kegiatan yang mendatangkan hasil yang cukup optimal diantaranya adalah Pemerintah
Daerah Siak ini telah mencanangkan taman swadaya gambut, dan itu tentunya dikelola oleh Dinas Kehutanan sendiri dimana dahulunya
merupakan taman konservasi namun sekarang sudah menjadi taman nasional yang baru-baru ini dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Dan
sejauh ini, saya melihat mereka cukup berhasil dalam mengimplementasikan strategi-strategi dalam kegiatan pengawasan
hutan. Namun meskipun kita melihat masih tetap ada perambahan yang terus meningkat karena kita tahu bahwa jumlah tenaga untuk
pengendalian dan pengamanan kawasan hutan mereka sudah sedikit sekali. Bisa langsung ditanyakan kepada mereka berapa jumlah polisi
hutan mereka. Itu tidak lebih dari 10 orang.”
Adanya kendala-kendala yang dihadapi oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak terkait kerjasama dengan SKPD terkait,
sedikit banyak akan turut memberikan pengaruh terhadap kelancaran dalam melakukan pengawasan hutan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak. Namun, Dinas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
85 dan Perkebunan Kabupaten Siak sampai saat ini masih terus berupaya
untuk menangani berbagai masalah yang ada dengan cara memperbaiki kondisi internal dan eksternal dengan tujuan masalah-masalah baru baru
yang mungkin akan muncul lagi seiring berjalannya kegiatan-kegiatan dalam melakukan pengawasan hutan yang dilaksanakan oleh Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak. Berikut ini merupakan hasil wawancara tentang implementasi strategi
dalam upaya meningkatkan pengawasan hutan dimana penulis menggunakan teori implementasi strategi yang dikemukakan oleh Edwards C. III. Dalam pendangan
Edwards C. III, implementasi strategi dipengaruhi oleh 4 empat variabel yang saling berhubungan satu sama lain diantaranya komunikasi, sumber daya,
disposisi, dan struktur birokrasi. Penulis menyajikan data dengan menggunakan teori implementasi strategi Edwards C. III, maka akan dihasilkan suatu sajian data
mengenai apakah strategi yang sudah dirumuskan dan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak mampu meningkatkan pengawasan
hutan, antara lain:
4.5 Komunikasi