113 pendukung selama proses implementasi strategi berlangsung, maka setiap
implementor akan lebih mudah melaksanakan berbagai program dan kegiatan dari tiap strategi yang ada.
C. Disposisi
Agar dapat berjalan dengan efektif maka suatu kebijakan harus dapat diimplementasikan dengan terjalinnya hubungan yang saling
mendukung antara pembuat kebijakan dengan pelaksana kebijakan implementor. Disposisi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
proses impelementasi kebijakan, dimana disposisi ini menyangkut karakter yang dimiliki oleh implementor yaitu dari segi komitmen dan kejujuran
implementor saat mengimplementasikan suatu kebijakan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Kepala Dinas
Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak, Bapak Drs. H. Teten Effendi menunjukan bahwa strategi-strategi yang telah disusun guna
meningkatkan pelaksanaan pengawasan hutan di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak diterima dengan baik oleh seluruh pegawai
yang akan menjalankan strategi tersebut. Namun, selama proses implementasi berlangsung yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Siak terdapat adanya respon keluhan terhadap strategi-strategi yang telah ditetapkan. Hal tersebut terbukti saat kasus
kebakaran hutan yang terjadi pada tahun 2015 lalu terdapat kerugian yang sangat besar yang dirasakan oleh masyarakat baik secara ekonomi maupun
Universitas Sumatera Utara
114 sosial yang disebabkan oleh strategi yang diimplementasikan Dinas
Kehutanan dan Perkebunan belum optimal. Selama proses implementasi berlangsung, Dinas Kehutanan dan
Perkebunan Kabupaten Siak juga mengalami masalah yang menyangkut disposisi. Data hasil wawancara Bapak Imul selaku Staff Teknis Manggala
Agni menunjukkan bahwa kurang eratnya hubungan yang terjalin antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Sika dengan Badan-badan
terkait yang membantu tim teknis sehingga menyebabkan pelaksanaan pengawasan yang diselenggarakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Kabupaten Siak tidak setiap saat berjalan dengan optimal. Hal itu terbukti pada tahun 2015 saat kasus kebakaran hutan yang terjadi dengan sangat
massive serta dinyatakan sebagai bencana nasional sesungguhnya terdapatnya kesalahan dari keduabelah pihak yang melaksanakan
pengendalian dan pengawasan hutan hanya pada area atau wilayahnya masing-masing. Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak lebih
menyelesaikan prioritasnya dibanding dengan menjalin kerjasama dengan tim teknis berbagai badan terkait.
Dalam melaksanakan pelaksanaan pengawasan hutan, Dinas Kehhutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak memang tidak bisa benar-
benar melepaskan hubungan dengan badan-badan terkait dikarenakan melihat cakupan geografis dan kawasan hutan di Kabupaten Siak yang
sangat luas tidak memungkinkan untuk Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak untuk melaksanakan pengawasan hutan sendiri.
Universitas Sumatera Utara
115 Salah satu hal yang menjadi startegi yang telah diimplementasikan
oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak untuk mengatasi permasalah tersebut adalah dengan meningkatkan kuantitas sosialisasi
kepada seluruh elemen terkait mengenail segala bentuk kegiatan terkait pelaksanaan hutan yang diselenggarakan secara bersinergi. Kegiatan
sosialisasi tersebut mempunyai tujuan untuk lebih mempererat hubungan kerjasana antara Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak dengan
seluruh elemen terkait yang akan berdampak pada tumbuhnya komitmen bersama untuk meningkatkan pelaksanaan pengawasan hutan di
Kabupaten Siak. Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian juga
menunjukan bahwa setiap pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak selaku berupaya untuk melaksanakan tugas-tugasnya
secara maksimal. Hal itu dapat dilihat dari kepatuhan seluruh pegawai Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak untuk menjalankan
kegiatan pengawasan hutan dengan berpedoman pada prosedur dan peraturan perundangan yag berlaku. Setiap pegawai di Dinas Kehutanan
dan Perkebunan Kabupaten Siak juga saling bekerja sama dan memiliki komitmen bersama dalam mengimplementasikan strategi yang sudah
ditetapkan demi meningkatkan pengawasan hutan di Kabupaten Siak. Hal ini menunjukkan aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Siak masih memiliki kejujuran baik dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya maupun saat berperan sebagai implementor dari strategi-strategi
Universitas Sumatera Utara
116 yang ditetapkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Siak guna
meningkatkan pengawasan hutan di Kabupaten Siak.
D. Struktur Birokrasi