Kualitas Pembangunan Manusia Tinjauan Teoritis .1 Teori Pilihan Rasional

jembatan dan jalan raya, pembelian alat transportasi massa, dan pembelian mobil ambulans. 2. Belanja Aparatur Yaitu belanja yang manfaatnya tidak dirasakan secara langsung oleh masyarakat, tetapi dirasakan langsung oleh aparatur. Beberapa contoh belanja aparatur antara lain: pembelian kendaraan dinas, pembangunan gedung pemerintahan, dan pembangunan rumah dinas.

2.1.5 Kualitas Pembangunan Manusia

Hakekat pembangunan pada dasarnya adalah pembangunan manusia. Budiman 1992 menyatakan bahwa pembangunan manusia adalah usaha untuk memajukan kehidupan masyarakat. Lebih dalam lagi Suradi menjelaskan 2006 menjelaskan bahwa makna pembangunan manusia sebagai kondisi tingkat kemajuan kehidupan manusia yang diukur dari kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan hidup dan pelayanan sosial. Pembangunan harus memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas hidup manusia secara menyeluruh baik pemenuhan kebutuhan fisik maupun non fisik. Salah satu alat untuk mengukur pembangunan manusia adalah IPM atau disebut juga dengan Human Development Index HDI. UNDP United Nation Development Programme mendefenisikan pembangunan manusia sebagai suatu proses untuk memperluas pilihan- pilihan bagi penduduk. Dalam konsep tersebut penduduk ditetapkan sebagai tujuan akhir ultimated end sedangkan upaya pembangunan Universitas Sumatera Utara dipandang sebagai principal means untuk mencapai tujuan itu. Untuk mencapai tercapainya tujuan manusia, empat hal pokok yang perlu diperhatikan adalah produktifitas, pemerataan, kesinambungan, pemberdayaan UNDP, 2015. Secara ringkas empat hal pokok tersebut mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut. 1. Produktivitas Produktivitas harus dimampukan untuk meningkatkan produktivitas penuh dalam proses penciptaan pendapatan dan nafkah. Pembangunan ekonomi, dengan demikian merupakan himbauan bagian dari model pembangunan manusia. 2. Pemerataan Penduduk harus memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan akses terhadap sumber daya ekonomi dan sosial. Semua hambatan yang memperkecil kesempatan untuk memperoleh akses tersebut harus dihapus, sehingga mereka dapat mengambil manfaat dalam kegiatan produktif yang dapat meningkatkan kualitas hidup. 3. Kesinambungan Akses terhadap sumber daya ekonomi dan harus dipastikan tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga generasi yang akan datang. Semua sumber daya, fisik manusia, dan lingkungan harus selalu diperbaharui. 4. Pemberdayaan Universitas Sumatera Utara Penduduk harus berpartisipasi penuh dalam keputusan dan proses yang akan menentukan bentukarah kehidupan mereka, serta untuk berpartisipasi penuh dan mengambil manfaat dari proses pembangunan. Terdapat tiga unsur dasar pembangunan manusia untuk mengukur IPM, yaitu: 1. Usia Harapan Hidup Usur dasar pembangunan manusia yang pertama adalah usia harapan hidup. Usia harapan hidup menggambarkan usia maksimum yang diharapkan seseorang untuk bertahan hidup. Pembangunan terhadap manusia harus lebuh mengarahkan upaya agar penduduk dapat mencapai pada usia harapan hidup yang panjang. 2. Pengetahuan Unsur dasar pembangunan manusia yang kedua adalah pengetahuan. Pengetahuan atau tingkat pendidikan juga diakui sebagi unsur yang mendasar dari pembangunan manusia. Indikator pendidikan antara lain: angka melek huruf, rata-rata lamanya bersekolah, anka partisipasi sekolah, angka putus sekolah, dan lain-lain. 3. Standar Hidup Layak Universitas Sumatera Utara Unsur dasar pembangunan manusia yang ketiga adalah standar hidup layak. Indikator standar hidup layak dilihat dari daya beli meliputi: 1. Jumlah penduduk yang bekerja 2. Jumlah pengganguran terbuka 3. Jumlah dan persentase penduduk miskin 4. PDRB riil per kapita Angka IPM berkisar antara 0 hingga 100. Semakin mendekati 100, maka hal tersebut merupakan indikasi pembangunan manusia yang semakin baik Ndakularak dkk, 2014. Agar dapat melihat perkembangan dan tingkat capainnya, IPM dikategorikan menjadi 4 BPS,2008:39, yaitu: 1. Kategori rendah dengan nilai IPM kurang dari 50 IPM50. 2. Kategori menengah bawah dengan IPM berada diantara 50 sampai kurang dari 66 50IPM66 3. Kategori menengah atas dengan nilai IPM berada diantara 66 sampai kurang dari 80 66IPM80 4. Kategori tinggi dengan IPM lebih atau sama dengan 80 IPM80

2.2 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada Pemko/Pemkab Sumatera Utara

1 65 74

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11