Metode Pengumpulan Data Batasan Operasional Populasi dan Sampel

yang diunduh melalui situs web resmi Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yang beralamat di http:sumut.bps.go.id, data Pendapatan asli daerah pemerintah kotakabupaten provinsi Sumatera Utara berupa Laporan Realisasi APBD yang diunduh melalui situs web resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang beralamat di http:www.djpk.kemenkeu.go.idd ata-seriesdata-keuangan-daerahsetelah-ta-2006, data pertumbuhan ekonomi daerah pemerintah kotakabupaten provinsi Sumatera Utara yang diunduh melalui situs web resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumtera Utara yang beralamat di http:sumut.bps.go.idfrontendindex.phppublikasi, dandata alokasi anggaran belanja modal dalam laporan keuangan pemerintah kotakabupaten provinsi Sumatera Utara berupa Laporan Anggaran APBD yang diunduh melalui situs web resmi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang beralamat di http:www.djpk.kemenkeu.go.iddata- seriesdata-keuangan-daerahsetelah-ta-2006

3.4 Metode Pengumpulan Data

. Metode pengumpulan data yang dilakukan di dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang sudah didokumentasikan seperti data PAD dalam laporan keuangan pemerintah kotakabupaten, pertumbuhan ekonomi daerah, dan data alokasi anggaran belanja modal dalam laporan keuangan pemerintah kotakabupaten.

3.5 Batasan Operasional

Penelitian membutuhkan batasan di dalam pelaksanaannya agar tidak mengambang dari tujuannya. Begitu juga dengan penelitian ini, terdapat Universitas Sumatera Utara batasan tertentu agar menghasilkan kesimpulan yang benar. Objek penelitian ini adalah Data indeks pembangunan manusia pemerintah kotakabupaten di provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, data pendapatan asli daerah pemerintah kotakabupaten di provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, tabel data pertumbuhan ekonomi daerah pemerintah kotakabupaten di provinsi Sumatera utara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, dan data alokasi anggaran belanja modal kotakabupaten di provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

3.6 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengukuran Variabel

3.6.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang tidak bebas, dipengaruhi oleh variabel independen atau bebas, dan merupakan konsekuensi dari variabel independen Erlina, 2011:36. Variabel dependen di dalam penelitian ini adalah data kualitas pembangunan manusia. Variabel dependen ini dapat diukur menggunakan skala rasio dengan melihat jumlahindeks pembangunan manusia pada pemerintah kotakabupaten tahun 2012 sampai dengan tahun 2014.

3.6.2 Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen atau penyebab variasi bagi variabel dependen Erlina, 2011:37. Universitas Sumatera Utara Variabel independen yang digunakan di dalam penelitian ini antara lain pendapatan asli daerah, pertumbuhan ekonomi daerah, alokasi anggaran belanja modal.

3.6.2.1 Pendapatan Asli Daerah

Pendapatan Asli Daerah PAD adalah penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber yang ada di deerah tersebut berdasarkan peraturan daerah yang berlaku. PAD digunakan sebagai modal dasar pemerintah dalam membiayai pembangunan dan usaha daerah untuk memperkecil ketergantungan dana dari pemerintah pusat. Pada penelitian ini pendapatan asli daerah dilakukan pengukuran dengan skala rasio. PAD = Pajak Daerah + Retribusi Daerah + Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan + lain-lain PAD yang sah

3.6.2.2 Pertumbuhan Ekonomi Daerah X3

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Daerah merupakan proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pada penelitian ini, tingkat pertumbuhan ekonomi daerah dilakukan pengukuran dengan skala rasio. PDRB 1 – PDRB PDRB g = Pertumbuhan ekonomi daerah PDRB 1 = PDRB atas dasar harga konstan pada suatu tahun g= X 100 Universitas Sumatera Utara PDRB = PDRB atas dasar harga konstan tahun sebelumnya

3.6.2.3 Belanja Modal

Belanja Modal merupakan pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu tahun akuntansi. Pada penelitian ini belanja modal dilakukan pengukuran dengan skala rasio. Belanja modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja Gedung dan Bangunan + Belanja jalan, irigasi dan jaringan + Belanja Aset tetap lainnya Universitas Sumatera Utara

3.7 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan dari semua elemen di mana suatu sampel akan diambil, sedangkan sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih untuk penelitian Uma, 2006:122. Sehingga dari pengertian tersebut, populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh kotakabupaten pada periode 2012 sampai dengan periode 2014. Total kotakabupaten di Provinsi Variabel Definisi Indikator Skala PAD X1 penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber yang ada di deerah tersebut berdasarkan peraturan daerah yang berlaku PAD = Pajak Daerah + Retribusi Daerah + Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan + lain-lain PAD yang sah Rasio Pertumbuhan Ekonomi Daerah X2 proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu Rasio Anggaran Belanja Modal X3 pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset tetap dan aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu tahun akuntansi Belanja modal = Belanja Tanah + Belanja Peralatan dan Mesin + Belanja Gedung dan Bangunan + Belanja jalan, irigasi dan jaringan + Belanja Aset tetap lainnya Rasio Kualitas Pembangunan Manusia Y jumlah anggaran yang dialokasikan untuk belanja daerah Nilai IPM kabupatenkota se Provinsi Sumatera Utara Rasio Universitas Sumatera Utara Sumatera Utara pada periode 2012 sampai dengan periode 2014 adalah sebanyak 33 kotakabupaten. Pengambilan sampel di dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan purposive sampling method, yaitu penentuan sampel atas dasar kriteria tertentu yang ditentukan sendiri oleh peneliti. Pengambilan sampel tersebut didasarkan atas pertimbangan dan kriteria berikut: 1. Jumlah kotakabupaten yang melaporkan laporan realisasi APBD pada tahun 2012-2014 yang terdaftar di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. 2. Provinsi yang termasuk dalam kategori kelompok dengan kemampuan keuangan daerah sedang dan rendah pada tahun anggaran 2013 berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2007.KotaKabupaten yang termasuk dalam kategori kelompok dengan kemampuan keuangan daerah sedang seperti yang disebutkan pada kriteria 1 adalah kotakabupaten dengan kemampuan keuangan antara Rp.200.000.000.000,00 dua ratus milyar rupiah sampai dengan Rp.400.000.000.000,00 empat ratus milyar rupiah, dan kemampuan keuangan daerah rendah adalah kotakabupaten dengan kemampuan keuangan dibawah Rp.200.000.000.000,00 dua ratus milyar rupiah. 3. Memiliki data tabel indeks pembangunan manusia dalam periode penelitian, yaitu periode 2012 sampai dengan 2014. 4. Memiliki data tabel pertumbuhan ekonomi daerah dalam periode penelitian, yaitu periode 2012 sampai dengan periode 2014. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Pemilihan Sampel Keterangan Jumlah Jumlah pemerintah provinsi yang melaporkan laporan realisasi APBD tahun 2012-2014 yang terdaftar di Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. 18 Jumlah kotakabupaten dengan kemampuan keuangan daerah tinggipada tahun anggaran 2013berdasarkan Permendagri No. 21 Tahun 2007 1 Jumlah kotakabupaten yang memiliki data tabel indeks pembangunan manusia pada periode 2012-2014 33 Jumlah kotakabupaten yang memiliki data tabel pertumbuhan ekonomi daerah pada periode 2012-2014 33 Jumlah sampel terpilih 17 Sumber: data sekunder yang diolah

3.8 Metode Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

3 82 84

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Analisis Pengaruh Tingkat Kemandirian Fiskal, Pendapatan Asli Daerah Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Melalui Belanja Modal Di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

1 30 114

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada Pemko/Pemkab Sumatera Utara

1 65 74

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11