Universitas Sumatera Utara
28
b. Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan dissatisfaction atau faktor
hygiene.
Faktor-faktor ini menyangkut kebutuhan untuk pemeliharaan atau maintenance factor yang merupakan hakikat manusia yang ingin memperoleh
kesehatan badaniah. Hilangnya faktor-faktor ini menimbulkan ketidakpuasan bekerja dissatisfaction. Faktor hygienes yang menimbulkan ketidakpuasan
melakukan kegiatan, tugas atau pekerjaaan ini antara lain: 1.
Hubungan interpersonal Untuk dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik, harus didukung dengan
suasana atau hubungan kerja yang harmonis antara sesama pegawai maupun atasan dan bawahan. Hubungan interpersonal yang selaras antar kader, kader
dengan ibu bayibalita maupun hubungan kader antar pemerintah desa dan petugas puskesmas akan meningkatkan motivasi kader untuk lebih sering hadir dan aktif
mengikuti pelaksanaan dan kegiatan posyandu. 2.
Insentif Insentif merupakan stimulus yang menarik seseorang untuk melakukan
sesuatu karena dengan melakukan perilaku tersebut, maka kita akan mendapatkan imbalan. Imbalan yang menarik bagi kita tentu saja adalah imbalan yang
mendatangkan sesuatu yang menyenangkan. Dalam hal ini, insentif merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai. Insentif memepelajari motif yang berasal dari
luar diri individu yang bersangkutan atau disebut motif ekstrinsik. Kaum behavioristik
sangat menekankan
pentingnya insentif
atau faktor
reinforcementpenguat yang akan mendorong perilaku seseorang. Kaum
Universitas Sumatera Utara
29
behavioristik melihat bahwa manusia aalah makhluk pasif, oleh karena itu manusia harus dirangsang dari luar. Dengan demikian, motivasi seseorang dapat
dibentuk dengan memberikan insentif dari luar. Notoatmodjo, 2005 Insentif adalah salah satu jenis penghargaan yang dikaitkan dengan
prestasi kerja. Sebagai imbalan dari pekerjaanya, kebanyakan para kader tidak menerima pembayaran tunai untuk pelayanan mereka tetapi mereka mendapat
upah dalam bentuk lain seperti seragam sebagai tanda penghargaan, sertifikat sebagai tanda jasa, dan peralatan rumah tangga kecil-kecilan. Akan tetapi salah
satu faktor penting dalam keuntungan yang diperoleh para kader adalah statusnya. Untuk para kader Posyandu, status ini tidak diperoleh karena partisipasi mereka
dalam program kemasyarakatan yang berprioritas tinggi tersebut tetapi juga karena penghargaan tinggi yang diberkan oleh pihak pemerintah.
Dari teori Herzberg ini dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa; 1.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau memotivasi kader dalam meningkatkan kinerja kader adalah kelompok faktor-faktor motivasional
satisfiers. 2.
Perbaikan pada insentif belum tentu menimbulkan kepuasan, melainkan akan menimbulkan ketidakpuasan. Sedangkan faktor yang menimbulakan
kepuasan adalah hasil kegiatan atau hasil kerja itu sendiri. 3.
Perbaikan faktor hygiene kurang dapat memengaruhi terhadap sikap melakukan kegiatan posyandu atau kerja yang positif.
Universitas Sumatera Utara
30
2. 5 Pengetahuan