Universitas Sumatera Utara
51
kurang menarik yaitu sebanyak 32 orang 42,7, kategori cukup menarik sebanyak 21 orang 28,0, dan kategori baikmenarik sebanyak 22 orang
29,3. Hal ini dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.3.
4.3.1.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Hubungan Interpersonal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar hubungan interpersonal kader dengan kategori baik yaitu sebanyak 32 orang 42,7,
kategori cukup sebanyak 27 orang 36,0, dan kategori kurang sebanyak 16 orang 21,3. Hal ini dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.3.
4.3.1.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Insentif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar insentif yang diterima kader masih tergolong rendah yaitu sebanyak 31 orang 41,3, dan kategori
sedang sebanyak 24 orang 32,0, dan kategori tinggi 20 orang 26,7. Hal ini dapat dilihat secara rinci pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Motivasi No
Penghargaan Frekuensi f
Persentase 1.
Rendah
34 45,3
2. Sedang
20 26,7
3. Tinggi
21 28,0
Jumlah 75
100,0
No Tanggung Jawab
Frekuensi f Persentase
1. Rendah
33 44,0
2. Sedang
20 26,7
3. Tinggi
22 29,3
Jumlah 75
100,0
No Pekerjaan itu Sendiri
Frekuensi f Persentase
1. Kurang
32 42,7
2. Cukup
21 28,0
3. Baik
22 29,3
Jumlah
75 100,0
Universitas Sumatera Utara
52
No Hubungan Interpersonal
Frekuensi f Persentase
1. Kurang
32 42,7
2. Cukup
21 28,0
3. Baik
22 29,3
Jumlah 75
100,0
No Insentif
Frekuensi f Persentase
1. Rendah
31 41,3
2. Sedang
24 32,0
3. Tinggi
20 26,7
Jumlah 75
100,0 Berdasarkan tabulasi distribusi variabel motivasi secara keseluruhan
setelah dilakukan pengkategorian maka diketahui bahwa motivasi responden dikategorikan tinggi, yaitu sebanyak 5 responden 6,7, motivasi responden
dikategorikan sedang yaitu sebanyak 19 responden 25,3, dan motivasi responden dikategorikan rendah sebanyak 51 responden 68,0. Secara lebih
rinci dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini.
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Motivasi Keseluruhan No
Kategori Motivasi Jumlah
Persentase F
1. Rendah
51 68,0
2. Sedang
19 25,3
3. Tinggi
5 6,7
Jumlah 75
100,0 4.3.2
Deskripsi Responden Berdasarkan Pengetahuan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan tentang kegiatan posyandu dan program-program posyandu dengan
kategori kurang sebanyak 33 orang 44,0, kategori cukup sebanyak 23 orang 30,7, dan kategori baik sebanyak 19 orang 25,3. Hal ini dapat dilihat pada
tabel 4.5 dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
53
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan No
Kategori Pengetahuan Frekuensi f
Persentase 1.
Kurang 31
41,3
2. Cukup
24 32,0
3. Baik
20 26,7
Jumlah 75
100,0 4.3.3
Deskripsi Responden Berdasarkan Keaktifan Kader
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki keaktifan dengan kategori tidak aktif sebanyak 29 orang 38,7, kategori kurang
aktif sebanyak 26 orang 34,7, dan kategori aktif sebanyak 20 orang 26,7. Hal ini dapat dilihat p ada tabel 4.6 dibawah ini:
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Keaktifan Kader No
KategoriKeaktifan Kader Frekuensi f
Persentase
1. Tidak Aktif
29 38,7
2. Kurang Aktif
26 34,7
3. Aktif
20 26,7
Jumlah 75
100,0 4. 4
Hasil Uji Statistik Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antara variabel bebas yaitu motivasi penghargaan, tanggung jawab, pekerjaan itu
sendiri, hubungan interpersonal, dan insentif dan pengetahuan dengan variabel terikat yaitu keaktifan kader dengan menggunakan uji Pearson Product Moment
dengan tingkat kemaknaan nilai p0,05, dengan hasil sebagai berikut: 1.
Pada motivasi responden, variabel penghargaan p=0,048 dan tanggung jawab p=0,043 menunjukan secara signifikan adanya hubungan variabel tersebut
dengan keaktifan kader posyandu karena nilai p0,05.
Universitas Sumatera Utara
54
2. Pada motivasi responden, variabel pekerjaan p=0,076, variabel hubungan
interpersonal p=0,079, variabel insentif p=0,076 menunjukkan tidak adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktifan kader posyandu karena p0,05.
3. Pada variabel motivasi secara keseluruhan p=0,040 menunjukkan secara
signifikan adanya hubungan motivasi secara keseluruhan dengan keaktifan kader posyandu karena niali p0,05.
4. Pada pengetahuan responden, variabel pengetahuan p=0,021, menunjukkan
tidak adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktifan kader posyandu karena p0,05.
5. Melalui hasil uji statistik dari korelasi Pearson dapat dilihat kekuatan
hubungan dari dua variabel, sehingga di tarik kesimpulan sebagai berikut: a.
Hubungan variabel penghargaan dengan keaktifan kader posyandu menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan r=0,229, yang
artinya semakin penghargaan terhadap kader maka akan semakin meningkat keaktifan kader posyandu.
b. Hubungan variabel tanggung jawab dengan keaktifan kader posyandu
menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan r=0,234, yang artinya semakin tanggung jawab kader maka akan semakin meningkat
keaktifan kader posyandu. c.
Hubungan variabel pekerjaan itu sendiri dengan keaktifan kader posyandu menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikanr=0,076 yang
artinya semakin tinggi salah satu skor pekerjaan itu sendiri maka tidak akan meningkatkan keaktifan kader posyandu.
Universitas Sumatera Utara
55
d. Hubungan variabel hubungan interpersonal dengan keaktifan kader
posyandu menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan r=0,079 yang artinya semakin tinggi salah satu skor hubungan
interpersonal maka tidak akan meningkatkan keaktifan kader posyandu. e.
Hubungan variabel insentif dengan keaktifan kader posyandu menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan r=0,076 yang artinya semakin
tinggi salah satu skor insentif maka tidak akan meningkatkan keaktifan kader posyandu.
f. Hubungan variabel motivasi secara keseluruhan dengan keaktifan posyandu
menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan r=0,234, yang artinya semakin tinggi motivasi kader maka akan semakin meningkat
keaktifan kader posyandu g.
Hubungan variabel pengetahuan dengan keaktifan kader posyandu menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan r=0,238 yang
artinya semakin tinggi salah satu skor motivasi secara keseluruhan maka tidak akan meningkatkan keaktifan kader posyandu. Secara rinci dapat
dilihat pada tabel 4.7 berikut ini.
Tabel 4.7 Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson No.
Variabel Correlation Coefficient r
Sig. p
1. Penghargaan
0,229 0,048
2. Tanggung jawab
0,234 0,043
3. Pekerjaan itu sendiri
0,076 0,517
4. Hubungan interpersonal
0,079 0,501
5. Insentif
0,076 0,519
6. Motivasi Total
0,,238 0,040
7. Pengetahuan
0,021 0,857
Universitas Sumatera Utara
56
4.4.1 Hasil Uji Statistik Bivariat Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Status
Perkawinan
1. Pada variabel umur 0,443, pendidikan 0,876, pekerjaan 0,615 dan
status perkawinan 0,922 menunjukkan tidak adanya hubungan variabel tersebut dengan keaktifan kader posyandu karena p0,05.
2. Melalui hasil uji statistik dari korelasi Pearson dapat dilihat kekuatan
hubungan dari dua variabel, sehingga di tarik kesimpulan sebagai berikut: a.
Hubungan variabel umur dengan keaktifan kader posyandu menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan r=-0,089 yang artinya
semakin tinggi salah satu skor umur maka tidak akan meningkatkan keaktifan kader posyandu.
b. Hubungan variabel pendidikan dengan keaktifan kader posyandu
menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan r=0,018 yang artinya semakin tinggi salah satu skor pendidikan maka tidak akan
meningkatkan keaktifan kader posyandu. c.
Hubungan variabel pekerjaan dengan keaktifan kader posyandu menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan r=0,058 yang
artinya semakin tinggi salah satu skor pekerjaan maka tidak akan meningkatkan keaktifan kader posyandu.
h. Hubungan variabel status perkawinan dengan keaktifan kader posyandu
menunjukkan tidak adanya korelasi positif yang signifikan r=-0,011 yang artinya semakin tinggi salah satu skor status perkawinan maka tidak akan
meningkatkan keaktifan kader posyandu. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Korelasi Pearson Umur, Pendidikan, Pekerjaan, Status Perkawinan
No. Variabel
Correlation Coefficient r Sig. p
1. Umur
-0,089 0,443
2. Pendidikan
0,018 0,876
3. Pekerjaan
0,058 0,615
4. Status Perkawinan
-0,011 0,922
4. 5
Hasil Uji Statistik Multivariat
Berdasarkan hasil uji statistik bivariat diketahui bahwa variabel penghargaan, dan tanggung jawab menunjukan p-value0,05, sehingga variabel-
variabel tersebut dapat dilanjutkan analisis multivariat regresi linear berganda. Hasil uji statistik regresi linear berganda dengan tingkat kepercayaan 95
=0,05 menunjukkan bahwa: 1.
Terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel penghargaan p=0,034, tanggung jawab p=0,050 dan motivasi secara keseluruhan 0,025 terhadap
keaktifan kader posyandu karena nilai p0,05. 2.
Pekerjaan itu sendri p=0,764, hubungan interpersonal p=0,907, insentif p=0,749, dan pengetahuan p=0,833 tidak memiliki pengaruh yang
bermakna terhadap keaktifan kader posyandu. 3.
Koefisien determinan R Square menunjukkan nilai 0,616 ini berarti regresi linear berganda yang digunakan dapat menjelaskan pengaruh motivasi
penghargaan dan tanggung jawab terhadap keaktifan kader posyandu sebesar 66 dan selebihnya 44 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat
dalam penelitian ini. 4.
Model persamaan regresi yang terbentuk adalah: Y = 40,076 konstanta + 1,142 X1 + 0,175 X2
Universitas Sumatera Utara
58
Keterangan: Y = variabel keaktifan kader posyandu
X1 = Variabel penghargaan X2 = Variabel tanggung jawab
Berdasarkan persamaan diatas dapat di deskripsikan sebagai berikut: a.
Apabila dinaikkan satu poin variabel penghargaan, maka keaktifan akan naik sebesar 1,142 kali.
b. Apabila dinaikkan satu poin variabel tanggung jawab, maka keaktifan akan
naik sebesar 0,175 kali. Hasil regresi sesuai dengan tabel 4.9 berikut ini.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda No
Variabel Taraf
Signifikan B
R R
Square F
value P
value
1. Penghargaan
0,034 1,142
0,247 0,616
0,735 0,000
2. Tanggung jawab
0,040 0,175
3. Pekerjaaan itu sendiri
0,764 0,669
4. Hubungan interpersonal
0,907 0,031
5. Insentif
0,749 0,692
6. Motivasi Total
0,025 0,126
7. Pengetahuan
0,833 0,038
Ternyata dari tabel diatas dari keseluruhan faktor – faktor yang dominan
dengan tingkat koefisien yang berpengaruh dan yang paling dominan adalah tanggung jawab terhadap responden 1,142 terhadap keaktifan kader posyandu di
wilayah kerja Puskesmas Bandar Khalipah Kabupaten Deli Serdang tahun 2016.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB V PEMBAHASAN
5. 1 Keaktifan Kader Posyandu