Universitas Sumatera Utara
19
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima
orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50, mampu menyelenggarakan program tambahan. Selain itu dapat dilakukan intervensi
memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah dan kemampuan masing-masing. Kemenkes RI, 2011.
2. 1.6 Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu
Untuk mengetahui
tingkat perkembangan
Posyandu, ditetapkan
seperangkat indikator yang digunakan sebagai penyaring atau penentu tingkat perkembangan Posyandu. Secara sederhana indikator untuk tiap peringkat
Posyandu dapat diuraikan sebagai berikut:
Tabel 2.1. Tingkat Perkembangan Posyandu No
Indikator Pratama
Madya Purnama
Mandiri 1.
Frekwensi penimbangan
8 8
8 8
2.
Rerata kader tugas 5
≥5 ≥5
≥5
3. Rerata cakupan DS
50 50
≥50 ≥50
4.
Cakupan kumulatif
KIA 50
50 ≥50
≥50
5. Cakupan kumulatif KB
50 50
≥50 ≥50
6.
Cakupan kumulatif
Imunisasi 50
50 ≥50
≥50
7. Program tambahan
- -
+ +
Sumber: Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu Kemenkes RI, 2011
Jenis indikator yang digunakan untuk setiap program disesuaikan dengan prioritas program tersebut Kemenkes RI, 2011.
Universitas Sumatera Utara
20
2. 2. Kader Posyandu
2. 2.1 Definisi dan Konsep Kader Posyandu
Kader adalah tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitka dengan pelayanan rutin di posyandu. Sehingga seorang kader posyandu harus mau dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk
melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu Sulistyorini, dkk 2010.
2.2.2 Prinsip-prinsip Kader Posyandu
a. Kader yang bertugas di posyandu harus mampu memengaruhi masyarakat
terutama ibu-ibu yang mempunyai balita agar membawa balita ke posyandu. b.
Kader yang bertugas di posyandu harus bisa mengajak ibu hamil dan yang baru menikah atau Pasangan Usia Subur PUS agar bisa mendatangi
posyandu untuk diberikan vitamin zat besi dan kontrasepsi KB bagi pasangan usia subur dan penyuluhan kesehatan.
c. Kader harus bisa meningkatkan pengetahuan tentang pentingnya hidup sehat
bagi masyarakat yang belum mengerti tentang kesehatan.
2. 2.3 Peran dan Tugas Kader Posyandu
Tugas kader posyandu adalah melakukan kegiatan bulanan di posyandu, seperti mempersiapkan kegiatan pelaksanaan posyandu, dan cara melaksanakan
kegiatan bulanan di posyandu Depkes RI, 2006 .Tugas kegiatan kader akan ditentukan, mengingat bahwa pada umumnya kader bukanlah tenaga profesional
melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan. Dalam hal ini perlu
Universitas Sumatera Utara
21
adanya pembatasan tugas yang diemban, baik menyangkut jumlah maupun jenis pelayanan.
Peranan kader dalam kegiatan posyandu sangat besar. Menurut Kemenkes RI 2012 yaitu: Sebelum hari buka posyandu, antara lain:
a. Melakukan persiapan penyelenggaraan kegiatan Posyandu.
b. Menyebarluaskan informasi tentang hari buka Posyandu melalui pertemuan
warga setempat atau surat edaran. c.
Melakukan pembagian
tugas antar
kader, meliputi
pendaftaran, penimbangan, pencatatan, penyuluhan, pemberian makanan tambahan, serta
pelayanan yang dapat dilakukan oleh kader. d.
Melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya terkait dengan jenis layanan yang akan diselenggarakan
e. Menyiapkan bahan penyuluhan dan pemberian makanan tambahan.
f. Menyiapkan buku-buku catatan kegiatan Posyandu.
Pada hari buka posyandu, antara lain: a.
Melaksanakan pendatafran pengunjung posyandu. b.
Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke posyandu.
c. Mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS dan mengisi buku
register posyandu. d.
Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS. e.
Melaksanakan kegiatan penyuluhan, konseling kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan serta memberikan PMT.
Universitas Sumatera Utara
22
f. Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dan KB
sesuai kewenangannya. g.
Setelah pelayanan posyandu selesai, kader bersama petugas kesehatan melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.
Di luar hari buka posyandu, antara lain: a.
Mengadakan pemutakhiran data sasaran posyandu: ibu hamil, ibu nifas dan ibu menyusui serta bayi dan anak balita.
b. Membuat diagram batang balok SKDN tentang jumlah Semua balita yang
bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang mempunyai Kartu Menuju Sehat KMS atau Buku KIA, jumlah balita yang
datang pada hari buka Posyandu dan jumlah balita yang timbangan berat badannya naik.
c. Melakukan tindak lanjut terhadap.
1. Sasaran yang tidak datang.
2. Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan.
d. Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke posyandu
saat hari buka. e.
Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan.
2.2.4 Proses Pemilihan Kader Posyandu
Proses prekrutan ini merupakan proses pemilihan kader-kader untuk melaksanakan kegiatan posyandu. Untuk setiap posyandu terdapat 4- 5 orang
kader dan didampingi oleh bidan desa. Disini bidan desajuga berperan menjadi
Universitas Sumatera Utara
23
penanggung jawab posyandu. Pemilihan kader ditentukan oleh bidan desa, rekomendasi dari tokoh masyarakat yang telah disetujui oleh bidan desa, atau pun
sukarelawan dari masyarakat setempat. Setelah para kader dipilih dan ditetapkan, proses selanjutnya adalah
pelatihan para kader sebelum kegiatan posyadu pertama kali dilakukan. Banyak kader yang terpilih karena ditunjuk dan ada juga kader yang terpilih berdsarkan
keinginannya sendiri.
2. 3. Keaktifan kader