Gangguan Tidur Istirahat dan Tidur .1 Pengertian Istirahat dan Tidur

tidur. Perubahan lain dalam rutinitas yang menggangu pola tidur meliputi kerja berat yang tidak biasanya, terlibat dalam aktifitas sosial pada larut malam, dan perubahan waktu makan malam Potter Perry, 2006. 6. Stress psikologis Kondisi psikologis dapat terjadi pada seseorang akibat ketegangan jiwa. Hal tersebut terlihat ketika seseorang yang memiliki masalah psikologis mengalami kegelisahan sehingga sulit untuk tidur Hidayat, 2006. Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat menggangu tidur. Stress emosional menyebabkan seseorang menjadi tegang dan sering kali mengarah frustasi apabila tidak tidur. Stress juga menyebabkan sesorang mencoba terlalu keras untuk tertidur, sering terbangun selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. Stress yang berlanjut dapat menyebabkan kebiasaan tidur yang buruk Potter Perry, 2006

2.3.10 Gangguan Tidur

1. Insomnia Adalah ketidah mampuan memperoleh secara cukup kualitas dan kuantitas tidur. Tiga macam insomnia, yaitu: insomnia inisial initial insomnia tidak adaanya ketidakmampuan untuk tidur; insomnia intermiten intermittent insomnia merupakan ketidak mampuan untuk tetap mempertahankan tidur karena sering terbangun; adan insomnia terminal terminal insomnia adalah bangun lebih awal tetapi tidak pernah tertidur kembali. Penyebab insomnia adalah ketidak mampuan fisik, kecemasan, dan Universitas Sumatera Utara kebiasaan minum alkohol dalam jumlah banyak Tarwoto Wartonah, 2010. 2. Hipersomnia Merupakan gangguan tidur dengan kriteria tidur berlebihan, pada umumnya lebih dari 9 jam pada malam hari, disebabkan oleh kemungkinan adanya masalah psikologis, depresi, kecemsan, ganguan susunan saraf pusat, ginjal, hati, dan gangguan metabolism Hidayat, 2006. 3. Narkolepsi Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur. EDS adalah keluhan utama paling sering yang berkaitan dengan gangguan ini. Di siang hari seseorang dapat merasakan kantuk berlebihan yang datang secara mendadak dan jatuh tertidur. Tidur REM dapat terjadi dalam 15 menit sewaktu tidur. Katapleksi, atau kelemahan otot yang tiba-tiba di saat emosi sedang kuat seperti marah, sedih, atau tertawa, dapat terjadi kapan saja di siang hari. Apabila serangan katapleksi parah, klien dapat kehilangan otot volunter dan jatuh ke lantai. Masalah signifikan untuk indifidu yang menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur tanpa bias di kendalikan pada waktu yang tidak tepat. Serangan tidur dapat dengan mudah di salah artikan dengan kemalasan, kurangnya minat terhadap aktifitas, atau mabuk kecuali jika gangguan ini di pahami Potter Perry, 2006. Universitas Sumatera Utara 4. Deprivasi tidur Deprivasi tidur adalah masalah yang dihadapi banyaak klien sebagai akibat disomnia. Penyebabnya dapat mencakup penyakit mis, demam, sulit bernapas, atau nyeri, stress emosional, obat-obatan, gangguan lingkungan, dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan waktu kerja Potter Perry, 2006. 5. Parasomnia Parasomnia adalah masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak- anak dri pada orang dewasa. Sindrom kematian bayi mendadak sudden infant death syndrome, SIDS. The American Academy of Pediatrics menganjurkan agar bayi yang sehat di tempatkan pada posisi miring atau telentang di saat tidur karena adanya hubungan antara posisi telungkup dengan terjadinya SIDS. Parasomnia yang terjadi pada anak-anak meliputi somnabulisme berjalan dalam tidur, terjaga malam, mimpi buruk, enuresis nocturnal nompol, dan memggeretakkan gigi bruksisme. Apabila orang dewasa mengalami hal ini maka hal tersebut dapat mengindikasikan gangguan yang lebih serius Potter Perry, 2006.

2.4 Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

Dokumen yang terkait

Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Tidur Pada Lansia Di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dan Anak Balita Wilayah Binjai Dan Medan

10 108 83

Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah Terhadap Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Medan Baru, Medan

0 4 9

Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah Terhadap Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Medan Baru, Medan

0 0 2

Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah Terhadap Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Medan Baru, Medan

0 0 5

Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah Terhadap Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Medan Baru, Medan

0 0 22

Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah Terhadap Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Medan Baru, Medan

0 0 2

Hubungan Kebiasaan Bermain Game Online Pada Anak Usia Sekolah Terhadap Kebutuhan Istirahat dan Tidur di SD Negeri 060895 Medan Baru, Medan

0 0 16

HUBUNGAN FREKUENSI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR PADA ANAK USIA REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Frekuensi Bermain Game Online dengan Pemenuhan Kebutuhan Tidur pada Anak Usia Remaja di SMA Muhammad

0 1 15

HUBUNGAN PERILAKU BERMAIN VIRTUAL GAME DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS V DI SD N NGUPASAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN PERILAKU BERMAIN VIRTUAL GAME DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA SEKOLAH KELAS V DI SD N NGUPASAN YOGYAKA

0 1 12

HUBUNGAN ANTARA DURASI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA REMAJA DI SMA N 10 SEMARANG

1 4 16