tidur, kedalaman tidur dan ketenangan Eser, 2007. Kualitas tidur menyangkut pengkajian subjektif yaitu beberapa menyegarkan dan tenangnya tidur mereka dan
pengkajian objektif yang dapat diketahui dari rekaman poligrafi, gerakan pergelangan tangan, gerakan kepala dan mata Mac Arthur, 1997; Nisrina, 2008.
2.4.2 Parameter Kebutuhan Istirahat dam Tidur
1. Waktu yang Dibutuhkan untuk Dapat Tidur Sleep Latency
Waktu yang dibutuhkan untuk dapat tidur adalah waktu yang dihabiskan seseorang sejak munculnya keinginan untuk tidur sampai tercapainya tidur
pada tahap REM. Orang yang dapat beristirahat dengan baik memerlukan waktu 15 hingga 20 menit untuk tertidur Maas, 2002. Tetapi, jika seseorang
membutuhkan waktu 30 menit sampai berjam-jam untuk bisa tertidur di malam hari, maka kemungkinan mengalami salah satu masalah tidur
Rafknowledge, 2004. 2.
Total Jam Tidur
Total jam tidur adalah lamanya waktu tidur dikurangkan dengan lamanya waktu terbangun saat tidur. Tidur siang hanya dianjurkan jika malam
sebelumnya kekurangan tidur. Karena tidur siang akan mengurangi hutang tidur, padahal hutang tidur diperlukan untuk meningkatkan dorongan
homeostatic untuk tidur. Tidur siang selama 15 menit biasanya sudah cukup memberikan kesegaran untuk beraktivitas Prasadja, 2006.
3. Frekuensi Terbangun
Frekuensi terbangun adalah sering atau tidaknya seseorang terbangun dari tidurnya yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan ataupun akibat adanya
Universitas Sumatera Utara
keinginan untuk buang air kecil Hayashi, 2003. Terbangun pada malam hari berpengaruh pada pengurangan total waktu tidur atau lamanya tertidur.
Frekuensi terbangun pada malam hari ini meningkat sesuai penambahan usia. Pemotongan tidur berpengaruh terhadap kualitas tidur yang tidak adekuat atu
kualitas tidur yang rendah. Kesuliatan untuk kembali tertidur berpengaruh secara nyata terhadap penurunan jumlah tidur Lueckenotte, 2000.
4. Kepuasan Tidur
Tidur yang cukup dan berkualitas akan membantu seseorang memiliki energi dan gairah dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Setiap manusia
menghabiskan seperempat sampai sepertiga dari kehidupannya untuk tidur Prijosaksono, 2002. Kepuasan tidur tergantung kondisi lingkungan,
kesehatan fisik, dan kesehatan jiwa Newbaur, 1999.
5. Perasaan Terbangun di Pagi Hari
Secara normal, orang yang tidurnya cukup akan merasa segar setelah terbangun dari tidurnya karena tidur berfungsi sebagai penyimpanan energi
untuk digunakan pada hari berikutnya Roper, 2002. Akan tetapi pada pasien yang cemas dimana total waktu tidurnya sudah berkurang akan menyebabkan
perasaan tidak segar setelah terbangun dan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari Potter Perry, 2003.
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang