2.3.2 Karakteristik Istirahat
Terdapat beberapa karakteristik dari istirahat. Misalnya, Narrow 1967 yang dikutip oleh Perry dan Potter 1993 mengemukakan enam karakteristik
yang berhubungan dengan istirahat, di antaranya: merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi, merasa diterima, mengetahui apa yang sedang terjadi, bebas dari
gangguan ketidaknyamanan, mempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuan, mengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan
Hidayat, 2006. Kebutuhan istirahat dapat dirasakan apabila karakteristik tersebut di atas
dapat terpenuhi. Hal ini dapat dijumpai apabila seseorang merasakan segala kebutuhannya dapat diatasi.
Apabila seseorang tidak merasakan enam kriteria tersebut di atas, maka kebutuhan istirahatnya masih belum terpenuhi sehingga diperlukan tindakan
keperawatan yang dapat meningkatkan terpenuhinya kebutuhan istirahat dan tidur Hidayat, 2006.
2.3.3 Kondisi Istirahat yang Cukup
Dalam memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur dibutuhkan kondisi yang cukup agar kebutuhan istirahat dan tidur tersebut dapat dipenuhi. Adapun kondisi
untuk istirahat yang cukup menurut Potter Perry 2006 adalah sebagai berikut: a. Kenyaman fisik antara lain : eliminasi sumber-sumber yang mengiritasi kulit,
kontrol sumber nyeri, kontrol suhu ruangan, pertahankan kesejajaran anatomis yang tepat atau posisi yang sesuai, pindahkan distraksi lingkungan,
sediakan ventilasi yang cukup.
Universitas Sumatera Utara
b. Bebas dari kecemasan dengan cara buat keputusan sendiri, berpartisipasi di dalam pelayanan kesehatan, praktikkan aktivitas yang mengistirahatkan
secara teratur, mengetahui bahwa lingkungan aman. c. Tidur yang cukup sehingga memperoleh jumlah jam tidur yang dibutuhkan
untuk merasa segar kembali dengan mengikuti kebiasaan hygiene yang baik sebelum tidur.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar di mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensoris yang sesuai, atau juga dapat di katakan sebagai suatu
keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keaadaan yang penuh ketenangan tanpa kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang
berulang, dengan ciri adanya aktivitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi, terdapat perubahan proses fisiologis, dan terjadi penurunan respon
terhadap rangsangan dari luar Hidayat, 2006. Tidur juga merupakan suatau keadaan yang berulang-ulang, perubahan
status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu. Jika seseorang memperoleh tidur yang cukup, mereka merasa tenaganya telah pulih. Beberapa ahli tidur yakin
bahwa perasaan tenaga yang pulih ini menunjukkan tidur memberikan waktu untuk perbaikan dan penyembuhan sistem tubuh untuk periode keterjagaan yang
berikutnya Potter Perry 2006.
2.3.4 Fisiologi Tidur