Pembentukan Budaya Organisasi Fungsi Budaya Organisasi

2.2.2.2 Pembentukan Budaya Organisasi

Pada dasarnya untuk membentuk budaya organisasi yang kuat memerlukan waktu yang cukup lama dan bertahap. Di dalam perjalanannya sebuah organisasi mengalami pasang surut, dan menerapkan budaya organisasi yang berbeda dari satu waktu ke waktu yang lain. Budaya bisa dilihat sebagai suatu hal yang mengelilingi kehidupan orang banyak dari hari ke hari, bisa direkayasa dan dibentuk. Jika budaya dikecilkan cakupannya ketingkat organisasi atau bahkan kelompok yang lebih kecil, akan dapat terlihat bagaimana budaya terbentuk, ditanamkan, berkembang dan akhirnya direkayasa, diatur dan diubah Robbins, 2003 Berikut ini adalah gambar proses terbentuknya budaya organisasi menurut Robbins : Gambar 2.1 Proses Terbentuknya Budaya Organisasi Menurut Robbins 2003, Budaya Organisasi dapat dibentuk melalui beberapa cara. Cara tersebut biasanya melalui beberapa tahap yaitu : 1. Seseorang pendiri mempunyai sejumlah ide atau gagasan tentang suatu pembentukan organisasi baru. 2. Pendiri membawa satu atau lebih orang-orang kunci yang merupakan para pemikir dan membentuk sebuah kelompok inti yang mempunyai visi yang sama dengan pendiri. 3. Kelompok tersebut memulai serangkaian tindakan untuk menciptakan sebuah organisasi. Mengumpulkan dana, menentukan jenis dan tempat usaha dan lain-lain mengenai suatu hal yang relevan. 4. Langkah terakhir yaitu orang-orang lain dibawa masuk ke dalam organisasi untuk berkarya bersama-sama dengan pendiri dan kelompok inti dan pada akhirnya memulai sebuah pembentukan sejarah bersama. Filsafat dari Pendiri Organisasi Kriteria Seleksi Sosialisasi Manajemen Puncak Budaya Organisasi Universitas Sumatera utara

2.2.2.3 Fungsi Budaya Organisasi

Bob Widyahartono, Pengamat Ekonomi dan Dosen FE Usakti melalui artikelnya tentang Filososfi Melandasi Budaya Perusahaan yang Operasional menyatakan bahwa setiap organisasi terdiri atas berbagai ragam manusia dengan sifat dan perilaku masing-masing. Sekalipun demikian setiap organisasi memiliki kesadaran diri atau tata nilai yang mendasari gerak operasinya. Dengan adanya kesadaran itu maka suatu filosofi dapat merupakan sarana yang paling berguna untuk mempersatukan kegiatan para karyawan melalui suatu pengertian bersama akan sasaran dan tata nilai goals and values. Lebih lanjut Bob Widyahartono memberikan pendapatnya bahwa peranan manajemen puncak yang mengalir melalui menengah adalah membekali segenap karyawan secara berkelanjutan tentang nilai-nilai konseptual yang menjelaskan tujuan hidup purpose of life www.ama-sby.com71-artikel_filosofi.htm . Menurut Kreitner dan Kinicki 2005:83-86, budaya organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas perusahaan. Adapun fungsi budaya organisasi antara lain: 1. Memberikan identitas organisasi kepada karyawannya, sebagai perusahaan yang inovatif yang memburu pengembangan produk baru. 2. Memudahkan komitmen kolektif, sebuah perusahaan dimana karyawannya bangga menjadi bagian darinya atau cenderung tetap bekerja dalam waktu lama. 3. Mempromosikan stabilitas system sosial, mencerminkan taraf dimana lingkungan kerja dirasakan positif dan mendukung, konflik dan perubahan diatur dengan efektif. 4. Membentuk perilaku dengan membantu manajer merasakan keberadaannya, dimana membantu karyawan memahami mengapa organisasi melakuakan apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana perusahaan bermaksud mencapai tujuan jangka panjangnya. Fungsi budaya kerja adalah sebagai perekat sosial dalam mempersatukan anggota-anggotanya dalam mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan- ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh para karyawan. Hal ini dapat berfungsi pula sebagai kontrol atas perilaku para karyawan. Sutrisno, 2010: 11.

2.2.2.4 Sosialisasi Budaya Organisasi

Dokumen yang terkait

Strategi Departemen Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Kamar Di Hotel Danau Toba Internasional Medan

3 119 85

STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL-TBK HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 14 15

STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 2 15

PENDAHULUAN STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 6 58

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

1 19 24

PENUTUP STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 5 41

Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Surakarta Dalam Sosialisasi Program E- Retribusi ( Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi KOmunikasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Dalam Sosialisasi Program E- Retribusi ).

0 0 15

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Ruang Lingkup Komunikasi 2.1.1 Komunikasi - Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi Di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau T

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi Di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau Toba International Medan)

0 0 8

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI DI DEPARTEMEN SALES MARKETING HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN) SKRIPSI

0 0 10