untuk menghindari gangguan yang dapat menghambat kegiatan tersebut. Manajemen sering mengadakan kegiatan ini di aula yang biasanya
digunakan para tamu hotel untuk mengadakan seminar dan pertemuan. Manajemen biasanya menentukan waktu dan tempat sebelumnya untuk
kegiatan sosialisasi budaya organisasi, terlebih jika kegiatan tersebut dilakukan langsung oleh owner hotel. Penentuan tempat dan waktu ini
dilakukan agar kegiatan ini berjalan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Dilihat dari sisi kondisi, manajemen hotel ini sangat memperhatikan
kondisi karyawan pada saat kegiatan sosialisasi budaya organisasi berlangsung. Terkait dengan hal ini, manajemen selalu menyediakan
makanan agar karyawan tidak merasa lapar. Dari hasil penelitian yang dilakukan, banyaknya jumlah komunikan
dan luasnya ruang lingkup komunikasi di Hotel Danau Toba International Medan ini menjadi kendala bagi manajemen untuk dapat mengenal satu per satu
karyawannya dengan baik terutama mengenai latar belakang kehidupan karyawannya. Pelaksanaan sosialisasi budaya organisasi dilakukan dengan rapi
dan terkoordinir. Waktu kegiatan sudah terjadwal dengan tepat. Kegiatan sosialisasi budaya organisasi dapat berjalan sesuai rencana tanpa adanya hambatan
atau gangguan yang bisa datang secara mendadak dan karyawan memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan oleh manajemen. Seluruh karyawan
diwajibkan hadir pada kegiatan tersebut, baik karyawan lama maupun karyawan baru.
Dilihat dari kemampuan berbahasa dalam berkomunikasi, manajemen tampaknya berhasil menganalisa bahwa sebagian besar karyawannya memiliki
pemahaman yang baik hanya untuk bahasa Indonesia dan tidak untuk bahasa Inggris. Padahal sebagai seorang hotelier, bahasa Inggris adalah mutlak untuk
diketahui minimal secara pasif. Manajemen telah melakukan hal yang tepat dengan selalu menggunakan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi.
4.3.2 Pemilihan Media Komunikasi
. Pada kegiatan sosialisasi budaya organisasi, manajemen menggunakan media pengeras suara dan infokus sebagai media komunikasi untuk
Universitas Sumatera utara
menyebarkan informasi. Pengeras suaras microphone digunakan agar peserta dapat mendengar dengan jelas apa yang disampaikan. Sementara itu infocus
merupakan alat yang tergabung dari media audio dan visual. Alat pendukung yang digunakan infocus untuk memunculkan gambar dan suara yaitu laptop komputer
sebagai pemproses data, layar proyektor sebagai tempat gambar maupun video ditambilkan dan speaker sebagai alat yang terhubung ke laptop untuk
mengeluarkan suara. Berdasarkan jawaban dari sebagian besar responden, terlihat bahwa responden senang dengan media penyampaian sosialisasi budaya
organisasi melalui briefing dalam sebuah forum. Manajemen Hotel Danau Toba International Medan sering
menggunakan audio visual dalam penyampaian budaya organisasi. Manajemen pun telah mengakomodir media yang disenangi karyawan dengan sering
mengumpulkan karyawan untuk diberi arahan maupun sekedar menyampaikan informasi. Sehingga dalam hal ini penggunaan infocus dan microphone
merupakan alat komunikasi yang tepat digunakan dibandingkan dengan media lain meskipun pada dasarnya terdapat kelebihan dan kekurangan dengan
menggunakan media ini dalam penyampaian budaya organisasi. Misalnya media audio pengeras suara yang memiliki faktor penghambat yang bersifat situasional
yaitu kerusakan alat dan listrik yang tiba-tiba padam. Jika salah satu atau keduanya tersebut muncul, maka komunikasi kurang berjalan lancar, karena
tingkat eefektifan suara seorang komunikator sangat tergantung dari volume atau besarnya suara yang harus terdengar oleh peserta. Pada infocus, kelebihan yang
dimmiliki yaitu kualitas gambar dan juga suara yang jelas dari laptop yang sangat membantu komunikator dalam penyampaian pesan, namun perlu diwaspadai jika
listrik tidak menyala. Sementara itu komunikasi dalam sebuah forum, dapat disebut dengan komunikasi publik massa karena dilakukan di depan banyak
orang. Jenis komunikasi ini sebenarnya kurang efektif karena hanya bersifat 1 arah. Meskipun karyawan bebas mengungkapkan pendapatnya, namun pada
kenyataannya jarang sekali ada karyawan yang bertanya atau sekedar berkomentar pada saat sosialisasi budaya organisasi dilakukan. Namun, melihat kondisi di
lapangan dan jumlah komunikannya, komunikasi publik layak untuk menjadi
Universitas Sumatera utara
pilihan manajemen dalam penyampaian budaya organisasi karena dapat menjangkau banyak orang.
4.3.3 Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi