2.4 Kerangka Konsep
Sesuai dengan kerangka teori yang mendasari penelitian selanjutnya disusun oleh suatu kerangka konsep yang didalamnya terdapat variabel-variabel
dan indikator yang tujuannya menjelaskan masalah penelitian. Kerangka konsep adalah tahapan dimana peneliti dapat menggambarkan rancangan dan strategi
penelitian ini akan dijalankan. Peneliti mengkombinasikan masalah penelitian, teori yang digunakan serta bagaimana penerapan metodologi penelitian dalam
mendapatkan kesimpulan sebagai output dari penelitian yang dijalankan Syarifuddin Pohan, dkk, 2012:11
Menurut Bungin, konsep merupakan generalisasi dari kelompok fenomena tertentu yang digunakan untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama
Bungin, 2006:104. Jadi kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. Agar konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
2.4.1 Model Teoritis
Berdasarkan kerangka konsep yang telah dikemukakan sebelumnya, maka terbentuklah model teoritis seperti berikut ini:
Gambar 2.4 Model Teoritis
2.5 Variabel Penelitian
Mengenali Sasaran
Komunikasi Strategi
Komunikasi
Pemilihan Media
Komunikasi Pengkajian
Tujuan Pesan
Peranan Komunikator
dalam Komunikasi
Universitas Sumatera utara
Ditinjau dari karakteristik masalah yang diteliti, penelitian ini disebut sebagai penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap
masalah-masalah berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi yang bertujuan untuk menguji atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan status saat ini
dari subjek yang diteliti Indriantoro dan Bambang Supomo, 1999. Menurut Indriantoro dan Bambang Supomo 1999 variabel mandiri
adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lainnya. Variabel mandiri dari penelitian ini adalah Strategi Komunikasi dalam Sosialisasi Budaya
Organisasi. Kerangka Operasional variabel yaitu sebagai berikut :
Tabel 2.5 Variabel Penelitian
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Strategi Komunikasi • Mengenali Sasaran Komunikasi
• Pemilihan Media Komunikasi • Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
• Peranan Komunikator dalam Komunikasi
2.6 Definisi Operasional
Definisi operasional diberikan kepada variabel yang akan diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan
yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional ini akan menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan. Penyusunan definisi operasional perlu
dialkukan, karena dengan teramatinya konsep yang diselidiki, maka akan memudahkan proses pengukurannya Syarifuddin Pohan, dkk, 2012:12.
2.6.1 Mengenali Sasaran Komunikasi
Sebelum melakukan komunikasi, hal pertama yang perlu dipelajari adalah siapa saja yang akan menjadi sasaran komunikasi. Dalam proses mengenali
sasaran, terdapat faktor-faktor yang perlu diperhatikan oleh manajemen Hotel Danau Toba International Medan dari karyawannya yang merupakan sasaran
komunikasi, yaitu sebagai berikut : a.
Faktor Kerangka Referensi
Universitas Sumatera utara
Seorang karyawan tentunya memiliki kerangka referensi yang berbeda dengan karyawan lainnya. Kerangka referensi seseorang terbentuk sebagai
hasil paduan dari pengalaman, pendidikan, gaya hidup, status sosial, agama, latar belakang, dan lain-lain.
b. Faktor Situasi dan Kondisi
Situasi disini adalah situasi pada saat karyawan akan menerima pesan yang disampaikan. Sementara kondisi adalah state of personality, yaitu keadaan
fisik dan psikis karyawan pada saat ia menerima pesan. Komunikasi tidak akan efektif apabila karyawan sedang marah, sedih, bingung, sakit ataupun
lapar.
2.6.2 Pemilihan Media Komunikasi
Terdapat dua cara untuk berkomunikasi secara efektif yaitu : dengan komunikasi langsung face to face dan melalui media massa. Komunikasi
langsung yaitu berkomunikasi langsung secara tatap muka. Dalam komunikasi langsung, saluran media yang digunakan yaitu udara yang mengalirkan getaran
suara. Sementara untuk kommunikasi melalui media massa dapat melalui email, telepon, surat, memo, televisi, radio, dan lain-lain. Untuk mencapai sasaran
komunikasi, Hotel Danau Toba International Medan dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa media. Mana yang terbaik dari sekian banyak media
tersebut tidak dapat dijelaskan dengan pasti sebab masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
2.6.3 Pengkajian Tujuan Pesan Komunikasi
Setelah penyusunan pesan, maka Hotel Danau Toba International Medan harus menetapkan metodateknik penyampaian yang akan digunakan dalam
mensosialisasikan budaya organisasi. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan seperti :
- Redundancy repetition adalah mempengaruhi khalayak dengan cara
mengulang-ulang pesan kepada khalayak. -
Canalizing ialah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak.
Universitas Sumatera utara
- Informatif yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi
khalayak dengan jalan metode menyampaikan sesuatu apa adanya sesuai dengan fakta.
- Persuasif berarti mempengaruhi dengan jalan membujuk.
- Edukatif berarti memberikan sesuatu idea kepada khalayak, pendapat
dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenarannya, dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan
mengubah tingkah laku manusia ke arah yang diinginkan. -
Kursif Cursive berarti mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa.
Pesan komunikasi terdiri atas isi pesan the content of the message dan lambang symbol. Yang dimaksud pesan dalam penelitian ini yaitu budaya
organisasi Hotel Danau Toba International Medan yang berupa nilai-nilai visi dan misi perusahaan, ritual dan tradisi, tokoh maupun sosok teladan, norma dan
peraturan, prosedur, job description, simbol dan lambang perusahaan, cerita, mitos dan sejarah perusahaan. Isi pesan komunikasi bisa satu, tetapi lambang yang
dipergunakan bisa bermacam-macam. Lambang yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan isi komunikasi adalah bahasa, gambar, warna, kial gesture dan
sebagainya.
2.6.4 Peranan Komunikator
Dalam komunikasi, peranan komunikator sangatlah penting dalam menentukan keberhasilan sebuah proses komunikasi. Dalam penelitian ini,
komunikator disini adalah semua manajemen Hotel Danau Toba International Medan. Agar sebuah komunikasi berhasil dalam proses sosialisasi budaya
organisasi, manajemen Hotel Danau Toba International Medan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memiliki kedekatan dengan sasaran komunikasi.
b. Memiliki daya tarik sosial dan fisik.
c. Memiliki kesamaan similirity
d. Dikenal kredibilitas.
e. Pandai dalam cara penyampaian pesan.
f. Dikenal status, kekuasaan dan kewenangannya.
Universitas Sumatera utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 3.1.1 Sejarah dan Gambaran Umum Hotel Danau Toba International Medan
Menurut Surat Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh
bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersial. Seiring dengan
menggeliatnya dunia pariwisata Indonesia, sejarah hotel di Indonesia pun turut berperan serta. Keberadaan hotel, tentu saja sangat dibutuhkan dalam industri
pariwisata, mengingat tanpa akomodasi yang memadai, tentu turis enggan datang dan bertandang.
Perkembangan hotel modern yang dibangun dan dikelola dengan menggunakan konsep-konsep manajeman hotel modern di Indonesia diawali
dengan dibukanya Hotel Indoesia di Jakarta pada tahun 1962. Kemudian industri pariwisata Indonesia makin menanjak saat kepariwisataan di Bali mulai
mendapatkan perhatian serius. Hal ini ditandai dengan semakin banyak pembangunan hotel baru diseluruh wilayah Indonesia baik hotel lokal maupun
internasional. Peluang pasar yang cukup menjanjikan dalam bisnis perhotelan di kota
Medan menjadi alasan bagi seorang putra Batak, T.D. Pardede untuk mendirikan Hotel Danau Toba International Medan. Ia adalah seorang putra daerah yang
memiliki jiwa nasionalis yang besar dan begitu cinta akan tanah air, bangsa beserta budayanya. Selain itu ia sangat gigih menjadi enterpreneuer sejati dengan
portofolio yang luar biasa. Ia berprinsip bahwa bisnis itu ada berbagai jenis, sehingga apabila bisnis yang satu kurang memiliki profit yang bagus, maka dapat
mengandalkan dari bisnis yang lain. Inilah yang mendasari terus dilakukan pengembangan bisnis lainnya.
T.D. Pardede tak hanya berbisnis di industri perhotelan tetapi juga bisnis lainnya seperti Tekstil, Agribisnis sebagai eksportir Udang, Kelapa Sawit, Karet,
Rumah Sakit dan juga Universitas. Bisnis perhotelan, didirikan karena bisnis tekstil saat itu sedang up and down. Selain itu pendirian hotel juga karena melihat
Universitas Sumatera utara
potensi dan pasar perhotelan di Indonesia yang cukup menjanjikan dan masih besar hingga saat ini. Sehingga beliau merasa pas berbisnis di bidang hotel. Saat
ini Hotel Danau Toba International Group memiliki sekitar 1.000 kamar dari 8 hotel yang kami miliki, 3 hotel di kota Medan, 1 hotel di Brastagi dan 3 hotel di
Parapat. Semua hotel bernama Hotel Danau Toba Internasional dan dikelola di bawah 1 manajemen. Perusahaan ini akan terus berusaha mengembangkan
bisnisnya dengan penambahan hotel baru. Hotel Danau Toba International Medan merupakan hotel bersejarah dan
disebut juga hotel legenda. Pasalnya hotel ini merupakan hotel pertama di Kota Medan. Hotel ini dibuka secara resmi untuk umum pada tanggal 10 Juni 1972
dengan General Manager pertama Stanley Allison yang berasal dari London. Hotel yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 17 Medan ini memiliki bangunan
bertingkat 10 dengan 310 kamar yang dirancang secara modern dan trendi dengan fasilitas yang memadai. Hotel ini juga turut memadukan Condominium Hotel
dengan interior kontemporer. Hotel Danau Toba Internasional merupakan satu tempat yang ideal untuk
tinggal bermalam dan melakukan aktifitas pertemuan atau conference. Waktu luang dan relaksasi dengan mitra bisnis ataupun dengan keluarga bisa dilakukan
di sini. Beragam fasilitas tersedia mulai dari free Wi-Fi, kolam renang dengan pemandangan taman yang indah, Cafe Terrace dan Lounge Bar, 24 jam layanan
kamar, Fitness Center serta Business Center. Hotel ini terletak di Jalan Imam Bonjol No. 17, Kota Medan, yang merupakan pusat kota dan sangat dekat dengan
pusat komersial, kantor perwakilan negara-negara sahabat dan berbagai kegiatan bisnis masyarakat medan baik nasional maupun internasional.
Legenda hotel yang dibangun oleh pribumi asal kota Medan ini terus bertahan di sela makin maraknya bisnis di bidang perhotelan khususnya di
wilayah kota Medan. Dengan para pemegang saham masih dalam lingkungan keluarga inilah yang membuat kelebihan dari Hotel Danau Toba Internasional
menjadi hotel yang ramah dalam pelayan yang akan membuat pelanggan seperti berada di rumah kedua second home. Hotel Danau Toba Internasional berdiri di
kawasan segitiga emas kota Medan dengan luas tanah 5,1 hektar serta memiliki lahan parkir yang dapat menampung sebanyak 1000 kendaraan.
Universitas Sumatera utara
Hotel Danau Toba International Medan menawarkan kamar tamu sebanyak 311 kamar yang terdiri dari jenis kamar Standard, Superior, Deluxe,
Junior Suite, Deluxe Suite, Executive Suite dan juga President Suite. Setiap kamar didesain dengan dinding yang ditutup wallpaper dan lantai kayu agar terkesan
lebih natural. Di dalam setiap kamar juga dilengkapi fasilitas TV satelit, telepon dengan sampungan lokal, nasional dan internasional, lemari pakaian, kamar mandi
dengan bath up, mini bar, alat pengering rambut dan coffee tea maker. Selain itu teerdapat restoran bernama Cafe Terrace yang buka 24 jam dan menyediakan
menu makanan Indonesia maupun internasional. Menurut General Manager Hotel Danau Toba Internasional, DR. Indri
Pardede, hotel ini didirikan pada tahun 1971. “Hotel Danau Toba Internasional, didirikan oleh seseorang yang mempunyai prinsip “Siapa lagi yang akan
membangun bangsaku selain aku”,” papar Indri. Karenanya menurut Indri, hotel ini mengedepankan konsep keluarga. Setiap tamu yang menginap disini diberikan
pelayanan yang akhirnya mereka merasa menjadi keluarga dari hotel ini seperti pandangan orang Medan yang memandang kekeluargaan dan tidak ada perbedaan
bagi suku lain. “Saat menginap jangan kaget apabila tamu disini dipanggil dengan kata
“Bang”, karena ini adalah salah satu strategi yang diterapkan oleh management hotel dalam melayani tamu, lain dengan hotel yang selama ini memberikan
penghormatan kepada tamu cenderung dengan menggunakan kata “Pak”. Dengan panggilan bang inilah mereka merasa muda dan diharapkan akan lebih akrab
antara karyawan hotel dengan para tamunya,” jelas Indri. Selain pelayanan dengan panggilan tersebut para pekerja di hotel inipun cenderung mengenal nama dari
para tamu yang menginap, oleh karenanya dalam segi keramahan, Hotel Danau Toba Internasional selalu mengutamakan memberikan pelayanan yang terbaik
kepada para tamu. Selain layanan berkonsep kekeluargaan dan fasilitas yang memadai bagi
para tamu hotel, sentuhan tradisionalpun kentara pada ornamen hotel. Penambahan sentuhan-sentuhan khas batak diterapkan dalam hotel ini, terutama
desain interiornya menggunakan legenda batak. “Suku batak sendiri mempunyai adat istiadat, pakaian serta warna khas yang dimiliki untuk itu warna gorga merah
Universitas Sumatera utara
putih hitam menjadi kekhasan desain dari hotel ini, sentuhan-sentuhan batak tergambar dari seragam yang dikenakan para karyawannya, bahan ulos
mendominasi seragam yang dikenakan para karyawan disini yang notabene 99 karyawan disini semuanya orang batak,” ungkap Indri.
Dengan konsep kekeluargaan dan tampilan yang cantik dengan ornamen khas batak dan melegenda, tamu hotel yang datang terus mengalami peningkatan.
Terbukti catatan pengunjung hotel yang sangat bagus setiap bulannya dengan komposisi pengunjung keluarga sekitar 50, kalangan bisnis sekitar 40, serta
pengunjung yang berasal dari travel agent sekitar 10. Kondisi ini membuat Hotel Danau Toba Internasional ber-ekspansi dengan melebarkan sayapnya,
membangun hotel di daerah lain di wilayah Kota Medan. Kalangan pengunjung dari keluarga lebih banyak dipilih mengingat keluarga lebih suka disana dari luas
total hotel dibangun kolam renang sekitar 8000 M yang tercatat sebagai kolam renang terbesar dikota Medan dengan fasilitas water boom dan ruang kolam yang
sangat besar jadi tidak seperti kolam renang segi 4. “Dengan alasan inilah kami bermaksud mengakomodir para tamu hotel dengan pengembangan hotel baru
tetapi masih di kota Medan. Kami membangun hotel untuk menjawab kebutuhan tamu dari berbagai segmen baik itu keluarga maupun pebisnis dengan harga
terjangkau. Apalagi bila masa liburan dan wisatawan keluarga banyak yang datang ke Hotel Danau Toba Internasional,” kata DR.Indri Pardede dengan
optimis.
3.1.2 Logo Perusahaan
Logo merupakan hal yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Logo dapat mencerminkan identitas perusahaan. Logo menjadi salah satu tanda
pengenal yang efektif sehingga mudah diidentifikasi dan diingat oleh orang banyak. Logo juga merupakan bagian penting dari pengakuan merek sebuah
usaha.
Gambar 3.1 Logo Hotel Danau Toba International
Universitas Sumatera utara
3.1.3 Visi dan Misi Hotel Danau Toba International Medan
1. Visi perusahaan Menciptakan dan menjaga standard hotel dalam peningkatan pelayanan
sehingga tingkat hunian kamar semakin tinggi dan dapat menghasilan profit yang maksimal.
2. Misi perusahaan : a.
Berupaya memberikan kepuasan tersendiri kepada tamu b.
Memberikan pelayanan yang memuaskan dan juga penampilan yang menarik
c. Memelihara keramahtamahan
d. Menciptakan dan menjaga kebersihan kamar dan seluruh area hotel
e. Menciptakan suasana yang hangat agar tamu datang kembali
3.1.4 Struktur Organisasi
Organisasi atau perusahaan yang telah didirikan tentunya harus membentuk struktur organisasi, sehingga tidak hanya sekedar gedung tempat
kerja, tetapi juga jelas organisasi yang dimaksud. Struktur organisasi sangat penting bagi sebuah organisasi, dimana struktur tersebut menjelaskan setiap tugas
atau pekerjaan secara formal dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan. Struktur organisasi yang baik, merupakan hal terrpenting dalam
menunjang kelancaran operasional hotel. Namun pembagiannya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Pada umumnya, setiap hotel memiliki struktur
organisasi yang berbeda dengan hotel lainnya. Hal ini tergantung dari besar kecilnya sebuah hotel, kelengkapan sarana dan fasilitas yang tersedia.
Secara struktural, Hotel Danau Toba International Medan terdiri dari beberapa departemen yang dibagi sesuai dengan kepentingan hotel dan setiap
departemen tersebut terdiri dari beberapa bagian atau unit lain yang membantu memobilitasi departemen tersebut. Namun penelitian ini hanya difokuskan pada
Departemen Sales Marketing. Struktur organisasi di departemen ini yaitu :
Universitas Sumatera utara
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Departemen Sales Marketing Hotel Danau Toba
International Medan
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang hanya memaparkan atau member gambaran
mengenai situasi dan peristiwa. Penelitian ini tidak mencari hubungan atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesa atau membuat prediksi. Metode
deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis karakteristik populasi atau bidang-bidang tertentu secara faktual dan cermat dan juga menggambarkan
permasalahan dengan apa adanya, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan Rakhmat, 2004:24.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala, nilai tst atau peristiwa-peristiwa
sebagai sumber data yang memiliki karakter tertentu dalam suatu penelitian Nawawi, 2001:141.
Sales Marketing Manager
Lia Azwani Nasution
Marketing Manager
Justina Sinulingga
Design Grafis
Pompar Sitorus
Sales Executive
Yeni Lewi Sri Rizki Febrina
Yasaro Zebua
Sales Banquet Manager
Cui Melinda
Sales Marketing Admin
Syahraini
Universitas Sumatera utara
Populasi dalam sampel ini adalah seluruh karyawan di Departemen Sales Marketing Hotel Danau Toba International Medan. Berdasarkan data yang
diperoleh, karyawan yang terpilih untuk menjadi responden sebanyak 8 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dengan menggunakan cara- cara tertentu Nawawi, 2001: 144. Apabila sampel penelitian di bawah 100, maka
sebaiknya diambil semuanya sebagai sampel penelitian. Penentuan informan akan menggunakan prinsip total sampling, artinya keseluruhan jumlah populasi
dijadikan sebagai responden. Berdasarkan data tersebut, maka seluruh populasi dijadikan sebagai sampel, sehingga jumlah sampel sama dengan jumlah populasi
penelitian, yakni sebanyak 8 orang.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian Kepustakaan Library Research Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan
data melalui literatur dan sumber bacaan yang mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-
buku, literatur serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. b. Penelitian Lapangan Field Research
Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data di lapangan yang meliputi kegiatan survey di lokasi penelitian. Pengumpulan data dalam hal
ini dilakukan dengan cara: • Kuesioner
Pertanyaan peneliti dan jawaban responden dilakukan dalam bentuk kuesioner tertulis dan kuesioner yang digunakan dalam peneltian ini
adalah kuesioner yang bersifat tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup ialah dimana responden telah diberikan alternatif jawaban oleh periset
dan kuesioner terbuka ialah pertanyaan diformulasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai kebebasan untuk menjawab tanpa
Universitas Sumatera utara
adanya alternatif jawaban yang diberikan periset Kriyantono, 2006:97- 98.
3.5 Teknik Analisis Data