Jaringan Komunikasi Formal dan Informal Dalam Organisasi

ketidakpastian ini organisasi menciptakan dan menukar pesan di antara anggota, melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi dan menghadapi tugas-tugas yang kompleks dengan integrasi yang tinggi. Muhammad, 2009:68-74

2.1.2.2 Jaringan Komunikasi Formal dan Informal Dalam Organisasi

Terdapat 3 bentuk utama dari arus pesan dalam jaringan komunikasi formal yang mengikuti garis komunikasi seperti yang digambarkan dalam struktur organisasi, yaitu : 1. Komunikasi ke Bawah Komunikasi ke bawah adalah pesan dari atasan kepada bawahan. Ada 5 tipe komunikasi ke bawah yaitu sebagai berikut : • Instruksi kerja : Pesan yang menyebutkan perintah dan cara melakukan tugas. • Alasan di balik tugas : Pesan yang menjelaskan mengapa tugas harus dilakukan dan bagaimana tugas itu berkaitan dengan aktivitas lain dalam organisasi. • Prosedur dan praktik : Pesan yang menginformasikan kepada anggota organisasi tentang tanggung jawab, kewajiban dan privilese organisasi. • Tanggapan : Pesan yang menginformasikan tentang kinerja karyawan di organisasi. • Indoktrinasi tujuan : pesan yang mengajari setiap karyawan soal misi, tujuan dan sasaran organisasi. O’Hair et al, 2009: 55-56. 2. Komunikasi ke Atas Komunikasi ke atas adalah pesan dari bawahan kepada atasan. Empat tipe komunikasi ke atas adalah : • Merefleksikan kinerja karyawan dan ppekerjaan • Mengungkapkan informasi tentang sesama karyawan • Mengkomunikasikan sikap dan pemahaman tentang praktik dan kebijakan organisasi • Melaporkan aktivitas dan tugas yang diasosiasikan dengan pencapaian tujuan. Komunikasi ke atas memiliki beberapa kelebihan antara lain agar atasan tahu apakah bawahannya menerima ide, rancangan dan kebijakannya. Komunikasi ke atas juga memberi bawahan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan keputusan dan karenanya bisa memuaskan kebutuhan mereka untuk dihargai. 3. Komunikasi Horizontal Komunikasi horizontal adalah pesan yag dipertukarkan pada level hirarki yang sama. Beberpa fungsi komunikasi horizontal adalah : • Memfasilitasi pemecahan masalah • Memungkinkan sharing informasi di antara kelompok-kelompok yang berbeda Universitas Sumatera utara • Meningkatkan koordinasi kerja antar departemen atau tim • Memperkuat semangat • Membantu menyelesaikan konflik Komunikasi horizontal lebih cocok digunakan di perusahaan yang bergerak di bidang inovatif dan kreatif seperti pengembangan software dan mainan yang membutuhkan fleksibilitas. O’hair, 2009:56-58 Sementara itu, jaringan informal sering merupakan aspek terbuka dari jalur komunikasi. Jaringan informal kadang dinamakan “grapevine” dan merupakan substitusi untuk komunikasi ke bawah, ke atas dan horizontal. Pesan disebarkan di seputar tempat kerja, di cafe, di pesta, dan sebagainya. Jaringan informal berkembang lebih cepat di organisasi yang lebih menekankan pada team building dibanding organisasi pada umumnya. Efek dari grapevine yang negatif dapat dikontrol oleh pimpinan dengan menjaga jaringan komunikasi formal yang bersifat terbuka, jujur, teliti dan sensitif terhadap komunikasi ke atas, ke bawah dan mendatar. Hubungan yang efektif antara atasan dan bawahan kelihatannya sangat krusial untuk mengontrol infomasi informal. 2.2 Kerangka Teori 2.2.1 Strategi Komunikasi Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi communiaction planning dan manajeman komunikasi communiaction management untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan approach bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung dari situasi dan kondisi Effendy, 2003:29. Istilah perencanaan komunikasi berasal dari kata perencanaan dan komunikasi. Perencanaan sendiri bersumber dari kata rencana yang berarti segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan. Apabila segala sesuatu yang akan atau harus dilakukan itu diupayakan secara sistematis dan dinyatakan secara tertulis maka disebut perencanaan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa perencanaan pada dasarnya adalah suatu proses atau usaha atau tindakan membuat rencana Universitas Sumatera utara http:communicationdomain.wordpress.com20110313konsep-dasar- perencanaan-komunikasi Menurut Georgy R. Terry dalam Ruslan 2002:1, manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindakan-tindakan, perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Manajemen komunikasi adalah manajemen yang diterapkan dalam kegiatan komunikasi. Ini berarti manajemen akan berperan atau sebagai penggerak aktivitas komunikasi dalam usaha pencapaian tujuan komunikasi Suprapto, 2009:132. Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan oleh peneliti bahwa manajemen merupakan suatu proses termasuk dalam hal berkomunikasi untuk mencapai tujuan tertentu, khususnya mengenai sosialisasi budaya organisasi di Hotel Danau Toba International Medan. Onong Uchjana Effendy menjelasakan bahwa strategi komunikasi mempunyai fungsi untuk menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif dan instruksif secara sistematis kepada sasaran untuk memperoleh hasil yang optimal dan menjembatani kesenjangan budaya akibat kemudahan diperolehnya dan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. Dalam merumuskan strategi komunikasi, Effendy berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut : a. Mengenal Khalayak Mengenal khalayak haruslah merupakan langkah pertama bagi komunikator dalam usaha komunikasi yang efektif. Dalam proses komunikasi, baik komunikator maupun khalayak, mempunyai kepentingan yang sama. Tanpa persamaan kepentingan, komunikasi tak mungkin berlangsung. Justru itu, untuk berlangsungnya suatu komunikasi dan kemudian tercapainya hasil yang positif, maka komunikator harus menciptakan persamaan kepentingan dengan khalayak terutama dalam pesan, metoda dan media. Untuk menciptakan persamaan kepentingan tersebut, maka komunikator harus mengerti dan memahami kerangka pengalaman dan kerangka referensi khalayak secara tepat dan saksama, yang meliputi: - Kondisi kepribadian dan kondisi fisik khalayak yang terdiri dari : pengetahuan khalayak mengenai pokok persoalan, kemampuan khalayak untuk menerima pesan-pesan lewat media yang digunakan, Universitas Sumatera utara pengetahuan khalayak terhadap perbendaharaan kata-kata yang digunakan. - Pengaruh kelompok dan masyarakat serta nilai-nilai dan norma-norma kelompok dan masyarakat yang ada. - Situasi dimana khalayak itu berada Dalam observasi atau penelitian, publik dapat diidentifikasi dari beberapa segi. Dari segi pengetahuan khalayak misalnya terhadap pesan-pesan yang disampaikan, dapat ditemukan khalayak yang tidak memiliki pengetahuan, memiliki hanya sedikit, memiliki banyak dan ahli tentang masalah yang disajikan. Sedang dari segi sikap khalayak teerhadap isi pesan yang disampaikan dapat ditemukan khalayak yang setuju, ragu-ragu dan yang menolak. Demikian juga dari segi kesediaan khalayak menerima pengaruh, khususnya mengenai inovasi, melalui penelitian dapat diperoleh identifikasi publik atau khalayak. Dalam hal ini Schoen-fed dalam Astrid S. Soesanto, 141- 142, 1974 mengemukakan klasifikasi khalayak sebagai berikut : - Innovator ataupun penemu idea adalah orang-orang yang kaya akan idea baru dan karenanya mudah atau sukar menerima idea baru orang lain. - Early adopters atau orang-orang yang cepat bersedia untuk mencoba apa yang dianjurkan kepadanya. - Early Majority atau kelompok orang-orang yang mudah menerima idea-idea baru asal saja sudah diterima oleh orang banyak. - Majority atau kelompok dalam jumlah terbanyak yang menerima atau menolak idea baru, terbatas pada suatu daerah. - Non-adopters ataupun orang-orang yang tidak suka menerima idea baru dan mengadakan perubahan-perubahan atas pendapatnya yang semula. Mengenai pengaruh kelompok dan nilai-nilai kelompok, memang merupakan hal yang harus dikenal dan diteliti oleh komunikator untuk menciptakan komunikasi yang efektif, sebab manusia hidup dalam dan dari kelompoknya. Pengenalan mengenai khalayak sangat diperlukan, unsur manusia dalam proses komunikasi adalah unsur yang sangat penting dan merupakan inti dari komunikasi. b. Menyusun Pesan Setelah mengenal khalayak dan situasinya, maka langkah selanjutnya dalam perumusan strategi, ialah menyusun pesan, yaitu menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi khalayak dari pesan tersebut, ialah mampu membangkitkan perhatian. Hal ini sesuai dengan rumus klasik AIDDA sebagai adoption process, yaitu Attention, Interest, Desire, Decision dan Action. Artinya dimulai dengan membangkitkan perhatian attention, kemudian menumbuhkan minat dan kepentingan interest, sehingga khalayak memiliki hasrat desire untuk menerima pesan yang dirangsangkan oleh komunikator, dan akhirnya diambil keputusan decision untuk mengamalkannya dalam tindakan action. Dalam masalah ini Wilbur Schramm 1955 mengajukan syarat-syarat untuk berhasilnya pesan tersebut sebagai berikut : Universitas Sumatera utara - Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan itu dapat menarik perhatian sasaran yang dituju. - Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, shingga kedua pengertian itu bertemu. - Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran dan menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu. - Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi situasi kelompok dimana kesadaran pada saat digerakkan untuk memberikan jawaban yang dikehendaki. Selanjutnya Schramm mengemukakan apa yang disebut availability mudahnya diperoleh dan contrast perbedaan yang menyolok. Kedua hal ini ditujukan terutama dalam penggunaan tanda-tanda komunikasi sign of communication dan penggunaan medium. Availability berarti pesan itu mudah diperoleh dalam persoalan yang sama orang selalu memilih yang paling gampang, yaitu tidak terlalu banyak meminta energi atau biaya. Sedang contrast menunjukkan bahwa pesan itu disampaikan dengan menggunakan tanda-tanda dan medium memiliki perbedaan yang tajam dengan keadaan sekitarnya, sehingga ia kelihatan atau kedengaran sangat menyolok, dan dengan demikian itu mudah ditangkap oleh panca indra. c. Menetapkan Metoda Dalam dunia komunikasi pada metode panyampaian mempengaruhi itu dapat dilihat dari dua aspek yaitu menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Hal tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, bahwa yang pertama, semata-mata melihat komunikasi itu dari segi pelaksanaannya dengan melapaskan perhatian dari isi pesannya. Sedang yang keuda yaitu melihat komunikasi itu dari segi bentuk pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang dikandung. Oleh karena itu yang pertama menurut cara pelaksanaannya dapat diwujudkan dalam dua bentuk, yaitu metode redundancy repetition dan canalizing. Sedang yang kedua menurut bentuk isinya dikenal metode-metode : informatif, persuasif, edukatif dan kursif. - Redundancy repetition Adalah mempengaruhi khalayak dengan cara mengulang-ulang pesan kepada khalayak. Dengan metode ini banyak manfaat yang dapat ditarik. Manfaat itu antara lain bahwa khalayak akan lebih memperhatikan pesan itu, karena juustru berkonsentrasi pada pesan yang diulang—ulang, sehingga ia akan lebih banyak mengikat perhatian. Manfaat lainnya ialah bahwa khalayak tidak akan mudah melupakan hal yang penting yang disampaikan berulang-ulang itu. - Canalizing Canalizing ialah memahami dan meneliti pengaruh kelompok terhadap individu atau khalayak. Untuk berhasilnya komunikasi ini, maka haruslah dimulai dari memenuhi nilai-nilai dan standar kelompok dan masyarakat dan secara berangsur-angsur merubahnya ke arah yang dikehendaki. Akan tetapi bila hal ini kemudian ternyata tidak mungkin, maka kelompok tersebut secara perlahan dipecahkan, sehingga anggota-anggota kelompok itu dudah tidak memiliki lagi hubungan yang ketat. Dengan demikian pengaruh kelompok akan menipis dan Universitas Sumatera utara akhirnya akan hilang sama sekali. Dalam keadaan demikian itulah pesan-pesan akan mudah diterima oleh komunikan. - Informatif Dalam dunia Publisistik atau komunikasi massa dikenal salah satu bentuk pesan yang bersifat informatif, yaitu suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi khalayak dengan jalan metode memberikan penerangan yang berisi fakta dan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. - Persuasif Persuasif berarti mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaannya. Metode persuasif ini merupakan suatu cara untuk mempengaruhi komunikan, dengan tidak terlalu banyak berpikir kritis, bahkan kalau dapat khalayak itu dapat terpengaruh secara tidak sadar. Justru itu dengan metode persuasif ini, komunikator terlebih dahulu menciptakan situasi yang mudah kena sugesti suggestible. - Edukatif Mendidik berarti memberikan sesuatu idea kepada khalayak apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan dari segi kebenarannya, dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang diinginkan. Oleh karena itu suatu pernyataan kepada umum dengan metode ini akan memberikan pengaruh yang mendalam kepada khalayak kendatipun hal ini akan memakan waktu yang sedikit lebih lama dibanding dengan memakai metode persuasif. - Kursif Cursive Kursif berarti mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa. Dalam hal ini khalayak dipaksa, tanpa perlu berpikir lebih banyak lagi, untuk menerima gagasan-gagasan atau idea-idea yang dilontarkan. Oleh karena itu pesan dari komunikasi ini selain berisi pendapat-pendapat juga berisi ancaman-ancaman. Metode kursif ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-perintah dan intimidasi-intimidasi. Untuk pelaksanaannya yang lebih lancar biasanya di belakangnya berdiri suatu kekuatan yang cukup tangguh. d. Seleksi dan Penggunaan Media Sebelum suatu pesan disampaikan, perlu dipertimbangkan penggunaan media atau saluran yang paling efektif. Di dalam ilmu komunikasi, dikenal komunikasi langsng face to face dan melalui media massa. Komunikasi langsung yaitu berkomunikasi langsung secara tatap muka face to face antara komunikator dengan komunikan. Jika sasarannya hanya terdiri dari beberapa orang saja dan lokasinya dapat dijangkau, sebaiknya menggunakan komunikasi langsung. Jika sasarannya banyak orang dan tersebar dimana-man, maka saluran yang sesuai adalah menggunakan media massa. Penggunaan media sebagai alat penyalur ide, dalam rangka merebut pengaruh khalayak adalah suatu hal yang merupakan keharusan, sebab media dapat menjangkau khalayak cukup besar. Media merupakan alat penyalur, juga mempunyai fungsi sosial yang kompleks. Universitas Sumatera utara Sebagaimana dalam penyusunan pesan kita harus selektif, dalam artian menyesuaikan keadaan dan kondisi khalayak, maka dengan sendirinya dalam penggunaan mediapun harus demikian. Justru itu selain kita harus berfikir dalam jalinan faktor-faktor komunikasi sendiri juga harus dalam hubungannya dengan situasi sosial-psikologis, harus diperhitungkan pula. Hal ini karena masing-masing medium tersebut mempunyai kemampuan dan kelemahan-kelemahan tersendiri sebagai alat. Effendy, 2003 2.2.2 Budaya Organisasi 2.2.2.1 Pengertian Budaya Organisasi

Dokumen yang terkait

Strategi Departemen Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Kamar Di Hotel Danau Toba Internasional Medan

3 119 85

STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL-TBK HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 14 15

STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 2 15

PENDAHULUAN STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 6 58

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

1 19 24

PENUTUP STRATEGI SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI KEPADA KARYAWAN PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK-HONDA SALES OFFICE REGION YOGYAKARTA.

0 5 41

Strategi Komunikasi Pemerintah Kota Surakarta Dalam Sosialisasi Program E- Retribusi ( Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi KOmunikasi Dinas Pengelolaan Pasar Kota Surakarta Dalam Sosialisasi Program E- Retribusi ).

0 0 15

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Ruang Lingkup Komunikasi 2.1.1 Komunikasi - Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi Di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau T

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Komunikasi Dalam Sosialisasi Budaya Organisasi Di Departemen Sales & Marketing Hotel Danau Toba International Medan)

0 0 8

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI (STUDI DESKRIPTIF MENGENAI STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI DI DEPARTEMEN SALES MARKETING HOTEL DANAU TOBA INTERNATIONAL MEDAN) SKRIPSI

0 0 10