Menurut beberapa informan di atas menyatakan bahwa informan merasa jaraknya jauh dari tempat tinggal sehingga informan malas untuk mendaftar.
“Kalau yang diwakilkan yang bukan keluarganya kita tidak perbolehi , kenapa? Bukan kita menyulitkan, enggak. Cuma kita menghindari yang namaya
peserta tertipu oleh calo. Kan banyak itu calo diluar yang minta biaya biaya mahal. Sebenarnya kalalu dipikir-pikir ya terserah saja. Tapi kadangkan peserta
ini kalau sudah ketipu calo ngeluhnya kesini. Trus dibawa-bawa ke rapat DPR, BPJS ada calo dan segala macamnya. Nah, untuk menghindari itu makanya kan
BPJS buat tidak bisa diwakilkan. Boleh diwakilkan asal ada anggota keluarga dalam KK datang atau perwakilan yang menyuruhkan mendaftar menjelaskan
ada hubungan saudara dengan membawa KK atau misal tetangga yang dekat rumahnya lansia . kami juga tak memaksakan lansia untuk datang kemari.
Tetangga dekatnya boleh mendaftarkan tapi bawa KK perwakilan untuk melihat alamatnya dekat dengan calon peserta.”
Informan 10 Menurut informan di atas menyatakan, peserta harus mendaftar sendiri
untuk menghindari calo. Karena kalau peserta sudah tertipu oleh calo, peserta akan mengeluh ke BPJS. Untuk menghindari hal tersebut, makanya BPJS
membuat peraturan tidak boleh diwakilkan.
4.3.6 Peserta Harus Mendaftarkan Semua Anggota Keluarga Dalam KK
Semua calon peserta yang terdaftar dalam Kartu Keluarga wajib menjadi peserta. Diwajibkannya semua masyarakat dalam kepesertaan BPJS untuk target
seluruh penduduk yang tinggal di Indonesia mengikuti program SJSN. Berikut pernyataan beberapa informan mengenai kemauan untuk mendaftarkan semua
anggota keluarga dalam Kartu Keluarga: “Ya tidak masalah lah dek, karena kan saya tinggal sendiri. Saya janda
dan sudah tua. Anak-anak sudah menikah dan punya KK sendiri. Saya daftar sendiri lah.”
informan 1
Universitas Sumatera Utara
“Ya saya tidak masalah, karena saya baru menikah, dulu belum punya asuransi kesehatan apapun. Yang ada di KK juga Cuma saya dan suami, saya
tidak masalah kalau peraturannya harus semua dalam KK yang daftar gitu.” informan 2
Informan merasa tidak masalah karena yang berada dalam KK hanya tinggal dia sendiri sedangkan informan lain hanya berdua dalam KK . Lain halnya
dengan informan berikut: “Memang mau didaftarkan ini semuanya lah. Karena yang di dalam KK
Cuma orangtua. Orangtua inilah yang mau didaftarkan karena lagi sakit juga.” informan 4
Informan menyatakan mendaftarkan semua anggota dalam KK karena yang berada di dalamnya hanya orangtuanya saja. Sedangkan informan berikut
menyatakan keberatan. “Kalau aku mau aja daftar tapi maunya satu-satu dulu kan, jangan semua
dulu. Masih berat saya rasa.” informan 8
“Aaa.. inilah yang susah. Aku maunya daftarkan aku sama istri aja dulu. Anak nanti dulu tunggu ada duit.”
informan 9
Informan merasa keberatan untuk mendaftarkan semua anggota keluarga dalam Kartu Keluarga dengan beberapa alasan.
“Tidak bisa dan memang tidak akan bisa. Di sistemnya BPJS langsung terkunci. Nah itu dia, jadi eee.. sistemnya sendiri yang mengunci. Begitu daftar
satu, sistem sudah membaca semuanya gitu. Jadi mau tidak mau harus masuk jadi peserta. Kita jugakan semua berdasrkan sistem.
Secara gotong royongnya itu salah karena sifat gotong- royong inikan yang tidak sakit membantu yang sakit. Jadi kalau misalnya daftar 1 orang saja kemungkinan
besar 90 dari yang mendaftar 1 orang saja itu pasti yang sakit, yang didaftarkan. Yang tidak sakit tidak didaftarkan. Ketika semua yang sakit yang
daftar, terus yang membantu membayar yang sakit siapa kalau bukan yang sehat juga. Jadi sebenarnya itu sih fungsi gotong-royongnya karena kalau dibilang
Universitas Sumatera Utara
dana dari pemerintah tidak cukup untuk menangani penyakit itu semua. Kalau dipikir-pikir, yang ditangani BPJS juga bukan hanya yang sakit ringan saja, sakit
berat juga BPJS tangani. Sehat pun kita, BPJS juga sudah membayar sekitar 8.000- 10.000 ke klinik atau ke puskesmas. jadi walaupun sehat ya tetap kami
bayarkan ke klinik dan puskesmas.”
informan 10 Menurut informan di atas menyatakan, sistem BPJS akan terkunci. Jika
mendaftar satu orang saja, maka sistem BPJS akan membaca semua anggota yang belum terdaftar dalam KK menjadi peserta. Alasan lain harus mendaftar seluruh
anggota dalam KK, karena BPJS mempunyai prinsip gotong-royong. Peserta sehat membantu peserta sakit.
4.3.7 BPJS Online