disebut dengan keinginan untuk sehat. Dengan konsep keinginan ini seseorang dapat menilai dirinya sendiri.
Secara umum fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah permintaan akan sesuatu barang dan semua faktor yang
mempengaruhinya.
2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Demand
Menurut Trisnantoro 2009 faktor-faktor yang mempengaruhi demand pelayanan kesehatan antara lain: kebutuhan berbasis pada aspek fisiologis;
penilaian pribadi akan status kesehatannya; variabel-variabel ekonomi seperti tarif, ada tidaknya sistem asuransi, dan penghasilan; variabel-variabel demografis
dan organisasi. Di samping faktor-faktor tersebut terdapat faktor lain misalnya, pengiklanan, pengaruh jumlah dokter dan fasilitas pelayanan kesehatan, dan
pengaruh inflasi. Faktor-faktor ini satu sama lain saling terkait secara kompleks. 1.
Kebutuhan Berbasis Fisiologis Kebutuhan berbasis pada aspek fisiologis menekankan pentingnya
keputusan petugas medis yang menentukan perlu tidaknya seseorang mendapat pelayanan medis. Keputusan petugas medis ini akan mempengaruhi penilaian
seseorang akan status kesehatannya. Berdasarkan situasi ini maka demand pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan atau dikurangi. Faktor-faktor ini dapat
diwakilkan dalam pola epidemiologi yang seharusnya diukur berdasarkan kebutuhan masyarakat. Akan tetapi, data epidemiologi yang ada sebagian besar
menggambarkan puncak gunung es yaitu demand, bukan kebutuhan needs.
Universitas Sumatera Utara
2. Penilaian Pribadi akan Status Kesehatan
Secara sosio-antropologis, penilaian pribadi akan status kesehatan dipengaruhi oleh kepercayaan, budaya dan norma-norma sosial di masyarakat.
Indonesia sebagai negara Timur sejak dahulu telah mempunyai pengobatan alternatif dalam bentuk pelayanan dukun ataupun tabib. Pelayanan ini sudah
berumur ratusan tahun sehingga dapat dilihat bahwa demand terhadap pelayanan pengobatan alternatif ada dalam masyarakat. Sebagai contoh, untuk berbagai
masalah kesehatan jiwa peranan dukun masih besar. Di samping itu, masalah persepsi mengenai risiko sakit merupakan hal yang penting. Sebagian masyarakat
sangat memperhatikan
status kesehatannya,
sebagian lain
tidak memperhatikannya.
3. Variabel-Variabel Ekonomi Tarif
Hubungan tarif dengan demand terhadap pelayanan kesehatan adalah negatif. Semakin tinggi tarif maka demand akan menjadi semakin rendah. Sangat
penting untuk dicatat bahwa hubungan negatif ini secara khusus terlihat pada keadaan pasien yang mempunyai pilihan.
4. Penghasilan Masyarakat
Kenaikan penghasilan keluarga akan meningkatkan demand untuk pelayanan kesehatan yang sebagian besar merupakan barang normal. Akan tetapi,
ada pula sebagian pelayanan kesehatan yang bersifat barang inferior, yaitu adanya kenaikan penghasilan masyarakat justru menyebabkan penurunan konsumsi. Hal
ini terjadi pada rumah sakit pemerintah di berbagai kota dan kabupaten. Ada pula
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan mereka yang berpenghasilan tinggi tidak menyukai pelayanan kesehatan yang menghabiskan waktu banyak.
5. Asuransi Kesehatan dan Jaminan Kesehatan
Pada negara-negara maju, faktor asuransi kesehatan menjadi penting dalam hal demand pelayanan kesehatan. Di samping itu, dikenal pula program
pemerintah dalam bentuk jaminan kesehatan untuk masyarakat miskin dan orang tua. Program pemerintah ini sering disebut sebagai asuransi sosial. Adanya
asuransi kesehatan dan jaminan kesehatan dapat meningkatkan demand terhadap pelayanan kesehatan. Dengan demikian, hubungan asuransi kesehatan dengan
demand terhadap pelayanan kesehatan bersifat positif. Asuransi kesehatan bersifat mengurangi efek faktor tarif sebagai hambatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan pada saat sakit. Dengan demikian, semakin banyak penduduk yang tercakup oleh asuransi kesehatan maka demand akan pelayanan kesehatan
termasuk rumah sakit menjadi semakin tinggi. Peningkatan demand ini dipengaruhi pula oleh faktor moral hazard. Seseorang yang tercakup oleh asuransi
kesehatan akan terdorong menggunakan pelayanan kesehatan sebanyak- banyaknya.
6. Variabel-Variabel Demografis dan Umur
Faktor umur sangat mempengaruhi demand terhadap pelayanan preventif dan kuratif. Semakin tua seseorang sendiri meningkat demand-nya terhadap
pelayanan kuratif. Sementara itu, demand terhadap pelayanan kesehatan preventif menurun. Dengan kata lain, semakin mendekati saat kematian, seseorang merasa
bahwa keuntungan dari pelayanan kesehatan preventif akan lebih kecil
Universitas Sumatera Utara
dibandingkan dengan saat masih muda. Fenomena ini terlihat pada pola demografi di negara-negara maju yang berubah menjadi masyarakat tua. Pengeluaran untuk
pelayanan kesehatan menjadi sangat tinggi. 7.
Jenis Kelamin Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa demand terhadap
pelayanan kesehatan oleh wanita ternyata lebih tinggi dibanding dengan laki-laki. Hasil ini sesuai dengan dua perkiraan. Pertama, wanita mempunyai insidensi
penyakit yang lebih tinggi dibanding dengan laki-laki. Kedua, karena angka kerja wanita lebih rendah maka kesediaan meluangkan waktu untuk pelayanan
kesehatan lebih besar dibanding dengan laki-laki. Akan tetapi, pada kasus-kasus yang bersifat darurat perbedaan antara wanita dan laki-laki tidaklah nyata.
8. Pendidikan
Seseorang dengan pendidikan tinggi cenderung mempunyai demand yang lebih tinggi. Pendidikan yang lebih tinggi cenderung meningkatkan kesadaran
akan status kesehatan, dan konsekuensinya untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Sedangkan menurut Mankiw 2003, ada banyak faktor atau variabel yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang, sehingga akan menggeser kurva
permintaan antara lain adalah: 1.
Harga Permintaan konsumen dapat dipengaruhi oleh harga, harga barang yang
akan dibeli, harga pengganti maupun harga barang pelengkap. Konsumen akan membatasi pembelian jumlah barang yang diinginkan bila harga barang terlalu
Universitas Sumatera Utara
tinggi, bahkan ada kemungkinan konsumen memindahkan konsumsi dan pembeliannya kepada barang pengganti yang lebih murah harganya. Harga barang
pelengkap juga akan mempengaruhi keputusan seorang konsumen untuk membeli atau tidak barang utamanya, bila permintaan barang utama meningkat, maka
permintaan akan barang penggantinya akan menurun dan sebaliknya. 2.
Pendapatan Konsumen Konsumen tidak akan dapat melakukan pembelian barang kebutuhan bila
pendapatan tidak ada atau tidak memadai. Dengan demikian, maka perubahan pendapatan akan mendorong konsumen untuk mengubah permintaan akan barang
kebutuhannya. Berdasarkan sifat perubahan permintaan terhadap berbagai barang apabila terjadi perubahan pendapatan, dapat dibedakan dalam beberapa golongan
antara lain: a. Barang Esensial adalah barang yang sangat penting dalam kehidupan sehari-
hari, sehingga kebutuhan atau permintaan akan brang initidak akan berubah walaupun terjadi perubahan pendapatan.
b. Barang Normal adalah barang yang permintaannya berhubungan lurus dengan pendapatan konsumen. Bila pendapatan konsumen meningkat, maka permintaan
akan barang tersebut juga meningkat dan sebaliknya, bila pendapatan konsumen menurun, maka permintaan barang tersebut juga menurun.
c. Barang Inferior adalah barang yang permintaannya berhubungan terbalik dengan pendapatan konsumen. Bila pendapatan konsumen meningkat maka
permintaan akan barang tersebut akan menurun, dan sebaliknya, bila pendapatan konsumen menurun, maka permintaan akan barang tersebut meningkat.
Universitas Sumatera Utara
3. Jumlah Konsumen
Pertambahan konsumen misalnya penduduk, tidak dengan sendirinya menyebabkan pertambahan jumlah permintaan suatu barang. Akan tetapi
pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan kesempatan kerja. Dengan demikian, akan lebih banyak orang yang akan menerima pendapatan dan hal ini
juga akan menambah daya beli masyarakat. Pertambahan daya beli masyarakat akan menambah permintaan.
4. Selera Konsumen
Perubahan selera dapat termanifestasikan ke dalam perilaku pasar. Perubahan selera konsumen bisa ditunjukkan oleh perubahan bentuk atau posisi
dari indifference map, tanpa ada perubahan harga barang maupun pendapatan, permintaan aka sesuatu barang bisa berubah karena perubahan selera.
5. Ramalan Mengenai Keadaan di Masa Yang Akan Datang
Perubahan-perubahan yang diramalkan mengenai keadaan pada masa yang akan datang dapat mempengaruhi permintaan. Ramalan para konsumen bahwa
harga-harga akan naik pada masa yang akan datang akan mendorong konsumen membeli lebih banyak untuk menghemat pengeluaran pada masa yang akan
datang.
2.2 Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan BPJS 2.2.1 Pengertian BPJS